Singapura Terbaik dalam Kemudahan Berbisnis

Reporter

Editor

Rabu, 10 September 2008 14:44 WIB

TEMPO Interaktif, Washington: Singapura mempertahankan posisi teratas dalam tiga tahun berturut-turut sebagai tempat termudah di dunia untuk menjalankan bisnis, berdasarkan laporan Bank Dunia hari ini.

Negara kota di Asia Tenggara ini mengungguli Selandia Baru dan Amerika Serikat dalam peringkat "Menjalankan Bisnis 2009" oleh Bank Dunia.

Negara lain yang mengisi posisi 10 lingkungan bisnis termudah adalah Hong Kong, Denmark, Inggris, Irlandia, Kanada, Australia dan Norwegia.

Laporan yang menilai peraturan dan bagaimana pengaruhnya terhadap bisnis itu memeringkat 181 negara berdasarkan kemudahan berbisnis secara keseluruhan.

Delapan peringkat teratas ditempati negara yang sama dalam daftar 2008, namun Australia dan Norwegia bertukar tempat, menurut laporan yang dihasilkan Bank Dunia/International Finance Corporation (IFC).

Negara yang berada di posisi terbawah adalah Republik Demokrat Congo.

"Ekonomi membutuhkan aturan-aturan yang efisien, mudah digunakan, dan dapat diakses oleh mereka yang menggunakannya. Sebaliknya, bisnis akan terperangkap dalam ekonomi yang tanpa aturan dan informal, di mana mereka memiliki sedikit akses ke lembaga keuangan dan merekrut lebih sedikit pekerja dan di mana pekerjanya kurang terproteksi oleh hukum tenaga kerja," kata Michael Klein, wakil presiden Bank Dunia/IFC untuk pengembangan keuangan.

Singapura mendapat peringkat pertama dalam perdagangan internasional dan menggunakan tenaga kerja, dan di posisi kedua dalam melindungi investor dan menutup bisnis.

Selandia Baru memberikan kemudahan terbesar dalam melindungi investor dan memulai bisnis. Amerika Serikat memimpin dalam kemudahan untuk mengangkat pekerja.

Di antara perekonomian tebesar, Jepang bertahan di posisi 12 dari tahun lalu, sementara Jerman turun ke posisi 25 dari 20, Cina naik ke posisi 83 dari 90 dan Inggris tidak berubah di posisi keenam. Prancis naik satu tingkat ke posisi 31.

Di antara negara yang berkembang cepat, Rusia turun sembilan tingkat ke posisi 120 dan India turun dua peringkat ke posisi 122.

Arab Saudi merupakan tempat terbaik di Timur Tengah, naik ke posisi 16 dari 24, di atas Bahrain, Uni Emirat Arab dan Kuwait.

AFP/Erwin Z

Berita terkait

Sri Mulyani: Ekonomi Global hingga Akhir Tahun Masih Diliputi Ketidakpastian

15 Desember 2023

Sri Mulyani: Ekonomi Global hingga Akhir Tahun Masih Diliputi Ketidakpastian

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan kondisi perekonomian global masih diliputi ketidakpastian sampai dengan akhir tahun ini.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Perekonomian Dunia Akan Terus Tertekan hingga 2023, Indonesia Resilient

21 Oktober 2022

Sri Mulyani: Perekonomian Dunia Akan Terus Tertekan hingga 2023, Indonesia Resilient

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia terus menurun.

Baca Selengkapnya

Ancaman Resesi Global 2023, Luhut: Kita Harus Kompak Hadapi Keadaan

28 September 2022

Ancaman Resesi Global 2023, Luhut: Kita Harus Kompak Hadapi Keadaan

Luhut Binsar Panjaitan meminta Indonesia harus kompak menghadapi ancaman resesi global 2023.

Baca Selengkapnya

Ekonomi Dunia Makin Tak Pasti, Pasar Saham Dinilai Paling Rentan

17 Februari 2020

Ekonomi Dunia Makin Tak Pasti, Pasar Saham Dinilai Paling Rentan

Pasar saham menjadi yang paling rentan terpengaruh oleh dinamika perekonomian global yang diliputi ketidakpastian sejak awal 2020.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Perekonomian Global Masih Konsisten Melemah

24 September 2019

Sri Mulyani Sebut Perekonomian Global Masih Konsisten Melemah

Sri Mulyani mengatakan data tersebut menyiratkan bahwa sektor pertambangan memang mengalami tekanan yang sangat dalam pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Core: Perekonomian Dunia Hingga Akhir 2019 akan Tumbuh Lambat

30 Juli 2019

Core: Perekonomian Dunia Hingga Akhir 2019 akan Tumbuh Lambat

Core menyatakan kondisi perekonomian dunia hingga akhir 2019 diperkirakan tumbuh lebih lambat dibanding 2018.

Baca Selengkapnya

IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Jadi 3,3 Persen

10 April 2019

IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Jadi 3,3 Persen

IMF memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomiglobal 2019 sebanyak 0,2 persen dari angka dikeluarkan pada Januari lalu.

Baca Selengkapnya

Jokowi Cerita Saat Presiden Bank Dunia Tak Punya Saran untuk RI

27 Agustus 2018

Jokowi Cerita Saat Presiden Bank Dunia Tak Punya Saran untuk RI

Presiden Jokowi mengatakan Indonesia mesti mengandalkan kemampuannya sendiri agar aman dari dampak ketidakstabilan ekonomi dunia"Saya tanya langsung gimana kira-kira prospek pertumbuhan ekonomi maupun keadaan ekonomi global secara umum, apa saranmu kepada Indonesia? Dia ngomong tidak punya saran, semuanya sulit diprediksi. Ya artinya menurut saya internal kita sendiri yang harus diperbaiki," kata Jokowi saat menerima anggota Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, 27 Agustus 2018.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Ungkap 3 Tren yang Pengaruhi Perekonomian Dunia

17 Juli 2018

Sri Mulyani Ungkap 3 Tren yang Pengaruhi Perekonomian Dunia

Sri Mulyani menyatakan Indonesia siap menghadapi kondisi perekonomian global tersebut.

Baca Selengkapnya

Ketua IMF Ingatkan Suramnya Perekonomian Dunia 2019

12 Juni 2018

Ketua IMF Ingatkan Suramnya Perekonomian Dunia 2019

IMF memprediksi perekonomian dunia tahun depan hanya tumbuh 3,9 persen.

Baca Selengkapnya