Menlu Retno Marsudi: Corona Perdalam Kesenjangan Antar Negara

Sabtu, 9 Mei 2020 04:58 WIB

Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi memberikan pernyataan pers terkait larangan masuk sementara bagi warga negara asing ke Indonesia di Kantor Kementerian Luar Negeri Jakarta, Kamis 5 Maret 2020. Pemerintah Indonesia mengeluarkan larangan masuk sementara ke Indonesia bagi warga negara asing dari sejumlah wilayah di Iran, Korea Selatan dan Italia terkait menyebarnya virus corona di tiga negara. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyatakan wabah virus Corona atau Covid-19 telah memperdalam tingkat kesenjangan di antara negara-negara, dengan negara miskin menjadi yang paling terdampak.

“Seperti yang selalu terjadi, negara berkembang dan least developed countries menghadapi risiko yang lebih besar,” kata Retno saat mengisi diskusi publik secara daring mengenai COVID-19, yang diselenggarakan Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) dari Jakarta, Jumat, 8 Mei 2020.

Bahkan Dana Moneter Internasional atau IMF tengah mengantisipasi krisis ekonomi terburuk akibat pandemi Corona ini dengan perkiraaan pertumbuhan ekonomi global turun 3 persen. Sedangkan di Asia Tenggara, Bank Pembangunan Asia (ADB) memprediksi pertumbuhan ekonomi bisa turun 1 persen.

Adapun Organisasi Buruh Internasional (ILO) menyatakan hampir 1,6 miliar pekerja sektor informal, yang mencakup separuh dari tenaga kerja global, telah terganggu mata pencahariannya.

Akibat Corona ini juga, Sekretaris Jenderal PBB telah memperingatkan angka kemiskinan dapat meningkat 500 juta orang. Begitu juga Program Pangan Dunia (WFP) menyebut gangguan pada tatanan ekonomi dan langkah-langkah yang diambil untuk menekan laju Covid-19 bisa membawa 130 juta orang ke ambang kelaparan pada akhir tahun ini.

Advertising
Advertising

Hal tersebut ditambah dengan tantangan globalisasi baru dengan banyak negara memberlakukan isolasi dan proteksionisme, Menlu Retno menyebutkan, negara di Asia sering kali mendapat stigma sebagai pembawa virus.

“Kami orang Asia, sering kali mendapat stigma di banyak tempat sebagai orang yang membawa virus. Orang asing dan warga negara yang kembali juga menjadi sasaran. Kelompok rentan ini adalah yang paling terpukul akibat pandemi,” ucap Retno.

Padahal di saat yang bersamaan, isolasi dan proteksionisme lewat penutupan perbatasan, pengusiran warga asing, hingga pembatasan ekspor peralatan medis yang justru sangat dibutuhkan oleh semua negara pada masa ini. “Pada saat yang sama, persaingan politik global menguat ketika kekuatan-kekuatan besar memainkan permainan ‘saling menyalahkan’ terkait virus ini,” kata Retno.

Retno pun menyinggung berbagai perkembangan tersebut tidak kondusif. Karena saat ini seharusnya solidaritas dan kolaborasi global sangat diperlukan untuk memerangi Covid-19.

ANTARA

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

2 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

3 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

4 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

7 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

11 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

11 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

17 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

18 hari lalu

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

21 hari lalu

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.

Baca Selengkapnya

Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

22 hari lalu

Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

Indofarma ambruk karena salah perhitungan kapan pandemi COvid-19 berakhir, sehingga banyak obat sakit akibat virus corona tak terjual

Baca Selengkapnya