Kemenparekraf Prediksi Wisata Outdoor Paling Laris Usai Pandemi

Jumat, 22 Mei 2020 10:30 WIB

Menparekraf Wishnutama meminta Pemda aktif menyelamatkan industri pariwisata di daerahnya yang terpuruk akibat wabah virus corona. Dok. Kemenparekraf

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memprediksi produk ekowisata akan banyak diminati oleh wisatawan, baik domestik maupun mancanegara, pasca pandemi Covid-19. Jenis wisata yang menyediakan atraksi outdoor atau luar ruangan ini pun disinyalir akan paling cepat pulih atau rebound.

“Adventure juga berpeluang besar, khususnya kegiatan dalam grup kecil dan aktivitasnya dinamis, seperti trekking, snorkeling, dan diving. Wellness Tourism juga diprediksi cepat robound," tutur Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan Kemenparekraf Rizki Handayani dalam keterangan tertulis, Kamis, 21 Mei 2020.

Menurut Rizki, seusai pandemi, banyak orang membutuhkan sarana kebugaran di ruang-ruang terbuka. Diproyeksikan, peminat jenis wisata ini pun merupakan pelancong yang berasal dari kota-kota besar.

Rizki mengungkapkan, Kementeriannya telah menyiapkan kondisi new normal atau normal baru. Kondisi ini mendorong pengelola destinasi maupun regulator memperketat protokol-protokol wisata, terutama yang berkaitan dengan kesehatan, keamanan, dan kenyamanan.

Direktur Indonesia Ecotourisme Network Ary S. Suhandi menyatakan pandangan seragam. Menurut dia, produk-produk wisata luar ruangan akan paling diminati pasca-pandemi. Khususnya, kata dia, untuk kegiatan dengan grup kecil dan aktif seperti interaksi di luar ruangan, kegiatan edukasi alam untuk keluarga, dan aktivitas yang berkontribusi pada konservasi alam.

Ary menjelaskan, ekowisata merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kepedulian wisatawan terhadap pentingnya masyarakat menjaga kualitas lingkungan. Namun, menurut dia, nantinya pemerintah serta pengusaha perlu mengubah pemikiran bahwa keuntungan devisa bukanlah tujuan satu-satunya pengembangan wisata luar ruangan.

“Covid-19 mengajarkan kita banyak hal, selain mitigasi risiko juga salah satunya tentang pentingnya manajemen pengunjung, mengatur kuota, hingga membagi kelompok besar ke dalam kelompok kecil pada saat kegiatan wisata,” katanya.

Di sisi lain, Direktur Via Via Tour & Travel Sry Mujianti mengatakan, pascapandemi akan terjadi pola perjalanan wisata baru. Kombinasi alam dan budaya diperkirakan menjadi pilihan utama wisatawan. Namun, tutur dia, pengembangan wisatawa ini harus didukung oleh kerja sama yang kuat antar-destinasi. Utamanya untuk destinasi-destinasi yang berdekatan.

“Sebagai contoh, untuk klaster Jogja-Solo-Semarang (Joglosemar) biasanya menghubungkan kota-desa kemudian ada klaster Jawa Timur, mulai Malang hingga Banyuwangi. Wisatawan akan lebih memilih untuk melakukan perjalanan dengan jarak yang relatif dekat atau menempuh waktu lebih singkat,” ujarnya.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Berita terkait

Gempa Garut, Wisatawan Panik Pantai Selatan Jabar Sempat Sepi

16 jam lalu

Gempa Garut, Wisatawan Panik Pantai Selatan Jabar Sempat Sepi

Dinas Pariwisata Kabupaten Pangandaran mengatakan pantai Pangandaran pasca terjadinya gempa Garut dalam situasi aman.

Baca Selengkapnya

Alasan Jepang Bangun Penghalang di Tempat Foto Gunung Fuji

23 jam lalu

Alasan Jepang Bangun Penghalang di Tempat Foto Gunung Fuji

Foto Gunung Fuji yang berdiri megah di delakang toko Lawson itu menarik bagi wisatawan asing

Baca Selengkapnya

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

1 hari lalu

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

Mulai Sabtu, 27 Juli 2024, salah satu operator bus di Hong Kong menerapkan tiket satu hari tanpa batas untuk wisatawan

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

2 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

2 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

3 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

3 hari lalu

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Dinilai Berpotensi Langgar Undang-undang

4 hari lalu

Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Dinilai Berpotensi Langgar Undang-undang

Rencana pemerintah memberlakukan penarikan iuran pariwisata di tiket pesawat dinilai berpotensi melanggar undang-undang.

Baca Selengkapnya

Tolak Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, Garuda Indonesia: Membebani Penumpang

4 hari lalu

Tolak Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, Garuda Indonesia: Membebani Penumpang

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Saputra menyatakan tidak setuju terhadap rencana penerapan iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno Optimistis BNI Java Jazz Tingkatkan Kunjungan Wisatawan

4 hari lalu

Sandiaga Uno Optimistis BNI Java Jazz Tingkatkan Kunjungan Wisatawan

Sandiaga Uno yakin BNI Java Jazz akan meningkatkan kunjungan wisatawan.

Baca Selengkapnya