Pandemi Corona, BEI: Jumlah Investor Saham Terus Meningkat

Sabtu, 2 Mei 2020 05:51 WIB

Karyawan melintas di depan layar pergerakan IHSG, Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin, 10 Juni 2019. Pasca libur Lebaran, perdagangan IHSG dibuka menguat 90,91 poin atau 1,4 persen ke 6.300,036, sementara pada sore harinya IHSG diutup di level 6.289,61. ANTARA/Sigid Kurniawan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Bursa Efek Indonesia atau (BEI) Inarno Djajadi mengatakan ada kenaikan jumlah Single Investor Identification (SID) atau identitas tunggal investor sejak awal tahun. Padahal, kata Inarno, modal asing keluar (capital outflow) terus terjadi sejak awal tahun akibat pandemi Covid-19. Hingga Maret lalu, total SID saham mencapai 1.160.542 akun. Jumlah itu meningkat 55.932 akun atau 4,82 persen dibandingkan dengan posisi awal 2020.

"Salah satu faktornya, kepercayaan investor lokal mulai pulih. Selain itu, beberapa saham memang sudah terlihat murah sekali," ujar Inarno kepada Tempo, Jumat 1 Mei 2020.

Selain itu, Inarno mengatakan kenaikan tersebut juga bisa dikaitkan dengan rapat umum pemegang saham (RUPS) yang ada beberapa emiten memberikan deviden yang fantastis. Secara keseluruhan, Inarno mengatakan ada penambahan 194.685 investor atau 7,84 persen dari sejak awal 2020 hingga Maret. Dengan demikian, SID total saham, reksa dana, dan obligasi sebanyak 2.679.039 per akhir Maret 2020.

Direktur Pengembangan BEI Hasan Fauzi mengatakan SID saham masih tumbuh hingga April lalu. Berdasarkan data terakhir hingga kemarin, jumlah SID saham sudah mencapai 1.179.264 akun. Dengan begitu, ujar Hasan, ada penambahan SID saham baru sebanyak 74.654 atau tumbuh 6,8 persen. Menurut Hasan, pertumbuhan signifikan tersebut berasal dari minat pembukaan SID di kalangan investor domestik ritel.

"Sosialisasi dan edukasi yang selama ini kami jalankan, serta tren penurunan harga-harga saham unggulan di bursa, rupanya menarik minat dan dinilai sebagai peluang investasi dari para investor baru," ujar Hasan.

Meski ada kendala di tengah kondisi pandemi, Hasan mengatakan bursa bersama anggota dan manajer investasi mitra secara intensif tetap memberikan sosialisasi dan edukasi bagi para investor dan calon investor melalui lewat daring. Selain itu, tutur Hasan, bursa juga telah menyediakan laman khusus untuk melakukan pembukaan rekening efek dan rekening dana investor secara online.

"Target tahun ini, pertumbuhan jumlah SID atau investor pasar modal secara total, --baik investor saham, reksadana, surat utang, dan efek lainnya, diharapkan mencapai 25 persen," tutur Hasan.


Ekonom dari Universitas Perbanas Piter Abdullah menilai jatuhnya harga saham selama wabah Covid-19 membuat pasar saham menjadi menarik dengan tawaran keuntungan jangka panjang yang cukup besar. Apalagi, kata Piter, saham bluechips sudah diskon hingga 50 persen, sehingga dinilai sebagai periode yang baik untuk membeli saham.

Piter memprediksikan tren investor mulai masuk pasar modal bisa berlanjut hingga Mei-Juni nanti, sebelum harga saham sepenuhnya rebound. Untuk menghadapi situasi tersebut, Piter mengatakan sebaiknya investor untuk menjaga likuiditas dan jangan dihabiskan semuanya. "Koleksi saham bluechips yang sudah murah, tetapi tetap jaga likuiditas, sisakan dana untuk mengantisipasi kondisi memburuk, misal harga saham jatuh melebihi perkiraan," ujar Piter.


Berita terkait

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

1 menit lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

1 hari lalu

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

Bisnis dari Holywings Group tidak hanya mencakup beach club terbesar di dunia (Atlas) dan di Asia (H Club), tapi juga klub dan bar

Baca Selengkapnya

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

2 hari lalu

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah memprioritaskan pengusaha dalam negeri untuk berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

2 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

5 hari lalu

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

Satgas Pasti menemukan 537 entitas pinjol ilegal di sejumlah situs dan aplikasi sepanjang Februari hingga Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

5 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

6 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

6 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

7 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

7 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya