LP3ES: Cuitan Kena Prank Jokowi Ramaikan Isu Kenaikan BPJS

Senin, 1 Juni 2020 10:48 WIB

Peserta BPJS Kesehatan tengah mengurus kelengkapan administrasi di Kantor BPJS Kesehatan Cabang Pasar Minggu, Jakarta, Kamis, 14 Mei 2020. Presiden Joko Widodo alias Jokowi kembali mengumumkan Perpres kenaikan tarif BPJS Kesehatan. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Center for Media and Democracy Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan, Ekonomi, dan Sosial (LP3ES) bersama Drone Emprit merilis analisis big datanya untuk melihat reaksi publik terhadap kebijakan kenaikan iuran BPJS Kesehatan. Riset itu sebelumnya ditelisik melalui semua platform media sosial, mulai YouTube, Twitter, Facebook, hingga Instagram.

Seperti keterangan yang diterima Tempo pada 1 Juni 2020, sigi tersebut dibagi atas tiga periode. Periode pertama dilakukan 5-13 Mei atau sejak Perpres Nomor 64 Tahun 2020 tentang Perubahan Kedua atas Perpres Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan ditandatangani sampai 8 hari sesudahnya.

Lalu periode kedua pada 14-25 Mei. Selanjutnya periode ketiga pada 5-25 Mei atau sejak Perpres terbit sampai sekitar tiga pekan sesudahnya.

Menurut sigi tersebut, LP3S dan Drone Emprit menemukan terjadinya lonjakan sentimen negatif pada periode kedua analisis, yakni sebesar 50 persen. Angka itu lebih besar dari sentimen positif yang hanya 44 persen.

Salah satu sentimen negatif terlihat dari fenomena cuitan yang paling banyak di-retweet warganet ialah yang bertajuk "kena prank Jokowi". Cuitan tersebut muasalnya dari tulisan di akun media daring yang berjudul “Iuran BPJS Naik Lagi, Masyarakat KenaPrank Jokowi”.

"Dalam hal ini tampak bahwa pemberitaan media daring yang menjadikan topik ini sebagai headline ikut membawa pengaruh pada lonjakan sentimen negatif," tutur Direktur Center for Media and Democracy LP3ES Wijayanto.

Sedangkan dari sisi emosi, sigi itu memperlihatkan adanya ketidakpercayaan publik atau distrust yang jumlahnya mencapai 5.800 unggahan. Hal ini sejalan dengan ketidakpercayaan publik terhadap pemerintah terkait penangangan corona.

Kemudian, dari sisi narasi, muncul beberapa pertanyaan utama publik. Pertanyaan itu berkisar pada persoalan inkonsistensi yang terjadi karena sebelumnya Mahkamah Agung membatalkan kenaikan iuran, waktu atau timing kenaikan tarif yang bersamaan dengan pandemi, serta kekecewaan publik terhadap kebijakan Jokowi.

Adapun dari sisi lain, tagar yang paling banyak digunakan adalah yang bersentimen menyerang. Misalnya “Istana Mesin Kapitalis”, “Membebani Rakyat”, “Merakyat Tapi Boong”, “Rezim Paranoid”, dan “Jokowinomics”.

Selanjutnya, LP3S dan Drone Emprit juga menemukan aktor yang terlibat dalam percakapan ini cukup beragam, mulai kubu oposisi, masyarakat sipil, hingga kubu pro pemerintah. Beberapa di antaranya yang paling berpengaruh dan mendapat retweet terbanyak adalah akun @tengkudzul, @dandhywilaksono, @tsembiring, @aminrais, @prastowo, @teddygusnaidi. Seluruh akun itu merupakan akun organik.

Secara keseluruhan, total percakapan terkait kenaikan BPJS Kesehatan mencapai 115.599. Dari seluruh percakapan itu, volume paling besar ditemukan di Twitter, yakni sebesar 101.745 percakapan.

Dalam analisisnya, LP3ES menggunakan software Astramaya yang dikembangkan oleh Drone Emprit. Metode iniberfungsi untuk melakukan analisa big data yang muncul dari percakapan di berbagai media sosial dan media daring.


Berita terkait

Kala Jokowi, Prabowo, Lee Hsien Long dan Pengganti PM Singapura Duduk Bersama

41 menit lalu

Kala Jokowi, Prabowo, Lee Hsien Long dan Pengganti PM Singapura Duduk Bersama

Kebersamaan Jokowi, Lee Hsien Long, Prabowo, dan Lawrance dalam satu meja menjadi sinyal keberlanjutan kemitraan dengan Singapura.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken Pengesahan UU DKJ

52 menit lalu

Jokowi Teken Pengesahan UU DKJ

Presiden Jokowi menandatangani pengesahan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2024 tentang Daerah Khusus Jakarta atau UU DKJ

Baca Selengkapnya

Kala Jokowi dan Gibran Disebut sebagai Bagian dari Keluarga Besar Golkar dan PAN

1 jam lalu

Kala Jokowi dan Gibran Disebut sebagai Bagian dari Keluarga Besar Golkar dan PAN

Ini alasan Partai Golkar dan PAN menyebut Jokowi dan Gibran sebagai bagian dari keluarga besar partainya.

Baca Selengkapnya

Didampingi Prabowo, Jokowi Terima Kunjungan PM Singapura di Istana Bogor

1 jam lalu

Didampingi Prabowo, Jokowi Terima Kunjungan PM Singapura di Istana Bogor

Pertemuan Jokowi dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Long merupakan yang terakhir sebelum keduanya memasuki masa purna tugas.

Baca Selengkapnya

PAN Mau Terima Jokowi dan Gibran Setelah Dipecat PDIP

2 jam lalu

PAN Mau Terima Jokowi dan Gibran Setelah Dipecat PDIP

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan sebelumnya mengaku dirinya sudah berulang kali menyampaikan bahwa PAN membuka pintu untuk Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya

Jokowi Percaya Bahlil Pimpin Satgas Gula dan Bioetanol, Ini 7 Tugas Pokoknya

4 jam lalu

Jokowi Percaya Bahlil Pimpin Satgas Gula dan Bioetanol, Ini 7 Tugas Pokoknya

Presiden Jokowi tunjuk Menteri Investasi Bahlil Lahadalia sebagai Ketua Satgas Gula dan bioetanol. Apa saja tugas-tugasnya?

Baca Selengkapnya

PSI Sambut Baik Partai Luar Koalisi Gabung di Pemerintahan Prabowo-Gibran

14 jam lalu

PSI Sambut Baik Partai Luar Koalisi Gabung di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyambut baik partai-partai non-Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang ingin bergabung pasca penetapan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden terpilih. Menurut Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie, sikap tersebut mencontoh Presiden Joko Widodo alias Jokowi.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ungkap Restu Jokowi Jadi Alasan Dia Maju Pilpres 2024

16 jam lalu

Prabowo Ungkap Restu Jokowi Jadi Alasan Dia Maju Pilpres 2024

Prabowo menjelaskan alasan mengapa dia maju dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Prabowo Mengaku Disiapkan Jokowi dengan Matang untuk Jadi Presiden

18 jam lalu

Prabowo Mengaku Disiapkan Jokowi dengan Matang untuk Jadi Presiden

Prabowo mengungkapkan hal itu di acara PBNU.

Baca Selengkapnya

PN Jaksel Putuskan Ucapan Rocky Gerung Tidak Menghina Jokowi, Pejabat Publik Harus Siap Dikritik

1 hari lalu

PN Jaksel Putuskan Ucapan Rocky Gerung Tidak Menghina Jokowi, Pejabat Publik Harus Siap Dikritik

PN Jakarta Selatan menolak gugatan advokat David Tobing yang menganggap Rocky Gerung telah menghina Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya