Ekonomi Dunia Diprediksi Turun 32 Persen, Kemendag Waspadai Ini

Senin, 8 Juni 2020 13:55 WIB

Logo IMF. wikipedia.org

TEMPO.CO, Jakarta - International Monetary Fund (IMF) memprediksi ekonomi dunia tahun ini akan tertekan hingga negatif 3 persen akibat pandemi virus corona atau Covid-19 dan perdagangan dunia diprediksi tumbuh negatif 11 persen.

Sedangkan, Organisasi Perdagangan Dunia atau WTO juga memperkirakan pertumbuhan perdagangan dunia akan terkoreksi cukup dalam akibat pandemi.

"IMF prediksi perdagangan dunia turun tajam menjadi negatif 11 persen. WTO bahkan meramalkan perdagangan dunia akan terhempas sangat dalam yaitu antara negatif 13 persen sampai negatif 32 persen," kata Plt. Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Kementerian Perdagangan (Kemendag), Srie Agustina saat diskusi virtual, Senin 8 Juni 2020.

Di tengah prediksi perlambatan pertumbuhan perdagangan dunia, Srie mengungkapkan, perdagangan Indonesia dinilai masih menunjukan pertumbuhan yang positif. Hal tersebut terlihat dari neraca dagang periode Januari-April 2020 mencatatkan surplus sebesar US$2,2 juta.

Surplus tersebut disumbang oleh peningkatan ekspor produk Indonesia sebesar 0,44 persen (yoy) menjadi US$53,95 miliar. Sedangkan impor mengalami penurunan 7,78 persen (yoy) menjadi US$ 51,71 miliar. "Kalau kita lihat impor di April 2020 ternyata menurun cukup dalam sebesar minus 18,6 persen," ujar Srie.

Bila impor Indonesia digolongkan dalam penggunaan barang, pada periode Januari-April 2020 terdiri dari bahan baku sebesar 75,5 persen , barang modal dan konsumsi masing-masing 15,1 persen dan 9,4 persen dari total impor.

Adapun untuk nilai impor bahan baku selama Januari sampai April 2020 mencapai US$39,05 miliar atau turun 7,3 persen dibandingkan tahun lalu. Sementara impor barang modal turun 14,1 persen, dan untuk impor barang konsumsi tidak begitu mengalami perubahan dibandingkan periode tahun lalu.

Meski demikian, Srie menuturkan penurunan sejumlah impor bahan baku dan barang modal tersebut perlu diwaspadai. Karena, kata dia, hal itu merupakan indikator terganggunya produksi sejumlah industri akibat pandemi Covid-19.

"Perlu kita waspadai karena menunjukkan kegiatan industri dalam negeri tidak terlalu bergerak dan kemungkinan terganggu," ucapnya.

Berita terkait

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

35 menit lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

3 hari lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

Daftar Harga Kebutuhan Pokok Terkini, Bawang Merah dan Gula Meroket

4 hari lalu

Daftar Harga Kebutuhan Pokok Terkini, Bawang Merah dan Gula Meroket

Harga sejumlah kebutuhan pokok terpantau naik pada hari ini. Sejumlah bahan pangan itu adalah bawang, cabai daging, gula pasir, ikan dan garam.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

4 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Indonesia Bahas Pengurangan Emisi Karbon di Hannover Messe 2024

4 hari lalu

Indonesia Bahas Pengurangan Emisi Karbon di Hannover Messe 2024

Pemerintah RI membahas langkah strategis mengurangi emisi karbon sektor industri di ajang pameran global Hannover Messe 2024 Jerman.

Baca Selengkapnya

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

5 hari lalu

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

Harga gabah anjlok menjadi Rp 4.500 per kilogram. Kemendag sebut gara-gara panen raya.

Baca Selengkapnya

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

5 hari lalu

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

Program Investing in Women adalah inisiatif Pemerintah Australia yang akan fokus pada percepatan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Modus-modus Kawin Kontrak, Dijanjikan Mahar Jutaan Rupiah

8 hari lalu

Modus-modus Kawin Kontrak, Dijanjikan Mahar Jutaan Rupiah

Kasus kawin kontrak kembali mengemuka. Berikut modus-modus kawin kontrak, termasuk soal mahar jutaan rupiah.

Baca Selengkapnya

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

8 hari lalu

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.

Baca Selengkapnya

Rapat Dewan Gubernur BI Akan Turut Evaluasi Perkembangan Ekonomi Global

8 hari lalu

Rapat Dewan Gubernur BI Akan Turut Evaluasi Perkembangan Ekonomi Global

Asisten Gubernur BI Erwin Haryono mengatakan dalam Rapat Dewan Gubernur Bulanan di antaranya akan membahas perkembangan ekonomi global.

Baca Selengkapnya