Program Padat Karya Tunai Desa Mandek, Ini Kata Menteri Desa

Rabu, 27 Mei 2020 21:58 WIB

Wakil Ketua KPK Lili Pintauli Siregar (kanan) bersama Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim seusai melakukan pertemuan, di gedung KPK, Jakarta, Rabu, 3 Maret 2020. Pertemuan ini membahas pengawasan aliran dana desa yang tahun ini mencapai Rp 72 triliun atau Rp 960,6 juta rata-rata per desa, sehingga kucuran dana tersebut tepat sasaran dan jauh dari tindakan korupsi. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar mengakui program Padat Karya Tunai Desa saat ini cenderung mandek lantaran perangkat desa masih berfokus kepada penyaluran Bantuan Langsung Tunai Desa.

"Pelaksanaan PKTD, karena semua fokus menangani BLT dana desa, maka padat karya tunai desa cenderung mengalami stuck," ujar Abdul Halim dalam konferensi video, Rabu, 27 Mei 2020. Meski demikian, ia mengatakan terus memantau perkembangan program tersebut.

Hingga 26 Mei 2020, kata Abdul Halim, dana desa yang telah digunakan untuk program padat karya tunai desa mencapai Rp 978 miliar dengan besaran upah Rp 256,87 miliar dan menyerap tenaga kerja 281.304 jiwa. Penyerapan tersebut baru sekitar 4 persen dari alokasi dana untuk PKTD sebesar sekitar Rp 22,32 triliun.

"Itu akan terus kami update, namun memang rata-rata desa saat ini masih berfokus kepada penyaluran Bantuan Langsung Tunai Dana Desa," ujar Abdul Halim. Nantinya, untuk menjadi stimulus geliat ekonomi di desa, program tersebut diyakini akan menjadi fokus.

Bahkan, menurut Abdul Halim, dana alokasi untuk program Padat Karya Tunai Desa itu bisa jadi lebih besar dari yang disimulasikan. Mulanya, pemerintah menghitung dari total dana desa, sebanyak 31 persennya akan disalurkan untuk BLT Desa dan 10 persen untuk pencegahan dan penanganan COvid-19. Artinya, masih ada 60 persen untuk relaksasi dan gerakan ekonomi lainnya pasca masa Covid-19.

"Tapi kalau lihat fakta akan naik lagi alokasinya karena hanya 65 persen untuk BLT dana desa yang termanfaatkan desa," ujar Abdul Halim. Dengan demikian, ada potensi dana untuk program PKTD akan bertambah.

Untuk saat ini, Abdul Halim mengatakan sudah ada 4.992.025 keluarga miskin yang mendapat kucuran Bantuan Langsung Tunai alias BLT Desa. Dengan demikian, dana desa yang telah digunakan untuk BLT adalah sekitar Rp 2,99 triliun.

"Penyaluran BLT terus berjalan di desa-desa meskipun pada periode Lebaran," ujar Abdul Halim dalam konferensi video, Rabu, 27 Mei 2020. Adapun dana desa saat ini sudah tersalur ke 63.029 rekening kas desa. Angka tersebut adalah sekitar 84 persen dari total 74.953 desa. Pada desa-desa tersebut lah, tuturnya, percepatan penyaluran BLT Dana Desa dapat dilakukan.

Berdasarkan catatan kementerian, desa yang sudah menggelar Musyawarah Desa Khusus dan telah menetapkan calon keluarga penerima manfaat BLT desa sejatinya berjumlah 63.834 desa. Dari jumlah tersebut, baru 47.030 desa yang telah menyalurkan BLT Desa. Sementara, 16.804 desa sudah melakukan musdesus untuk menentukan calon KPM, namun belum menyalurkan dana BLT-nya.

