IHSG dan Rupiah Sedang Tangguh, Begini Tips Memulai Investasi

Reporter

Fajar Pebrianto

Editor

Rahma Tri

Minggu, 7 Juni 2020 14:53 WIB

Jurnalis melakukan sesi wawancara di dekat refleksi layar pergerakan IHSG, Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin, 10 Juni 2019. Pasca libur Lebaran, perdagangan IHSG dibuka menguat 90,91 poin atau 1,4 persen ke 6.300,036, sementara pada sore harinya IHSG diutup di level 6.289,61. ANTARA/Sigid Kurniawan

TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan nilai tukar rupiah saat ini sedang tangguh-tangguhnya. Pekan ini, di tengah persiapan menuju masa New Normal, IHSG sempat menyentuh di atas level 5.000. Sementara rupiah juga telah melejit di level Rp 13 ribu per dolar AS.

Pekan depan pun, Analis Pasar Saham yang juga Direktur PT Anugrah Mega Investama Hans Kwee memprediksi IHSG masih akan kembali menguat. "Kami perkirakan akan konsolidasi menguat dengan support di level 4.851 sampai 5.112," kata Hans kepada Tempo di Jakarta, Sabtu, 6 Juni 2020.

Dalam situasi rupiah menguat dan IHSG yang positif seperti sekarang, investasi di pasar keuangan menjadi pilihan sebagian orang. Musababnya, di saat perekonomian kembali pulih seperti sekarang, investasi di aset aman seperti emas justru banyak ditinggalkan. Hal ini ditunjukkan dengan harga emas yang terpantau kian merosot di tengah moncernya IHSG dan rupiah yang menguat.

Lalu apa saja yang perlu dalam untuk memulai investasi dalam kondisi saat ini? Money Management Expert yang juga co-founder @goodmoneyhabit, Simson Johanes M. Sinaga memberikan sejumlah penjelasan kepada Tempo. Dalam menentukan investasi, pertanyaan pertama adalah why atau apa tujuan kita berinvestasi.Kemudian barulah how.

<!--more-->

Advertising
Advertising

Menurut Simson, jika kita hanya bertanya tentang instrumen investasi, maka setiap waktu bisa berubah. Lantaran, kinerja produk keuangan selalu berubah, terutama di masa pandemi atau new normal seperti sekarang.

Sehingga, harus ditentukan terlebih dahulu tujuan keuangan berinvestasi, apakah untuk jangka pendek, menengah atau panjang. Setelah itu, menentukan berapa target hasil investasi dan berapa bulanan yang bisa disisihkan dari budget.

Selanjutnya, menentukan risk profile sebagai investor, apakah risk taker atau risk avoider. Barulah kemudian memutuskan mau berinvestasi pada instrumen yang mana.

Berbagai pilihan tersedia, salah satunya menggunakan jasa profesional seperti reksdana karena ada manajer investasinya. Pilihan lain yaitu investasi langsung seperti ke saham atau emas atau lainnya. "Tapi harus investasi waktu dan usaha juga buat belajar jika ingin investasi langsung tanpa manajer investasi," kata dia.

FAJAR PEBRIANTO

Berita terkait

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

2 jam lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Rencana Investasi Microsoft Senilai Rp 27,6 Triliun, Pengamat: Harus Jelas Pembuktiannya

5 jam lalu

Rencana Investasi Microsoft Senilai Rp 27,6 Triliun, Pengamat: Harus Jelas Pembuktiannya

Rencana investasi Microsoft itu diumumkan melalui agenda Microsoft Build: AI Day yang digelar di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Hari Ini Harga Emas Antam Melonjak jadi Rp 1.327.000 per Gram

6 jam lalu

Hari Ini Harga Emas Antam Melonjak jadi Rp 1.327.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini naik Rp 17.000 menjadi Rp 1.327.000 per gram.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

7 jam lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

11 jam lalu

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

Jokowi meresmikan pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Kamis pagi, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

11 jam lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

1 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 15.000 per Gram

1 hari lalu

Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 15.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini turun sebesar Rp 15 ribu ke level Rp 1.310.000.

Baca Selengkapnya

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

1 hari lalu

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

CEO sekaligus Chairman Microsoft Satya Nadella bertemu Jokowi, kemarin. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

2 hari lalu

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

Bisnis dari Holywings Group tidak hanya mencakup beach club terbesar di dunia (Atlas) dan di Asia (H Club), tapi juga klub dan bar

Baca Selengkapnya