Harga Minyak Mentah untuk Pengiriman Agustus Naik Jadi USD 41,18

Rabu, 10 Juni 2020 10:51 WIB

Ilustrasi Harga Minyak Mentah. REUTERS/Dado Ruvic

TEMPO.CO, Jakarta - Harga minyak naik pada akhir perdagangan Selasa atau Rabu pagi WIB. Harga minyak mentah Brent untuk pengiriman Agustus naik 38 sen atau 0,9 persen menjadi ditutup pada US$ 41,18 per barel di London ICE Futures Exchange.

Sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli naik 75 sen. Kenaikan itu setara dengan 2 persen dan menjadikan harga minyak tersebut menjadi menetap pada US$ 38,94 per barel di New York Mercantile Exchange.

Kenaikan harga emas hitam ini didorong oleh optimisme tentang komitmen terbaru dari produsen minyak utama untuk mengurangi produksi. Hal ini mengimbangi kekhawatiran bahwa kebangkitan dalam kasus virus corona dapat mengganggu permintaan bahan bakar.

Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC), Rusia dan produsen lainnya, sebuah kelompok yang dikenal sebagai OPEC+, pada Sabtu pekan lalu, 6 Juni 2020 sepakat untuk memperpanjang rekor pemotongan produksi 9,7 juta barel per hari (bph) hingga akhir Juli.

Namun, Arab Saudi, Kuwait dan Uni Emirat Arab mengatakan tidak akan mempertahankan pengurangan tambahan pasokan harian yang berjumlah lebih dari satu juta barel. Sementara Libya yang mendukung pasar, mengatakan pihaknya menyatakan force majeure pada beberapa ekspor dari ladang minyak Sharara kemarin.

Advertising
Advertising

Produksi dihentikan sementara oleh kelompok bersenjata hanya beberapa hari setelah produksinya dilanjutkan menyusul blokade yang telah berlangsung berbulan-bulan. “Itu telah membantu mengurangi kejatuhan lebih lanjut. Mereka sedang dalam proses memulai kembali, yang tentu saja akan menambah situasi kelebihan pasokan,” kata Andrew Lipow, presiden Lipow Oil Associates di Houston.

Adapun permintaan bahan bakar telah pulih dari keruntuhan April akibat lockdown untuk mengendalikan pandemi. Namun, para analis telah mengatakan bahwa lonjakan pasar minyak yang cepat hingga lebih dari US$ 40 dolar per barel mungkin merupakan pandangan yang terlalu optimis terhadap konsumsi.

Seperti diketahui virus Corona telah menewaskan lebih dari 400 ribu orang di seluruh dunia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan jumlah kasus harian baru mencapai rekor pada Ahad pekan lalu karena pandemi belum memuncak di Amerika tengah.

Secara umum Goldman Sachs menaikkan perkiraan pda tahun ini 2020 untuk Brent menjadi US$ 40,4 per barel dan WTI menjadi US$ 36. Lembaga itu juga memperingatkan bahwa harga kemungkinan akan mundur kembali dalam beberapa minggu mendatang karena ketidakpastian permintaan dan peningkatan persediaan.

Data American Petroleum Institute menyebutkan persediaan minyak mentah AS telah meningkat karena pandemi membatasi permintaan. Adapun persediaan minyak mentah naik 8,4 juta barel dalam seminggu yang berakhir 5 Juni menjadi 539,4 juta barel.

ANTARA

Berita terkait

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

5 hari lalu

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

Iran dikenal memiliki sumber daya alam dan potensi kekayaan yang tinggi. Termasuk saffron, apakah itu?

Baca Selengkapnya

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

5 hari lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

6 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Kemendag Minta Masyarakat Bijak Berbelanja Menyusul Penguatan Dolar dan Kenaikan Harga Minyak Akibat Konflik Iran-Israel

12 hari lalu

Kemendag Minta Masyarakat Bijak Berbelanja Menyusul Penguatan Dolar dan Kenaikan Harga Minyak Akibat Konflik Iran-Israel

Kenaikan harga minyak juga disebabkan penguatan dolar AS.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Melonjak Buntut Dugaan Serangan Israel ke Iran

13 hari lalu

Harga Minyak Melonjak Buntut Dugaan Serangan Israel ke Iran

Konflik Israel Iran yang diprediksi masih panjang membuat harga minyak dunia melambung.

Baca Selengkapnya

Dolar AS Semakin Menguat, Nilai Tukar Rupiah Capai Rp 16.301

13 hari lalu

Dolar AS Semakin Menguat, Nilai Tukar Rupiah Capai Rp 16.301

Nilai tukar dolar Singapura terhadap rupiah malah cenderung lebih turun yakni Rp 11.854

Baca Selengkapnya

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

14 hari lalu

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

Harga minyak dunia cenderung naik gara-gara konflik Iran - Israel dan penguatna dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia.

Baca Selengkapnya

Analis Sebut Harga Minyak Dunia Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar AS

17 hari lalu

Analis Sebut Harga Minyak Dunia Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar AS

Analis menyebut harga minyak alami kenaikan akibat konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Iran Serang Israel, Harga Emas dan Minyak Dunia Masih Standar

17 hari lalu

Iran Serang Israel, Harga Emas dan Minyak Dunia Masih Standar

Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan harga emas dan minyak dunia saat ini masih standar.

Baca Selengkapnya

Ditegur AS, Ukraina Berkukuh Fasilitas Migas Rusia Sah Jadi Target Serangan

41 hari lalu

Ditegur AS, Ukraina Berkukuh Fasilitas Migas Rusia Sah Jadi Target Serangan

Pejabat Ukraina menyebut serangan terhadap fasilitas energi Rusia sejalan dengan praktik terbaik NATO.

Baca Selengkapnya