Berita terkait

Putusan MK Sebut Bansos Tak Untungkan Prabowo-Gibran, Ini Gelontoran Dana Bansos Seiring Pemilu 2024

5 hari lalu

Putusan MK Sebut Bansos Tak Untungkan Prabowo-Gibran, Ini Gelontoran Dana Bansos Seiring Pemilu 2024

MK sebut penyaluran bansos menjelang pemilu tak untungkan Prabowo-Gibran. Ini gelontoran dana bansos triliunan rupiah menjelang Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Saat Hakim MK Arief Hidayat Bertanya Soal Jokowi Bagi-Bagi Bansos, Ini Jawaban Risma

21 hari lalu

Saat Hakim MK Arief Hidayat Bertanya Soal Jokowi Bagi-Bagi Bansos, Ini Jawaban Risma

Menteri Sosial Tri Rismaharini atau Risma menjawab saat hakim MK Arief Hidayat bertanya Jokowi bagi-bagi bansos. Ini katanya.

Baca Selengkapnya

Dugaan Korupsi APBDes di Tiga Desa di Tulungagung, Kejaksaan: Ada Kejutan Setelah Idul Fitri

23 hari lalu

Dugaan Korupsi APBDes di Tiga Desa di Tulungagung, Kejaksaan: Ada Kejutan Setelah Idul Fitri

Kejaksaan Negeri Kabupaten Tulungagung sedang menyelidiki kasus dugaan korupsi anggaran desa (APBDes) di sejumlah desa

Baca Selengkapnya

Jawaban Sri Mulyani di MK soal Kemungkinan Anggaran BLT Naik Tahun Ini

23 hari lalu

Jawaban Sri Mulyani di MK soal Kemungkinan Anggaran BLT Naik Tahun Ini

Menkeu Sri Mulyani menjawab pertanyaan hakim MK terkait kemungkinan kenaikan anggaran BLT El Nino tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Alasan Mensos Risma Tak Mengusulkan BLT El Nino Ketika Ditanya Ketua MK

24 hari lalu

Alasan Mensos Risma Tak Mengusulkan BLT El Nino Ketika Ditanya Ketua MK

Ketua MK Suhartoyo sempat menanyakan kepada Menteri Sosial Tri Rismaharini soal belanjaBLT El Nino yang tidak masuk ke dalam anggaran Kementerian Sosial pada 2024.

Baca Selengkapnya

Airlangga Jelaskan Alasan Ada BLT El Nino di Sidang MK

24 hari lalu

Airlangga Jelaskan Alasan Ada BLT El Nino di Sidang MK

Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan alasan adanya bantuan langsung tunai atau BLT El Nino di sidang sengketa hasil Pilpres.

Baca Selengkapnya

Di Sidang MK, Risma Ungkap Anggaran BLT El Nino Keluar dari Kemensos di 2024

24 hari lalu

Di Sidang MK, Risma Ungkap Anggaran BLT El Nino Keluar dari Kemensos di 2024

Menteri Sosial Tri Rismaharini mengungkapkan anggaran kementeriannya pada 2024 turun dibandingkan 2023.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Naikkan PPN Jadi 12 Persen, Hippindo: Harus Disalurkan Kembali ke Masyarakat

39 hari lalu

Pemerintah Naikkan PPN Jadi 12 Persen, Hippindo: Harus Disalurkan Kembali ke Masyarakat

Hippindo memberikan komentar soal PPN yang naik menjadi 12 persen.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Harga Pangan Masih Pengaruhi Inflasi Periode Maret-April

40 hari lalu

Ekonom Sebut Harga Pangan Masih Pengaruhi Inflasi Periode Maret-April

Peneliti LPEM FEB UI Teuku Riefky memproyeksi inflasi Maret dan April 2024 sehubungan dengan harga pangan yang sampai sekarang masih tinggi.

Baca Selengkapnya

Kades di NTT Diduga Korupsi Dana Desa Selama Tiga Tahun, Kini Ditahan Jaksa

28 Februari 2024

Kades di NTT Diduga Korupsi Dana Desa Selama Tiga Tahun, Kini Ditahan Jaksa

Kejaksaan Negeri Lembata, NTT, menahan Kepala Desa Tanjung Batu, inisial NN, atas dugaan korupsi pengelolaan dana desa.

Baca Selengkapnya