Pulihkan Ekonomi Desa usai Pandemi, Ini Empat Strategi Mendes

Minggu, 24 Mei 2020 15:37 WIB

Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar (tengah) dan Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) Sofyan Djalil bersama para menteri Kabinet Indonesia Maju mengikuti rapat terbatas di Kantor Presiden, Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, 5 Maret 2020. Presiden meminta jajarannya untuk membedah bersama pusat permasalahan, apakah pada dwelling time pelabuhan atau monopoli dalam distribusi barang. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) memiliki empat strategi untuk pemulihan ekonomi pedesaan pasca pandemi virus corona atau Covid-19.

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar mengatakan strategi pertama untuk pemulihan pedesaan meliputi Intensifikasi, Ekstensifikasi dan Sindikasi. Apalagi, Badan pangan dunia (FAO) telah memperingatkan soal ancaman kekurangan pangan dunia.

"Faktornya, di samping kekeringan juga faktor bangkitnya nasionalisme baru, dari globalisasi ke de-globalisasi. Hal imbas dari pandemi Covid-19, di mana setiap negara berpikir untuk negaranya sendiri, seperti mencukupi kebutuhan pangan sendiri sebelum ambil langkah ekspor," kata Abdul Halim dalam keterangan resmi Minggu, 24 Mei 2020.

Menurutnya, hal tersebut dapat memberi dampak positif bagi kemandirian negara. Pasalnya, setelah Covid-19 ini, Indonesia tersadarkan jika 99 persen produk obat di Indonesia itu berasal dari luar negeri.

"Ini sesuatu yang menggelikan pasalnya sumber daya alam kita sungguh luar biasa. Sisi lain, kita bicara kelangkaan APD, Baju Hasmat, Masker dan seterusnya. Kita baru sadar jika produk APD, Indonesia menempati peringkat kedua terbesar tetapi semua di ekspor," ujarnya.

Adanya kesadaran baru yang dihadapkan dengan fakta-fakta yang luar ini membuat Indonesia mau tidak mau harus benar-benar mandiri, termasuk soal ketahanan pangan. Maka, Pemerintah fokus selesaikan urusan pangan di desa maka selesaikan persoalan pangan di Indonesia karena Indonesia adalah Desa dan Desa adalah Indonesia.

Konteks intensifikasi, Kemendes PDTT sudah lakukan upaya untuk meningkatkan nilai produk-produk pertanian di daerah-daerah transmigrasi. Kemendes PDTT telah lakukan pemetaan produk pertanian, utamanya tanaman pangan.

"Hal ini bertujuan meningkatkan produksivitas hasil pertanian, dari tiga ton pertahun menjadi enam ton per tahun dengan dua kali musim panen," jelasnya.

Kemendes PDTT miliki lahan di wilayah transmigrasi yang bisa digunakan untuk ekstensifikasi. Hal ini bakal memberi efek domino, yaitu perluas lahan pertanian dan bakal meningkatkan produksi para transmigran yang berefek pada naiknya penghasilan.

Langkah kedua, meningkatkan revitalisasi Badan Usaha Milik Desa (Bumdes). Langkah ini strategis karena saat ini sekitar 50 ribu desa telah miliki Bumdes yang miliki core bisnis yaitu Desa Wisata dan Produk Unggulan.

"Yang paling bagus adalah desa wisata karena kebutuhan berwisata masyarakat kita itu sangat tinggi. Hampir semua desa-desa wisata yang dikelola oleh Bumdes itu maju," katanya.

Soal produk unggulan desa, lanjutnya, potensinya sangat luar biasa. Bahkan Bumdesma di Buton Utara pun telah lakukan ekspor perdana kopra putih ke China.

"Selain kopra, Vanila produksi Indonesia pun tidak kalah dari Madagaskar. Namun, produk ini pernah jatuh karena ulah tengkulak yang coba bermain curang dan diketahui negara tujuan hingga berimbas kurangnya kepercayaan berkurang," terangnya.

Langkah ketiga, Kemendes PDTT terus berupaya bangun Digitalisasi Ekonomi Desa dengan menggandeng e-commerce global seperti Tokopedia dan Shopee. "Apalagi di situasi Covid-19 seperti ini, pemasaran produk unggulan desa bisa tetap dilakukan," imbuhnya

Keempat, Padat Karya Tunai Desa (PKTD). Ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi untuk PKTD ini yaitu tenaga kerja harus berasalh kelompok miskin, pengangguran dan kelompok marjinal lain.

