Ini Penjelasan Kemendag Soal Distribusi 160 Ribu Ton Gula

Minggu, 17 Mei 2020 05:24 WIB

Pedagang menimbang gula pasir eceran di Pasar Senen, Jakarta, Seni, 16 Maret 2020. Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan kembali menerbitkan Surat Perizinan Impor (SPI) untuk 550 ribu ton gula. Langkah impor dilakukan, karena menurut Suhanto, harga gula di pasar masih terbilang cukup tinggi yakni sekitar Rp 20 ribu per kilogram. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Suhanto menanggapi soal polemik distribusi 160 ribu ton gula rafinasi.

Dia menceritakan awalnya Menteri Perdagangan Agus Suparmanto menggelar rapat bersama stakeholder pergulaan, termasuk produsen yang mendapatkan penugasan, Aprindo, distributor, serta instansi terkait lain. "Salah satunya memutuskan pendistribusian sisa gula konsumsi hasil pengolahan produsen rafinasi akan dilakukan melalui ritel modern di bawah Aprindo (Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia) ," ujarnya kepada Tempo, Sabtu 15 Mei 2020.

Adapun pada rapat tersebut memang disampaikan oleh Asosiasi Gula Rafinasi Indonesia (AGRI) bahwa stok yang tersedia sekitar 160 ribu ton.

Namun demikian, kata Suhanto, dalam pelaksanaannya, Kemendag melakukan evaluasi salah satunya terhadap kemampuan penyerapan gula oleh ritel modern dalam waktu cepat.

Dengan kondisi tersebut, Kemendag pun mempertanyakan kemampuan Aprindo menyerap gula rafinasi dalam sebulan. Angka terakhir yang diperoleh, kemampuan dari peritel modern tersebut hanyalah 30 ribu ton per bulan

"Dari hasil evaluasi kami, diperoleh informasi bahwa bahwa ritel modern hanya dapat menyerap gula sekitar 30 ribu ton untuk kebutuhan bulan Mei, dikarenakan keterbatasan repacker atau distributor yang memasok ke ritel-ritel modern," ucapnya.

Berdasarkan pertimbangan tersebut, serta gula rafinasi itu harus segera didistribusikan kepada konsumen, Kemendag memutuskan gula rafinasi tersebut tak hanya dipasarkan melalui ritel modern. Melainkan dalam pendistribusiannya bekerja sama dengan pedagang pasar dan jaringannya untuk menjual gula sesuai harga eceran tertinggi atau HET.

"Langkah lain adalah meminta AGRI bekerja sama dengan para pengelola dan dinas-dinas seluruh Indonesia melakukan operasi pasar. Dalam pelaksanaannya tim kemendag dan satgas pangan akan terlibat untuk melakukan pengawalan terhadap pendistribusian gula," ujarnya.

Sebelumnya, Ketua Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Mandey mengeluhkan sulitnya mendapatkan stok gula untuk dipasarkan ke ritel-ritel modern sesuai HET. Padahal pemerintah sudah menetapkan kesepakatan dengan Aprindo mendapatkan kelebihan stok gula rafinasi 160 ribu ton sisa kuota yang digunakan industri makanan dan minuman.

"Akhirnya diberikan arahan dan support agar kami bisa mendapatkan stok gula kelebihan rafinasi itu yang sudah layak di konsumsi, yang sudah menjadi GKP itu," kata dia saat webinar, Kamis 14 Mei 2020.

Namun dalam pelaksanaannya, Roy mempertanyakan stok gula rafinasi sebanyak 160 ribu itu hanya dalam dua hari tersisa 93 ribu ton. “Gula sekitar 70 ribu ton enggak tau ke mana,” tuturnya.

Gula tersebut juga tak bisa langsung dijual ke masyarakat karena sudah ada perjanjian sebelumnya sejumlah stok akan dikirimkan ke pihak lain. Walhasil, kata Roy, Aprindo hanya mendapat jatah 30 ribu ton gula pasir untuk dipasarkan pada bulan Mei ini. "Itu gak bisa maksimal (menurunkan harga) kalau cuma 20-25 persen (sekitar 30 ribu ton) dari total yang kita harapkan."

EKO WAHYUDI

Berita terkait

Jokowi Percaya Bahlil Pimpin Satgas Gula dan Bioetanol, Ini 7 Tugas Pokoknya

10 jam lalu

Jokowi Percaya Bahlil Pimpin Satgas Gula dan Bioetanol, Ini 7 Tugas Pokoknya

Presiden Jokowi tunjuk Menteri Investasi Bahlil Lahadalia sebagai Ketua Satgas Gula dan bioetanol. Apa saja tugas-tugasnya?

Baca Selengkapnya

Pedagang Keluhkan Stok Gula Pasir di Pasar

2 hari lalu

Pedagang Keluhkan Stok Gula Pasir di Pasar

Stok gula pasir berkurang di pasar dan supermarket.

Baca Selengkapnya

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

2 hari lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

PT Pabrik Gula Rajawali II di Cirebon Mulai Giling Tebu Pertengahan Mei 2024

3 hari lalu

PT Pabrik Gula Rajawali II di Cirebon Mulai Giling Tebu Pertengahan Mei 2024

Sekretaris Perusahaan PT Pabrik Gula Rajawali II, Karpo B. Nursi, menyatakan pihaknya menargetkan proses penggilingan dimulai pada bulan Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Daftar Harga Kebutuhan Pokok Terkini, Bawang Merah dan Gula Meroket

4 hari lalu

Daftar Harga Kebutuhan Pokok Terkini, Bawang Merah dan Gula Meroket

Harga sejumlah kebutuhan pokok terpantau naik pada hari ini. Sejumlah bahan pangan itu adalah bawang, cabai daging, gula pasir, ikan dan garam.

Baca Selengkapnya

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

5 hari lalu

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

Harga gabah anjlok menjadi Rp 4.500 per kilogram. Kemendag sebut gara-gara panen raya.

Baca Selengkapnya

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

8 hari lalu

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.

Baca Selengkapnya

Kemendag Gelar Festival Hari Konsumen Nasional

8 hari lalu

Kemendag Gelar Festival Hari Konsumen Nasional

Kementerian Perdagangan atau Kemendag menggelar festival untuk memperingati Hari Konsumen Nasional (Harkonas).

Baca Selengkapnya

Kemendag Minta Masyarakat Bijak Berbelanja Menyusul Penguatan Dolar dan Kenaikan Harga Minyak Akibat Konflik Iran-Israel

9 hari lalu

Kemendag Minta Masyarakat Bijak Berbelanja Menyusul Penguatan Dolar dan Kenaikan Harga Minyak Akibat Konflik Iran-Israel

Kenaikan harga minyak juga disebabkan penguatan dolar AS.

Baca Selengkapnya

Bapanas Naikkan Harga Acuan Gula Jadi Rp 17.500 per Kilogram

11 hari lalu

Bapanas Naikkan Harga Acuan Gula Jadi Rp 17.500 per Kilogram

Badan Pangan Nasional (Bapanas) merespons kenaikan harga gula di tingkat konsumen. Saat ini harga gula sudah jauh melampaui Harga Acuan Pemerintah (HAP) Rp 15.500 per kilogram. Karena itu, Bapanas menaikan HAP gula mulai 5 April 2024 menjadi Rp 17.500 per kilogram.

Baca Selengkapnya