KADI Sebut Produk Ekspor Rentan Tudingan Sengketa Dagang

Jumat, 5 Juni 2020 09:38 WIB

KADI mulai penyelidikan antidumping produk impor BJLASasal China dan Vietnam.

TEMPO.CO, Jakarta - Semakin kuatnya perlindungan dagang oleh industri dalam negeri memberikan dampak pada munculnya tuduhan dumping atau subsidi terhadap produk ekspor oleh negara mitra dagang Indonesia. Ketua Komite Anti Dumping Indonesia (KADI) Bachrul Chairi mengatakan hal ini dipicu oleh pertumbuhan ekonomi global yang mengalami konstraksi di tengah pandemi Covid-19.

Hal ini berujung pada upaya pemberian tindak pengamanan dagang sebagai respons terhadap produk ekspor Indonesia. "Dalam konteks pasar tujuan ekspor Indonesia sudah terlihat tendensi peningkatan penggunaan 'trade remedy tools' (instrumen perlindungan perdagangan) berupa tindakan anti dumping, tindakan anti-subsidi, dan safeguard," ujar Bachrul kepada Tempo, Kamis 5 Juni 2020.

Bachrul mengatakan pada situasi tersebut, nyaris semua negara melakukan tindakan memberikan insentif untuk ekspor, serta berupaya menghambat impor. Adapun negara tujuan ekspor yang mulai mengincar tindakan pengamanan, di antaranya Amerika Serikat, Eropa, Turki, India, Ukraina, Mesir, dan lainnya. Sejak Desember 2019 hingga saat ini Indonesia telah dituduh oleh negara mitra dagang sebanyak tujuh kasus anti dumping, serta dua kasus safeguard.

Sementara itu, selama masa pandemi Indonesia juga melakukan inisiasi penyelidikan sebanyak dua kasus terkait anti dumping oleh negara mitra dagang. Menurut dia, ada kecenderungan penggunaan instrumen "trade remedy" digunakan sebagai proteksi industri dalam negeri. Adapun potensi tuduhan tersebut dinilai cukup mengkhawatirkan karena industri dalam negeri mengalami penurunan produksi akibat pandemi.

"Bila terkena tarif tambahan maka akan sangat membebani industri dalam negeri," ujar Bachrul.

Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan Kasan Muhri mengatakan potensi tuduhan dumping atau subsidi sangat tergantung pada jenis insentif yang diberikan suatu negara. Menurut dia, sepanjang insentif yang diterima pelaku usaha tidak melanggar aturan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), hal tersebut tidak akan jadi soal.

"Belum lagi durasi investigasi dumping juga tidak bisa dilakukan seketika. Paling cepat dalam jangka waktu satu tahun ke depan baru bisa muncul proposal investigasi tersebut," ujar Kasan.

Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Perdagangan Benny Soetrisno mengatakan sampai hari ini pemerintah belum menggelontorkan insentif baik untuk ekspor maupun impor yang berarti. Menurut dia, potensi masuknya tuduhan dumping atau pun subsidi terhadap produk ekspor Indonesia tidak besar.

"Kalau pun sudah ada stimulus, tidak ada potensi tuduhan persaiangan tidak sehat karena semua negara lakukan memberikan insentif ekonominya atau menuju proteksionis," ujar Benny.

Berita terkait

Kadin Ingatkan Pemerintah Hati-hati Membentuk Badan Otorita Penerimaan Negara

15 jam lalu

Kadin Ingatkan Pemerintah Hati-hati Membentuk Badan Otorita Penerimaan Negara

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia meminta pemerintah agar berhati-hati dalam pembentukan Badan Otorita Penerimaan Negara.

Baca Selengkapnya

Solo Great Sale 2024 Targetkan Pengembangan Potensi Investasi Aglomerasi

19 jam lalu

Solo Great Sale 2024 Targetkan Pengembangan Potensi Investasi Aglomerasi

Gelaran Solo Great Sale atau SGS kembali hadir di Kota Solo, Jawa Tengah, menyemarakkan bulan Mei 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

1 hari lalu

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

Viral seorang pria yang merobek tas Hermes mewah miliknya di depan petugas Bea Cukai. Bagaimana duduk persoalan sebenarnya?

Baca Selengkapnya

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

1 hari lalu

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

Permendag nomor 3 tahun 2023 diklaim belum sempurna.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

1 hari lalu

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

Amnesty International menyiarkan temuan adanya jaringan ekspor spyware dan pengawasan ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

1 hari lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Segini Jatah Bonus Tiap Pemain Timnas U-23 Indonesia

2 hari lalu

Segini Jatah Bonus Tiap Pemain Timnas U-23 Indonesia

Pengusaha beri Rp 23 miliar. Masing-masing pemain Timnas U-23 Indonesia akan dapat bonus berkisar Rp 605,2 juta.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

2 hari lalu

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

Penerimaan Bea Cukai Januari-Maret turun 4,5 persen dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

2 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

Mendag Zulkifli Hasan kembalikan aturan impor bahan baku industri. Apa alasannya? Begini bunyi Permendag 25/2022.

Baca Selengkapnya