Bulog Ungkap Alasan Sulitnya Serap Beras di Sulawesi Tengah

Senin, 18 Mei 2020 14:46 WIB

Pekerja beraktivitas di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Rabu, 18 Maret 2020. Pemerintah telah memastikan ketersedian beras di pasar tetap aman disaat penanganan Corona dan jelang Ramadhan. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perusahaan Umum Bulog Tri Wahyudi menjelaskan alasan entitasnya kesulitan menyerap gabah beras di Provinsi Sulawesi Tengah baru-baru ini. Menurut dia, upaya itu terhambat buruknya kualitas produk yang dihasilkan petani lantaran musim hujan.

"Kondisi kadar airnya di atas 35 persen karena musim hujan. Kotorannya juga tinggi sekali. Lalu siapa yang menanggung karena risikonya tinggi sekali," ujar Tri dalam konferensi pers yang dilakukan secara virtual, Senin, 18 Mei 2020.

Tri menjelaskan, berdasarkan pengamatan tim di lapangan, kondisi beras petani di Sulawesi Tengah tersebut berada di bawah standar. Karena itu, perusahaan belum berani melakukan penyerapan lantaran dibayangi potensi kerugian.

Bagaimana pun, ujar Tri, kinerja Bulog akan diaduit oleh badan pengawas independen. "Sebab, kami diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan," tuturnya.

Secara nasional, Bulog saat ini baru menyerap 320 ribu ton gabah beras secara nasional atau sekitar 22 persen. Sedangkan target penyerapan hingga akhir tahun nanti adalah 1,4 juta ton.

Penyerapan beras yang dilakukan Bulog ini mengacu pada Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 24 Tahun 2020. Tri menuturkan bahwa entitasnya tengah memaksimalkan penyerapan gabah beras dengan kapasitas 200 ribu ton per hari.

Adapun penyerapan secara nasional saat ini sedang difokuskan di daerah-daerah yang telah memasuki musim panen. Misalnya Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, dan Jawa bagian selatan.

"Untuk gabah beras di Sulwesi Selatan, Sulawesi Barat, dan NTB kami movement (distribusikan) ke wilayah timur. Jadi kami bukan omong kosong, semua gudang sudah ada beras," tuturnya.


Berita terkait

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

4 hari lalu

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

Partai politik pendukung Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden mendapat jatah menteri berbeda-beda di kabinet Prabowo mendatang.

Baca Selengkapnya

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

5 hari lalu

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

Harga gabah anjlok menjadi Rp 4.500 per kilogram. Kemendag sebut gara-gara panen raya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

5 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

6 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

6 hari lalu

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

Bulog mengaku siap jika diminta pemerintah menjadi off-taker gabah dari kerjasama pertanian Indonesia dan Cina

Baca Selengkapnya

Harga Gabah Anjlok Capai Rp 4.500 per Kilogram, Serikat Petani Indonesia Minta Pemerintah Naikkan HPP

6 hari lalu

Harga Gabah Anjlok Capai Rp 4.500 per Kilogram, Serikat Petani Indonesia Minta Pemerintah Naikkan HPP

Harga gabah anjlok di Rp 4.500, Serikat Petani Indonesia minta Bapanas naikkan harga pembelian pemerintah menjadi Rp 7.000 per kilogram.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

7 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

7 hari lalu

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

Luhut Pandjaitan menyatakan bahwa Cina bersedia turut memberikan teknologi padinya ke Indonesia

Baca Selengkapnya

Bulog Cirebon Mulai Serap Gabah Petani, Panen Raya sampai Mei

10 hari lalu

Bulog Cirebon Mulai Serap Gabah Petani, Panen Raya sampai Mei

Bulog cabang Cirebon mulai menyerap gabah hasil panenan petani. Panen diperkirakan semakin banyak pada akhir April hingga Mei.

Baca Selengkapnya

Ratusan Kilogram Beras dan Minyak Goreng Ditemukan di Jalur Tikus Indonesia-Malaysia

18 hari lalu

Ratusan Kilogram Beras dan Minyak Goreng Ditemukan di Jalur Tikus Indonesia-Malaysia

Badan Karantina di Pos Lintas Batas Negara Entikong menemukan ratusan kilogram beras dan minyak goreng di jalur tikus perbatasan RI-Malaysia.

Baca Selengkapnya