New Normal, Angkasa Pura I Sosialisasikan 7 Protokol di Bandara
Reporter
Bisnis.com
Editor
Rahma Tri
Minggu, 7 Juni 2020 08:53 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Persiapan penerapan New Normal, PT Angkasa Pura I (Persero) mulai menyosialisasikan Protokol New Normal kepada seluruh pemangku kepentingan di bandara. Sebelumnya Angkasa Pura I telah merampungkan dan mulai menerapkan Protokol New Normal di internal perusahaan dan kegiatan operasional di bandara.
Pada masa pandemi Covid-19, khususnya pada masa larangan mudik di mana masyarakat dilarang melakukan perjalanan udara kecuali untuk alasan darurat, Angkasa Pura I telah menerapkan protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19 secara ketat. Namun, berakhirnya masa larangan mudik berpengaruh terhadap peningkatan trafik penumpang.
Setelah Lebaran, periode 25-31 Mei 2020 lalu, Angkasa Pura I melayani hingga 7.931 pergerakan pesawat. Peningkatan trafik ini perlu diantisipasi dengan penerapan Protokol New Normal di bandara untuk meminimalisir risiko penyebaran Covid-19.
"Seiring dengan rencana penerapan fase new normal oleh pemerintah, di mana nantinya akan terdapat pelonggaran pembatasan kegiatan ekonomi dan sosial dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan, kami perlu menyosialisasikan Protokol New Normal yang telah kami rancang untuk diterapkan oleh para pemangku kepentingan," ujar Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi, seperti dikutip Bisnis, Ahad 7 Juni 2020.
Adapun Protokol New Normal untuk para pemangku kepentingan di bandara yaitu:
1. Protokol new normal untuk petugas/ pramusaji/ kasir/ juru masak.
Aturan untuk sektor ini antara lain seragam dilengkapi dengan identitas dan alat pelinding diri (APD): pelindung wajah, masker, kartu magnetik/ tempel, sarung tangan, celemek, penutup kepala, masker sanitasi, seragam juru masak, sepatu pengaman.
2. Protokol new normal untuk perkantoran atau ruang usaha.
Misalnya, untuk onter pelayanan harus ada partisi atau perisai plastik atau akrilik pada kasir. Di gerai ATM harus ada pengaturan jarak antrean/ tempat duduk minimal 1,5 meter dengan penyediaan marka lantai atau tiang pembatas antrean. Adapun di ruang kerja/ kantor: pengaturan meja di ruang kerja dengan jarak minimum 1,5 meter dan jumlah petugas yang bertugas.
<!--more-->
3. Protokol new normal terkait tata cara pelayanan.
Antara lain wajib menerapkan pengaturan sirkulasi, jumlah pengunjung, dan batasan waktu kunjungan di pintu masuk dan pintu keluar untuk mencegah terjadinya kerumunan (maksimum 50 persen dari kapasitas).
4. Protokol new normal bagi pengguna jasa/ pembeli.
Di sini pembeli harus dalam kondisi sehat dengan suhu di bawah 37,3 derajat celcius dan menggunakan masker.
5. Protokol new normal terkait metode transaksi.
Misalnya, proses menunggu pesanan dan/ atau untuk dilayani dengan jarak antrean fisik minimum 1,5 meter.
6. Protokol new normal terkait pengiriman dan penerimaan barang.
Antara lain parkir kendaraan dan bongkar muat di lokasi yang telah disediakan. Lalu serah terima barang dengan menerapkan jarak antrean fisik minimal 1,5 meter dan periksa kembali sebelum mengakhiri transaksi.
7. Protokol new normal terkait pengelolaan sampah/ limbah.
Aturannya antara lain, petugas wajib mengenakan APD saat menangani sampah/ limbah. Kemudian, sampah/ limbah dipilah berdasarkan jenisnya dan disimpan dalam plastik terikat/ tertutup rapat.
BISNIS