Imbas Corona, Pertumbuhan Kredit 2020 Diprediksi Hanya 2 Persen

Reporter

Caesar Akbar

Selasa, 19 Mei 2020 04:15 WIB

Kepala Ekonom Bank BNI Ryan Kiryanto di sela pelatihan wartawan ekonomi dan moneter di Yogyakarta Sabtu, 23 Maret 2019. Tempo/Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Ekonom PT Bank Negara Indonesia Tbk Ryan Kiryanto memperkirakan pertumbuhan kredit perbankan di Tanah Air akan ikut tertekan akibat dampak Covid-19. Hal tersebut tampak dari grafik pertumbuhan kredit yang semakin melandai belakangan ini.

Ia memperkirakan pertumbuhan kredit secara keseluruhan tahun akan berada di bawah 3 persen. "Saya meyakini di bulan-bulan ke depan akan semakin melengkung ke bawah. Jadi pertumbuhan kredit secara tahunan mungkin akan turun, mungkin di kisaran 1-2 persen full year," kata Ryan dalam diskusi daring, Senin, 18 Mei 2020.

Kendati demikian, berdasarkan data hingga Maret lalu, pertumbuhan total aset, total kredit, dan total dana pihak ketiga di perbankan terpantau masih bergerak menanjak. Pada periode itu pun angka kredit macet alias non performing loan masih dijaga di bawah 3 persen.

"Angka ini terjadi karena belum ada restrukturisasi pinjaman oleh perbankan mengacu ke POJK Nomor 11 Tahun 2020," ujar Ryan.

Aturan OJK itu baru berlaku pada April 2020. Dengan demikian, ia melihat dampaknya akan baru terasa pada kuartal II 2020. Diperkirakan angkra kredit macet juga bakal naik akibat kebijakan tersebut.

Adapun dampak kenaikan NPL, kata Ryan, adalah capital adequacy ratio atau rasio kecukupan modal yang mulai tergerus. Pada akhir tahun lalu, CAR tercatat di kisaran 23,4 persen. Namun, saat ini angka CAR terus tergerus ke 21,77 persen pada Maret 2020.

Hal tersebut diduga terjadi karena sebagian modal sudah dipakai untuk kegiatan operasional bank, termasuk untuk ekspansi. "Jadi dengan likuiditas ketat mau tak mau pakai modal yang dimiliki. Dan secara industri CAR masih di atas 17 persen, masih sehat," tutur Ryan.

Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan atau OJK menargetkan pertumbuhan kredit perbankan tahun ini mencapai 11 persen. “Pertumbuhan kredit totalnya 11 plus minus 1 persen untuk semuanya,” kata anggota Dewan Komisioner OJK Ahmad Hidayat saat berbicara di pertemuan tahunan industri jasa keuangan Jawa Barat di Gedung Sate, Bandung, Kamis, 30 Januari 2020.

Ahmad mengatakan, pertumbuhan kredit perbankan 2019 sebesar 6,08 persen, sementara pada 2018 menembus 11,8 persen year on year. “Pencapaian 2019 memang tidak sebagaimana yang diharapkan. Ada sedikit angka di bawah target,” kata dia.

Pertumbuhan kredit perbankan 2019 didominasi oleh Bank Buku IV tumbuh 7,8 persen, kendati turun dibandingkan tahun 2018 yakni 12,3 persen. Bank Buku III tumbuh 2,4 persen, bank Buku II 8,4 persen, bank Buku I 6,4 persen.

CAESAR AKBAR | AHMAD FIKRI

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

12 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

3 hari lalu

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendorong lembaga keuangan penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memprioritaskan kalangan difabel.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

3 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

3 hari lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

4 hari lalu

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

PT Bank OCBC NISP Tbk. mencetak laba bersih yang naik 13 persen secara tahunan (year on year/YoY) menjadi sebesar Rp 1,17 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

4 hari lalu

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya