New Normal, Jokowi Minta Sektor Ini Diprioritaskan
Reporter
Francisca Christy Rosana
Editor
Rahma Tri
Kamis, 11 Juni 2020 07:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo alias Jokowi Jokowi menekankan perlunya menentukan sektor prioritas dan aktivitas yang akan dibuka dalam masa tatanan baru atau new normal.
"Kesiapan tempat ibadah sebelum dibuka secara bertahap kemarin itu sudah sangat baik. Sektor ekonomi, sektor dengan penularan Covid yang rendah tapi memiliki dampak ekonomi yang tinggi didahulukan," ucap Jokowi melalui akun Instagram @jokowi, Rabu 10 Juni 2020.
Menurut Jokowi, sektor-sektor ekonomi yang harus diprioritaskan adalah pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan, industri manufaktur, dan konstruksi. Kemudian, sektor logistik, transportasi barang, pertambangan, dan perminyakan.
Secara lengkap, Jokowi menyebut lima poin yang harus diperhatikan saat negara akan kembali membuka kembali sejumlah sektor di masa normal baru atau new normal. Poin-poin itu mesti diikuti dengan pengawasan yang ketat dan penuh kehati-hatian untuk mengantisipasi persebaran virus corona.
"Pertama, perlu ada prakondisi yang ketat berupa sosialisasi masif kepada masyarakat mengenai sejumlah protokol kesehatan," ujar Jokowi.
<!--more-->
Protokol kesehatan yang dimaksud ialah masyarakat harus disiplin menggunakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan atau keramaian, hingga menjaga imunitas tubuh. Menurut Jokowi, protokol tersebut harus disampaikan dengan simulasi-simulasi yang baik.
Kedua, dalam mengambil kebijakan, pemerintah pusat dan daerah harus mendasarkannya pada data dan fakta di lapangan. Jokowi meminta kepala daerah yang ingin memutuskan daerahnya masuk ke fase adaptasi kebiasaan baru lebih dulu berkoordinasi dengan Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19.
Selanjutnya poin ketiga, Jokowi menekankan perlu adanya penentuan untuk sektor prioritas dan aktivitas yang akan dibuka dalam masa tatanan baru. Pembukaanya pun dilakukan secara bertahap.
Keempat, Jokowi berharap agar pemerintah pusat dan daerah saling berkonsolidasi. Kelima atau terakhir, ia meminta evaluasi terhadap reaktivasi kegiatan dilakukan secara rutin.
"Meskipun sebuah daerah kasus barunya sudah menurun, kita tidak tidak boleh lengah karena kondisi di lapangan masih sangat dinamis," ucap Presiden.