Mirza Adityaswara: BI Masih Ada Ruang Turunkan Suku Bunga 50 Bps

Selasa, 19 Mei 2020 11:46 WIB

Presiden Direktur OVO Karaniya Dharmasaputra (kiri) dan Presiden Komisaris OVO Mirza Adityaswara (kanan) saat memberikan keterangan kepada wartawan di Senayan, Rabu, 19 Februari 2020. TEMPO/Francisca

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Lembaga Perkembangan Perbankan Indonesia Mirza Adityaswara menilai Bank Indonesia masih memiliki ruang menurunkan suku bunga acuan atau BI 7 Day Repo Rate 50 basis poin.

"Kalau sekarang BI rate 4,5 persen, inflasi 2,5-3 persen. Jika ekonomi masih terus melambat, misal kuartal dua negatif, kami melihat sekarang dengan positive real policy rate masih ada sekitar 1,5 persen, mungkin BI sebenarnya masih punya ruang menurunkan suku bunga acuan 50 basis poin lagi," kata Mirza dalam diskusi virtual, Selasa, 19 Mei 2020.

Positive real policy rate atau selisih antara BI rate dengan inflasi, kata mantan Deputi Gubernur Senior BI, menjadi pertimbangan Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan atau tidak. Kalau tidak positif, maka dianggap bahwa menanamkan uang di rupiah itu menjadi kurang bermanfaat, karena termakan oleh inflasi.

Meski masih ada ruang, Mirza mengatakan penurunan suku bisa bulan ini atau bulan berikutnya. "Tapi apakah akan digunakan ruang ini sekarang atau akan digunakan nantinJuli Juli setelah angka kuartal II PDB keluar," ujarnya.

Adapun hari ini BI akan mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur 18-19 Mei 2020.

Advertising
Advertising

Ekonom Permata Bank Josua Pardededede mengatakan pada Rapat Dewan Gubernur bulan ini, Bank Indonesia diperkirakan memangkas BI 7 Day Repo Rate sebesar 25 basis poin ke level 4,25 persen. Keputusan itu, dia nilai mempertimbangkan beberapa indikator makroekonomi.

Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta juga memperkirakan
BI lebih cenderung kepada menurunkan tingkat suku bunga sebesar 25 bps. "Hal itu demi mendukung kelancaran pada kinerja di sektor rill sehingga membuat kinerja pertumbuhan ekonomi kita lebih sustainable," kata dia.

Sedangkan Ekonom Center of Reform on Economics (Core) Piter Abdullah mengatakan Bank Indonesia hanya punya pilihan menahan atau menurunkan suku bunga acuan. Apalagi suku bunga global sudah Lebih dulu turun hingga mendekati nol.

"Saya perkirakan BI akan menahan penurunan suku bunga pada bulan ini. BI baru akan menurunkan suku bunga bulan depan bersamaan dengan pelonggaran aktivitas sosial, berdamai dengan wabah covid-19," ujar Piter.

HENDARTYO HANGGI

Berita terkait

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

10 jam lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

14 jam lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

18 jam lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

19 jam lalu

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

PT Bank Negara Indonesia atau BNI bersiap menghadapi perkembangan geopolitik global, nilai tukar, tekanan inflasi, serta suku bunga.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

22 jam lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

1 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

1 hari lalu

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal dominasi penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing ke sektor hilirisasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

1 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

1 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

2 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya