Dampak Pembatasan Penumpang, Tarif Bus di Madiun Naik 40 Persen

Reporter

Antara

Editor

Setri Yasra

Rabu, 10 Juni 2020 02:43 WIB

Penumpang Bus AKAP (antar kota antar provinsi) duduk dengan menjaga jarak di Terminal Pulogebang, Jakarta, Ahad, 10 Mei 2020. ANTARA/Hafidz Mubarak A

TEMPO.CO, Jakarta -Koordinator Terminal Tipe A Purbaya Madiun Suyatno mengatakan tarif bus antarkota antarprovinsi (AKAP) mengalami kenaikan sebagai dampak pembatasan kapasitas penumpang selama penerapan new normal.

"Memasuki tatanan kenormalan baru yang berlaku saat ini, setiap armada bus yang beroperasi hanya boleh mengangkut 50 persen penumpang dari total kapasitas tempat duduk yang tersedia. Pengurangan itu tentunya berdampak pada naiknya harga tiket," ujar Suyatno di Madiun, Selasa.

Menurut dia, berdasarkan pantauan dan informasi di Terminal Purbaya Madiun, tarif bus yang dikenakan ke penumpang rata-rata naik 40 persen dari harga normal.

Pengelola terminal, menurut Suyatno, belum dapat memastikan apakah kenaikan harga tiket tersebut telah diatur dalam surat resmi yang ditetapkan oleh penyedia jasa transportasi bus AKAP atau tidak. Meski demikian, secara umum pihaknya memaklumi kondisi tersebut.

Dia menegaskan guna mengantisipasi penularan virus Corona, pengelola bus diharuskan membatasi jumlah penumpang. Yakni, hingga 50 persen. Pelaksanaannya, kursi tiga hanya boleh diisi dua orang. Sedangkan, kursi dua diisi hanya satu orang saja. "Untuk jumlah penumpang saat ini memang dibatasi. Karenanya, kenaikan harga tiket dirasa wajar untuk menutup biasa operasional imbas pembatasan jumlah penumpang yang boleh diangkut," kata Suyatno.

Menyikapi armada bus sudah mulai beroperasi menyusul keputusan kepala daerah di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik yang meminta pencabutan status PSBB di wilayahnya, pihaknya telah melakukan persiapan untuk penerapan normal baru di Terminal Purbaya.

Pihaknya telah menyiagakan Posko Penanganan COVID-19 di Terminal Madiun. Sejumlah tenaga medis juga disiapkan untuk memeriksa kesehatan penumpang yang akan naik maupun turun dari bus.

Selain itu, setiap penumpang juga diwajibkan memakai masker dan menunjukkan surat keterangan sehat yang menyatakan bahwa bersangkutan tidak terpapar COVID-19.

Sementara, Saenah, salah satu penumpang bus di Terminal Purbaya Madiun mengaku tarif bus dari Madiun ke Purwokerto cukup mahal. Jika biasanya hanya Rp115 ribu, dampak pandemi COVID-19 naik menjadi Rp165 ribu per orang.

Meski demikian pihaknya tidak dapat berbuat banyak dan menyanggupi kenaikan tarif tersebut. hal itu karena pihaknya sangat membutuhkan jasa transportasi tersebut setelah selama dua bulan lebih tidak beroperasi. "Harga tiketnya naik, tapi ya wajar. Untuk bisa naik bus, harus pakai masker dan bawa surat keterangan sehat dari rumah sakit," katanya.


ANTARA

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

2 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

3 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

4 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

7 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Mengapa Turun dari Bus Harus Kaki Kiri Dulu?

8 hari lalu

Mengapa Turun dari Bus Harus Kaki Kiri Dulu?

Turun dari bus menggunakan kaki kiri memiliki beberapa alasan, khususnya alasan-alasan yang berkaitan dengan keselamatan penumpang.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

11 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

11 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: Sri Mulyani Adakan Rapat di Tengah Konflik Iran dan Israel, Kemenhub Berangkatkan Peserta Arus Balik Gratis dengan 160 Bus

14 hari lalu

Terkini: Sri Mulyani Adakan Rapat di Tengah Konflik Iran dan Israel, Kemenhub Berangkatkan Peserta Arus Balik Gratis dengan 160 Bus

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengadakan rapat bersama Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara serta jajaran eselon I Kemenkeu.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

17 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

18 hari lalu

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.

Baca Selengkapnya