Harga BBM Tidak Kunjung Turun, DPR Anggap Tak Masuk Akal

Reporter

Caesar Akbar

Editor

Rahma Tri

Senin, 4 Mei 2020 16:57 WIB

Papan harga penjualan bahan bakar di SPBU Pertamina kawasan Kuningan, Jakarta, Senin, 6 Januari 2020. PT Pertamina (Persero) menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) untuk jenis Pertamax, Pertamax Turbo, Pertamina Dex dan Dexlite. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Keputusan pemerintah yang mempertahankan harga BBM dipertanyakan oleh anggota Dewan Perwakilan Rakyat. Pasalnya, harga minyak mentah dunia terpantau anjlok dalam beberapa waktu terakhir.

"Menurut saya, logikanya tidak masuk akal, di negara-negara ASEAN saja sudah turun," ujar anggota Komisi VII DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sosial, Mulyanto, dalam rapat bersama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Senin, 4 Mei 2020.

Mulyanto menilai pelbagai data yang disampaikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif justru menguatkan argumen bahwa harga BBM mestinya bisa segera diturunkan. Apabila membandingkan dengan negara ASEAN lainnya, misalnya, terpantau sudah banyak negara yang menurunkan harganya.

"Harga-harga di ASEAN sekarang turun menyikapi COVID-19 ini seharusnya kita mengikuti COVID itu. Apalagi kalau dibanding solar CN-48, solar CN-51 yang kita justru lebih tinggi dibanding negara ASEAN," tutur Mulyanto.

Belum lagi, soal langkah pemerintah yang sudah menurunkan harga BBM umum dua kali, yaitu pada Januari dan Februari 2020, padahal kala itu harga minyak mentah baru sedikit turun. "Harusnya sekarang bisa lebih turun lagi."

Anggota Komisi VII DPR dari Fraksi Demokrat Sartono juga mempertanyakan kebijakan pemerintah soal harga BBM tersebut. "Di saat harga minyak dunia turun, mengapa harga domestik kita tidak ikut turun?" ujar dia. Ia meminta pemerintah menjelaskan alasan tersebut kepada masyarakat.

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan pemerintah masih belum menurunkan harga bahan bakar minyak lantaran berbagai pertimbangan. Salah satunya adalah kondisi harga minyak mentah yang belakangan ini masih berfluktuasi.

"Pemerintah masih menjaga harga tetap karena harga minyak dunia dan kurs masih tidak stabil serta dapat turun," ujar Arifin dalam rapat bersama dengan Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat, Senin, 4 Mei 2020.

Saat ini, harga minyak brent terpantau pada level US$ 25,96 per barel, sementara minyak mentah WTI US$ 18,37 per barel. Sedangkan, berdasarkan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate, nilai tukar rupiah pada 4 Mei 2020 berada pada Rp 15.073 per dolar AS.

Arifin mengatakan masih memantau kondisi anjloknya harga minyak saat ini. Biasanya, harga minyak mentah kerap anjlok setiap ada krisis, namun dalam tiga bulan kondisi bisa kembali normal.

Berita terkait

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

10 menit lalu

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

OJK mengungkap prediksi kredit bermasalah perbankan.

Baca Selengkapnya

Revisi UU Polri Muat Usulan Polisi Dapat Perlindungan Jaminan Sosial

1 jam lalu

Revisi UU Polri Muat Usulan Polisi Dapat Perlindungan Jaminan Sosial

DPR akan merevisi UU Polri. Salah satu perubahannya adalah polisi bisa mendapatkan perlindungan jaminan sosial.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

4 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Dua Pasal di Revisi UU MK Ini Disorot Ketua MKMK: Ancam Kemerdekaan Kekuasaan Kehakiman

5 jam lalu

Dua Pasal di Revisi UU MK Ini Disorot Ketua MKMK: Ancam Kemerdekaan Kekuasaan Kehakiman

Ketua MKMK menyebut dua pasal di revisi UU MK ini mengancam kemerdekaan kekuasaan kehakiman. Pasal mana saja itu?

Baca Selengkapnya

Hujan Kritik Revisi UU Keimigrasian

9 jam lalu

Hujan Kritik Revisi UU Keimigrasian

Revisi UU Keimigrasian yang diusulkan DPR dikhawatirkan menjadi celah pihak yang berperkara untuk melarikan diri.

Baca Selengkapnya

RUU MK Dibahas Diam-diam: Berikut Tanggapan Pedas Ketua MKMK, Mantan Ketua MK, hingga Mahfud MD

23 jam lalu

RUU MK Dibahas Diam-diam: Berikut Tanggapan Pedas Ketua MKMK, Mantan Ketua MK, hingga Mahfud MD

Pengesahan RUU MK di tahap I menimbulkan polemik. Sebab, selain dianggap dibahas diam-diam, bisa melemahkan independensi MK. Apa kata Ketua MKMK?

Baca Selengkapnya

DPR Bahas Perpanjangan Batas Usia Pensiun Anggota Polri, Berikut Kajiannya

1 hari lalu

DPR Bahas Perpanjangan Batas Usia Pensiun Anggota Polri, Berikut Kajiannya

Naskah akademik itu menilai batas usia pensiun 58 tahun berbanding terbalik dengan meningkatnya keahlian anggota Polri seiring penambahan usia.

Baca Selengkapnya

Kenaikan UKT Dinilai Tak Wajar, Komisi X DPR Dorong Pemerintah Revisi Permendikbud SBOPT

1 hari lalu

Kenaikan UKT Dinilai Tak Wajar, Komisi X DPR Dorong Pemerintah Revisi Permendikbud SBOPT

DPR akan meminta pemerintah merevisi Permendikbud yang jadi dasar penghitungan UKT.

Baca Selengkapnya

Respons DPR soal Proses Pansel KPK: Tak Ikut Campur, Biarkan Ranah Eksekutif

1 hari lalu

Respons DPR soal Proses Pansel KPK: Tak Ikut Campur, Biarkan Ranah Eksekutif

Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad mengatakan DPR tidak mau ikut campur soal pemilihan anggota Pansel KPK karena itu ranah eksekutif.

Baca Selengkapnya

Soal Gaya Hidup Pejabat KPU yang Disindir DPR, Feri Amsari: Kita Jadi Mengerti Kenapa Kecurangan Pemilu Dibiarkan

1 hari lalu

Soal Gaya Hidup Pejabat KPU yang Disindir DPR, Feri Amsari: Kita Jadi Mengerti Kenapa Kecurangan Pemilu Dibiarkan

Pakar hukum tata negara Feri Amsari merespons gaya hidup pejabat KPU yang sempat disindir DPR, yakni menyewa private jet hingga bermain wanita.

Baca Selengkapnya