Mataram Siapkan 50 Ton Daging Impor

Reporter

Antara

Jumat, 22 Mei 2020 16:43 WIB

Ilustrasi pedagang daging dan harga daging. getty images

TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Pertanian Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, menyiapkan 50 ton daging impor beku dari Australia, Selandia Baru, dan Brasil untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Mataram.

"50 ton daging impor yang kami siapkan itu, untuk kebutuhan Lebaran Topat yang dirayakan seminggu setelah Idul Fitri dan musim haji jika ibadah haji tahun ini jadi dilaksanakan. Kalau untuk Idul Fitri, telah didatangkan sebanyak 30 ton," kata Kepala Dinas Pertanian Kota Mataram H Mutawalli di Mataram, Jumat, 22 Mei 2020.

Menurutnya, kebutuhan daging saat musim haji di Mataram setiap tahun juga tinggi. Sebab, banyak acara selamatan keberangkatan calon jemaah haji yang tentunya membutuhkan daging sapi sebagai menu utama.

Begitu juga dengan kebutuhan masyarakat saat merayakan Lebaran Topat, sangat identik dengan membuat berbagai menu masakan khas tradisional dan menjadikan daging sebagai menu utama.

"Karena itulah, kebutuhan daging sapi harus kami antisipasi agar bisa mencukupi dan masyarakat memiliki pilihan, mengingat stok sapi lokal sangat terbatas," katanya.

Namun demikian, harga daging impor saat ini juga relatif mahal dibandingkan dengan harga sebelumnya yang hanya berkisar Rp 80 ribu-Rp 90 ribu per kilogram, karena daging sapi dari India tidak ada pengiriman sejak "lockdown" pandemi Covid-19.

"Jadi daging impor kami datangkan dari Australia, Selandia Baru, dan Brasil dengan harga di tingkat distributor mencapai Rp 105.000 per kilogram," katanya.

Menurutnya, daging sapi impor tersebut saat ini tidak hanya untuk supermarket, melainkan juga untuk pasar tradisional. Karena itu, masyarakat harus jeli dan pandai-pandai memilih agar tidak salah beli.

"Masih ada saja pedagang daging impor 'nakal' yang menjual daging impor tidak dalam bentuk beku bahkan ada aja yang mencampur dengan daging sapi lokal," katanya.

Terhadap hal itu, timnya juga aktif mengawasi sejumlah pasar. Namun kadang pedagang ketika ada petugas mereka memisahkan dan menempatkan daging impor di dalam box dalam kondisi beku sesuai ketentuan.

"Tapi saat petugas sudah pergi, mereka kembali melakukan hal serupa. Karena itu, kalau masyarakat beli daging beku sebaiknya minta yang di dalam box dan masih dalam kondisi beku. Kalau sudah tidak beku, kualitas daging sudah tidak layak," katanya.

ANTARA

Berita terkait

Beban Puncak saat Lebaran 2024 Naik 3,53 Persen, PLN Klaim Sukses Sediakan Pasokan Listrik Andal

8 hari lalu

Beban Puncak saat Lebaran 2024 Naik 3,53 Persen, PLN Klaim Sukses Sediakan Pasokan Listrik Andal

PT PLN (Persero) mengklaim sukses menyediakan pasokan listrik andal selama periode siaga Ramadan dan Idul Fitri 1445.

Baca Selengkapnya

Cara SANTAI Jaga Kesehatan setelah Lebaran Menurut Dokter

8 hari lalu

Cara SANTAI Jaga Kesehatan setelah Lebaran Menurut Dokter

Dokter penyakit dalam menyebut masyarakat perlu memelihara kesehatan usai Lebaran melalui cara paling mudah, yaitu SANTAI. Cek maksudnya.

Baca Selengkapnya

Obral Remisi Idul Fitri untuk Narapidana Korupsi

10 hari lalu

Obral Remisi Idul Fitri untuk Narapidana Korupsi

Ratusan narapidana korupsi mendapat remisi Idul Fitri termasuk Setya Novanto dan Djoko Susilo.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

11 hari lalu

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

Tradisi Lomban setiap bulan Syawal di jepara telah berlangsung sejak ratusan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Pasca Lebaran 2024 Tak Ada Salahnya Cek Kesehatan

11 hari lalu

Pasca Lebaran 2024 Tak Ada Salahnya Cek Kesehatan

Kenaikan berat badan seringkali diikuti dengan kenaikan kolesterol karena pola konsumsi yang berlebihan saat berlibur panjang dan menu Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Ketua PBNU Berharap Polemik tentang Gelar Habib Dihentikan

11 hari lalu

Ketua PBNU Berharap Polemik tentang Gelar Habib Dihentikan

Ketua PBNU Kiai Haji Ahmad Fahrur Rozi meminta polemik soal gelar habib dihentikan. Sudah mengarah jadi politisasi SARA.

Baca Selengkapnya

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

12 hari lalu

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?

Baca Selengkapnya

Setelah Mudik Lebaran, Jangan Lupa Cek Komponen-komponen Mobil Berikut

12 hari lalu

Setelah Mudik Lebaran, Jangan Lupa Cek Komponen-komponen Mobil Berikut

Mobil yang bekerja keras selama perjalanan mudik Lebaran dapat mengalami berbagai masalah jika tidak dirawat dengan baik setelahnya.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta FX Rudy Kunjungi Kediaman Megawati Saat Idul Fitri

12 hari lalu

Fakta-fakta FX Rudy Kunjungi Kediaman Megawati Saat Idul Fitri

FX Rudy mengemukakan bahwa kedatangannya tersebut khusus untuk bersilaturahmi di Idul Fitri dengan Ketum PDIP di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat

Baca Selengkapnya

Rupiah Tergelincir, Analis: Perputaran Besar saat Ramadan dan Idul Fitri Tak Mampu Membendung Dolar AS

12 hari lalu

Rupiah Tergelincir, Analis: Perputaran Besar saat Ramadan dan Idul Fitri Tak Mampu Membendung Dolar AS

Rupiah tergelincir 76 poin atau 0,47 persen menjadi Rp16.252 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.176 per dolar AS.

Baca Selengkapnya