Sri Mulyani Beri Kelonggaran Penyaluran Dana Desa, Ini Sebabnya

Kamis, 21 Mei 2020 11:06 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat ditemui awak media usai menggelar open house di rumah dinas miliknya, Jalan Widya Chandra I, Jakarta Selatan, Rabu 5 Juni 2019. Tempo/Dias Prasongko

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberi kelonggaran penyaluran dana desa di tengah pandemi virus Corona atau Covid-19. Relaksasi diberikan agar desa bisa lebih cepat menerima uang karena sebagian akan disalurkan kepada warga terdampak Covid-19 dengan bentuk Bantuan Langsung Tunai (BLT).

Relaksasi itu diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 50 Tahun 2020. “Ini baru keluar kemarin,” kata Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan, Astera Primanto Bhakti, dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu, 20 Mei 2020.

Adapun BLT Dana Desa adalah salah satu jenis bantuan sosial yang disalurkan pemerintah untuk warga yang paling terdampak Covid-19. Besarannya Rp 600 ribu untuk tiga bulan pertama dan Rp 300 ribu untuk tiga bulan berikutnya.

Dalam relaksasi ini, sejumlah syarat dalam penyaluran dana desa dihapus. Pertama untuk penyaluran tahap I. Dalam aturan lama, ada tiga syarat yaitu: Peraturan Kepala Daerah (Perkada), Peraturan Desa (Perdes), dan surat kuasa pemindahbukuan dari kepala daerah.

Maka lewat PMK 50 Tahun 2020, syarat Perdes dihapus. Sementara Perkada dapat diganti dengan Surat Keputusan Bupati atau Wali Kota agar prosesnya lebih cepat. Sementara surat kuasa tetap.

Advertising
Advertising

Kedua untuk penyaluran tahap II. Dalam aturan lama, ada syarat laporan realisasi penyerapan dan capaian keluaran Dana Desa tahun anggaran sebelumnya. Syarat ini dihapus. Pemerintah Daerah hanya diminta melakukan tagging atau menandakan Desa layak salur.

Kemudian, kata Prima, penyaluran dana besar bisa dilakukan lebih dari satu kali dalam satu bulan. Sebab untuk penyaluran tahap I yang harusnya selesai Januari 2020, baru 57 ribu desa yang mendapat Dana Desa.

Sebab, jumlah desa di Indonesia mencapai 74 ribu. Sehingga, Namun dengan adanya relaksasi ini, Kementerian Keuangan berharap dana tersebut bisa segera tersedia di desa. “Bisa dikelola untuk disalurkan bagi yang berhak,” kata Prima.

Berita terkait

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

14 jam lalu

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

Sri Mulyani Indrawati dan Presiden ADB Masatsugu Asakawa membahas lebih lanjut program Mekanisme Transisi Energi (ETM) ADB untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

1 hari lalu

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

2 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

2 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

2 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

2 hari lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

4 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

4 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

4 hari lalu

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sedang menjadi sorotan publik karena sejumlah kasus dan disebut tukang palak. Berapa pendapatan pegawai Bea Cukai?

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

5 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya