Banyak Negara Relokasi Industri dari Cina, Kadin: Ini Kesempatan
Reporter
Muhammad Hendartyo
Editor
Rahma Tri
Rabu, 10 Juni 2020 19:21 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Komite Tetap Ketenagakerjaan Kamar Dagang Indonesia atau Kadin, Bob Azam mengatakan, saat ini banyak negara yang akan melakukan relokasi usaha dari Cina ke negara lain, termasuk ke Asia Tenggara. Karena pengalaman pandemi Covid-19 ini, kata dia, banyak negara merasa Cina terlalu sentral.
"Sehingga kalau ada apa-apa dengan Cina, tidak punya alternatif. 30 persen suplai bahan material industri itu dari Cina. Ini kesempatan kita menerima relokasi dari Cina," kata Bob dalam diskusi virtual, Rabu, 10 Juni 2020.
Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) itu, juga mengingatkan pemerintah untuk harus memperbaiki iklim investasi di dalam negeri. Di mana, kata dia, sebelum ada Covid-19 sebenarnya sudah ada pembahasan Omnibus Law.
"Ini kami harapkan bisa membantu memperbaiki daya saing investasi kita. Sehingga diharapkan sewaktu back to normal, kita akan banyak menyerap investment," ujarnya.
Bob juga menuturkan dalam situasi pandemi Covid-19 saat ini, hampir semua negara di belahan dunia manapun mengalami masalah ekonomi. Namun beberapa lembaga dunia memperkirakan recovery ekonomi Indonesia lebih cepat dari negara lain.
Musababnya, kata dia, Indonesia tergantung dari ekonomi domestik. Sedangkan negara lain di Asia Tenggara bergantung kepada ekspor.
"Mereka tidak secepat Indonesia. Dengan catatan, recovery domestik lebih cepat. Maka muncullah angka Rp 1.600 triliun untuk memulihkan daya beli masyarakat sekaligus mempertahankan ketertiban sosial," ujar Bob.