PKTD ini pada hakikatnya adalah bentuk pekerjaan yang bersifat massal untuk tujuan pembangunan tertentu, termasuk desa wisata. "Inilah strategi untuk bangkitkan ekonomi desa pasca Covid-19 yang tentu saja butuh tahapan-tahapan. Saat grafik Covid-19 flat kemudian penurunan, pasti ada proses relaksasi," jelasnya.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

4 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Politikus PDIP Ihsan Yunus Penuhi Pemeriksaan KPK sebagai Saksi Korupsi APD Kemenkes 2020

12 hari lalu

Politikus PDIP Ihsan Yunus Penuhi Pemeriksaan KPK sebagai Saksi Korupsi APD Kemenkes 2020

KPK memeriksa politikus PDIP Ihsan Yunus dalam kasus dugaan korupsi APD Kemenkes 2020 di Gedung Merah Putih KPK, Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Reza Permadi Hadirkan Alat untuk Data Pengunjung Desa Wisata di 14th SIA 2023

13 hari lalu

Reza Permadi Hadirkan Alat untuk Data Pengunjung Desa Wisata di 14th SIA 2023

Keunggulan AVMS adalah ia mudah digunakan oleh pengelola destinasi wisata atau desa wisata

Baca Selengkapnya

Libur Lebaran ke Lampung, Singgah ke Pantai Minang Rua di Desa Wisata Kelawi Bakauheni

17 hari lalu

Libur Lebaran ke Lampung, Singgah ke Pantai Minang Rua di Desa Wisata Kelawi Bakauheni

Pantai Minang Rua letaknya tak jauh dari Pelabuhan Bakauheni, jarak tempuhnya tak sampai dengan 30 menit.

Baca Selengkapnya

3 Rekomendasi Wisata Pesisir di Banyuasin Sumsel untuk Libur Lebaran

21 hari lalu

3 Rekomendasi Wisata Pesisir di Banyuasin Sumsel untuk Libur Lebaran

Di Banyuasin, Sumatra Selatan, terdapat beberapa wisata bahari yang menarik dikunjungi bersama dengan keluarga saat libur Lebaran.

Baca Selengkapnya

Dugaan Korupsi APBDes di Tiga Desa di Tulungagung, Kejaksaan: Ada Kejutan Setelah Idul Fitri

25 hari lalu

Dugaan Korupsi APBDes di Tiga Desa di Tulungagung, Kejaksaan: Ada Kejutan Setelah Idul Fitri

Kejaksaan Negeri Kabupaten Tulungagung sedang menyelidiki kasus dugaan korupsi anggaran desa (APBDes) di sejumlah desa

Baca Selengkapnya

Pulang Umrah, Fadel Muhammad Penuhi Panggilan KPK untuk Diperiksa dalam Kasus Korupsi APD Covid-19

36 hari lalu

Pulang Umrah, Fadel Muhammad Penuhi Panggilan KPK untuk Diperiksa dalam Kasus Korupsi APD Covid-19

Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad diperiksa dalam kasus dugaan korupsi pengadaan alat pelindung diri (APD) Covid-19 di Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Wae Rebo Masuk Daftar Kota Kecil Terindah di Dunia Menurut The Spectator Index 2024

41 hari lalu

Wae Rebo Masuk Daftar Kota Kecil Terindah di Dunia Menurut The Spectator Index 2024

Wae Rebo di Flores menempati di urutan kedua setelah Rothenburg ob der Tauber di Jerman sebagai kota kecil terindah di dunia.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Cak Imin Saling Titip Salam, Halim Iskandar Sangkal PKB Terima Jatah Menteri dari Prabowo

42 hari lalu

Jokowi dan Cak Imin Saling Titip Salam, Halim Iskandar Sangkal PKB Terima Jatah Menteri dari Prabowo

Abdul Halim Iskandar membantah PKB telah menerima jatah kursi menteri di kabinet Prabowo Subianto-Gibran

Baca Selengkapnya

Umroh, Fadel Muhammad Tak Penuhi Panggilan KPK sebagai Saksi Kasus Korupsi APD Covid-19

42 hari lalu

Umroh, Fadel Muhammad Tak Penuhi Panggilan KPK sebagai Saksi Kasus Korupsi APD Covid-19

KPK memanggil Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad sebagai saksi dugaan korupsi pengadaan APD Covid-19 di Kemenkes.

Baca Selengkapnya