Morgan Stanley: Indonesia Tertinggal dalam Penanganan Corona

Reporter

Bisnis.com

Selasa, 12 Mei 2020 12:13 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Morgan Stanley mengeluarkan riset terbaru mengenai ekonomi Asia dalam menghadapi virus corona atau Covid-19. Indonesia masuk dalam kategori tertinggal dan banyak kendala dalam menangani wabah tersebut.

Riset tersebut berjudul Which Economy Emerges First on the Path to Recovery? yang ditulis oleh Deyi Tan, Zac Su, Jin Choi dan Jonathan Cheung.

Dalam riset tersebut disampaikan bahwa perekonomian China akan menjadi negara di Asia selain Jepang (AxJ) yang akan pulih ke tingkat PDB pra-Covid-19 pada kuartal I/2020.

“Sedangkan perekonomian yang berorientasi pada ekspor, seperti Thailand, Malaysia, dan Singapura, kemungkinan akan membutuhkan waktu lebih lama,” demikian tulis riset tersebut yang dirilis, Selasa, 12 Mei 2020.

Lebih lanjut, Morgan Stanley mengidentifikasi tiga faktor penting yang bisa menentukan laju pemulihan AxJ. Pertama, keterbukaan setiap perekonomian terhadap resesi global.

Advertising
Advertising

Kedua, respons institusional dalam menangani situasi Covid-19 dan konsekuensi terhadap permintaan domestik. Ketiga, peluang dan kemauan untuk melakukan pelonggaran kebijakan.

Dampak dari resesi Covid-19 pada perekonomian bergantung pada sektor mana yang jadi fokus, antara lain sektor perdagangan, pariwisata, dan komoditas. Di negara AxJ, Hong Kong, Singapura, Malaysia, Taiwan, Thailand, dan Korea merupakan perekonomian yang lebih berorientasi pada ekspor.

Adapun Indonesia, India, Cina dan Filipina lebih berorientasi pada permintaan domestik. Kemudian, seberapa baik kemampuan institusional negara dalam merespon situasi Covid-19 secara domestik sejauh ini? Morgan Stanley melihat bahwa negara dengan respons paling efektif adalah Taiwan, Hong Kong, Korea dan Cina.

Sementara itu, Singapura, Thailand, Malaysia, dan Filipina berada di kelompok menengah, sedangkan India dan Indonesia tertinggal.

Faktor berikutnya mengenai seberapa kuat perlawanan yang dimiliki negara AxJ apabila perlambatan berlanjut? AxJ masih memiliki peluang untuk mengambil kebijakan yang lebih baik, terutama di sisi fiskal.

“Karena menurut kami titik awal utang publik dan defisit fiskal masih menguntungkan. Singapura, Hong Kong, Taiwan, dan Korea merupakan negara yang memiliki peluang kebijakan lebih besar, diikuti oleh Thailand, Filipina, Malaysia dan Cina. Sedangkan India dan Indonesia masih menghadapi banyak kendala terkait kebijakan.”

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

4 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

4 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

5 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

9 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

12 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

12 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

18 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

20 hari lalu

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

23 hari lalu

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.

Baca Selengkapnya

Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

23 hari lalu

Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

Indofarma ambruk karena salah perhitungan kapan pandemi COvid-19 berakhir, sehingga banyak obat sakit akibat virus corona tak terjual

Baca Selengkapnya