135 Pilot Diisukan Kena PHK, Garuda: Hanya Percepat Kontrak

Jumat, 5 Juni 2020 15:15 WIB

Sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) antre menaiki pesawat Garuda yang disewa khusus di Bandar Udara Internasional Velana, Maldives, Jumat, 24 April 2020. KBRI Colombo merepatriasi 335 Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari Sri Lanka dan Maladewa ke Indonesia akibat pandemi Virus Corona (COVID-19). ANTARA/KBRI Colombo

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Irfan Setiaputra menjawab soal kabar pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 135 pilot dan co-pilot. Irfan mengatakan perseroannya bukan melakukan pemecatan, melainkan mempercepat masa penyelesaian kontrak kerja.

"Itu adalah percepatan perjanjian kontrak dengan pegawai yang status kerjanya status kontrak," ujar Irfan dalam konferensi pers yang digelar secara virtual, Jumat, 5 Juni 2020.

Irfan memastikan perseroan tetap akan memenuhi hak-hak dan membayarkan gaji pilot hingga akhir masa kontrak kerjanya berakhir. Selanjutnya, mantan Direktur PT INTI itu juga menjamin tak ada ancaman pemutusan kerja terhadap pilot lainnya.

"Isu ada PHK untuk ratusan pilot lainnya yang akan menyusul ini tidak benar," tutur Irfan. Adapun saat ini, jumlah pilot maupun co-pilot Garuda Indonesia berjumlah lebih dari 1.400 orang.

Percepatan perpanjangan masa kontrak merupakan salah satu upaya perseroan untuk menjaga likuiditas keuangan. Irfan mengatakan, saat ini kondisi perusahaan penerbangan sedang dihadapkan dengan tantangan yang berat.

Kondisi ini bukan hanya dialami maskapai di Indonesia, melainkan di seluruh dunia.
Bahkan, kata Irfan, beberapa perusahaan maskapai besar pun menyatakan telah bangkrut.

Terkhusus Garuda, pendapatan ia mengakui pendapatan perusahaan, khususnya dari sisi pax atau penumpang, menurun drastis. Bahkan tren penurunan itu telah terjadi sejak virus corona pertama kali masuk ke Indonesia. Anjloknya pendapatan terjadi karena 70 persen armada tidak beroperasi lantaran jumlah penumpang berkurang 90 persen.

Perusahaan pun langsung mengaktifkan mode survival untuk menjaga keberlangsungan bisnis. Selain melakukan efisiensi pegawai, cara lain yang dilakukan ialah dengan memangkas gaji jajaran direktur dan komisaris dan tidak mencairkan THR untuk level top manajemen.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Berita terkait

LRT Jabodebek Layani 3,8 Juta Penumpang pada Triwulan I Tahun Ini

3 jam lalu

LRT Jabodebek Layani 3,8 Juta Penumpang pada Triwulan I Tahun Ini

Light Rail Transit atau LRT Jabodebek mencatat jumlah pengguna selama Triwulan pertama 2024 mencapai 3.841.554 orang.

Baca Selengkapnya

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

17 jam lalu

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

Maskapai Garuda Indonesia belum ada rencana menambah perjalanan internasional dari bandara yang lain.

Baca Selengkapnya

KCIC Sebut Cuaca Buruk Picu Keterlambatan Perjalanan Kereta Cepat Whoosh

3 hari lalu

KCIC Sebut Cuaca Buruk Picu Keterlambatan Perjalanan Kereta Cepat Whoosh

Cuaca buruk membuat perjalanan kereta cepat Whoosh mengalami keterlambatan. PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) memberi kompensasi makanan dan minuman untuk penumpang.

Baca Selengkapnya

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

3 hari lalu

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

Ketika traveling dengan pesawat, dia otomatis masuk dalam kategori anak bawah umur yang harus didampingi supervisor.

Baca Selengkapnya

Volume Penumpang Kereta Api di Triwulan Pertama 2024 Mencapai 11 Juta Penumpang

3 hari lalu

Volume Penumpang Kereta Api di Triwulan Pertama 2024 Mencapai 11 Juta Penumpang

KAI mengoperasikan sejumlah kereta api baru, di antaranya seperti KA Argo Merbabu relasi Gambir-Semarang Tawang Bank Jateng (pp).

Baca Selengkapnya

Bagaimana Pramugari dan Pilot Tidur saat Penerbangan Jarak Jauh?

3 hari lalu

Bagaimana Pramugari dan Pilot Tidur saat Penerbangan Jarak Jauh?

Penerbangan jarak jauh butuh awak kabin yang lebih banyak karena pramugari dan pilot punya waktu istirahat.

Baca Selengkapnya

Pelita Air Resmi Buka Penerbangan Langsung Kendari-Jakarta

3 hari lalu

Pelita Air Resmi Buka Penerbangan Langsung Kendari-Jakarta

Maskapai Pelita Air secara resmi membuka rute penerbangan baru Bandara Haluoleo Kendari-Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng, Banten.

Baca Selengkapnya

KAI Sebut Penjualan Tiket Kereta Kelas Suite Compartment dan Luxury Laris saat Libur Lebaran, Laku hingga 112 Persen

4 hari lalu

KAI Sebut Penjualan Tiket Kereta Kelas Suite Compartment dan Luxury Laris saat Libur Lebaran, Laku hingga 112 Persen

EVP of Corporate Secretary PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji mengatakan penjualan tiket kereta api kelas Suite Class Compartment dan Luxury laris dibeli saat pelaksanaan angkutan masa Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Akan Dilantik, Begini Aturan Memasang Foto Presiden dan Wapres

4 hari lalu

Prabowo-Gibran Akan Dilantik, Begini Aturan Memasang Foto Presiden dan Wapres

Foto Prabowo dan Gibran akan segera terpajang di berbagai kantor, lembaga dan instansi

Baca Selengkapnya

Alasan Mengapa Pesawat Komersial Terbang di Ketinggian 35.000 Kaki

4 hari lalu

Alasan Mengapa Pesawat Komersial Terbang di Ketinggian 35.000 Kaki

Ketinggian jelajah pesawat komersial biasanya berkisar antara 30.000 dan 42.000 kaki. Perbedaan itu tergantung jenis pesawat dan arah penerbangan.

Baca Selengkapnya