Sambangi Pasar Kramat Jati, Mendag Klaim Stok Bahan Pokok Cukup
Reporter
Francisca Christy Rosana
Editor
Rahma Tri
Rabu, 29 April 2020 14:43 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Agus Suparmanto menyambangi Pasar Induk Kramat Jati pada Rabu, 29 April 2020, untuk mengamati kondisi stok bahan-bahan makanan pokok seperti beras, bawang putih, gula pasir, hingga cabai. Berdasarkan hasil kunjungan itu, ia mengklaim stok kebutuhan bahan pokok cukup untuk konsumsi masyarakat.
"Rata-rata kebutuhan pokok di Pasar Kramat Jati untuk minggu keempat April ini dipastikan cukup," ujar Agus Suparmanto dalam konferensi pers yang dilakukan secara virtual pada Rabu, 29 April 2020.
Di samping stok aman, Agus mengklaim harga bahan pokok di pasar yang berlokasi di Jakarta Timur tersebut relatif masih stabil. Ia bahkan menemui beberapa harga komoditas mulai turun, seperti bawang putih, cabai merah keriting, daging ayam ras, dan cabai merah besar.
Namun, Agus tak memungkiri ada beberapa komoditas di antaranya yang masih menunjukkan tren kenaikan harga. Di antaranya harga gula pasir dan gula merah. Berdasarkan pantauannya, harga gula pasir masih berada di kisaran harga eceran tertinggi, yakni Rp 12.500 per kilogram.
Menurut Agus, Kementerian Perdagangan telah mengambil langkah strategis untuk mendorong stabilitas harga pokok, baik di pasar tradisional maupun di toko retail. Langkah pertama ialah adanya penguatan koordinasi dengan pelbagai pihak seperti Satgas Pangan untuk mengadakan simulasi mendadak atau sidak di lapangan. Ia memastikan pihak-pihak yang tertangkap berbuat curang akan ditindak. "Kami juga menginstruksikan produsen dan distributor agar tidak menjual harga kebutuhan pokok di atas HET (harga eceran tertinggi," ucapnya.
Khusus untuk gula, Agus memastikan pemerintah belum akan mengubah besaran HET. Namun, Kemendag sudah memerintahkan produsen untuk segera mengolah gula rafinasi menjadi gula kristal putih.
<!--more-->
Selanjutnya, kata dia, Kemendag telah menginstruksikan gubernur di 34 provinsi untuk menjamin kelancaran pasokan. Pihaknya berupaya memangkas rantai pasokan pengiriman bahan pokok dengan memanfaatkan jasa tol laut.
Dengan tol laut, ia meyakini pengiriman barang ke wilayah-wilayah di luar Pulau Jawa akan efektif. "Ini juga untuk menekan disparitas harga," tuturnya. Dengan tol laut, ia meyakini biaya pengiriman barang akan terpangkas sampai 30 persen.
Kemudian, untuk memastikan pasokan bahan pangan terpenuhi, Agus menyatakan Kementerian telah menderegulasi pelbagai aturan tentang perdagangan luar negeri atau ekspor-impor. Kebijakan ini sekaligus untuk mengantisipasi adanya ancaman defisit stok bahan pokok beberapa komoditas.
Kondisi defisit stok bahan pokok sebelumnya sudah disinggung oleh Presiden Jokowi. Menurut Jokowi, berdasarkan laporan yang diterimanya menunjukkan stok beras mengalami defisit di tujuh provinsi, stok jagung defisit di 11 provinsi, kemudian stok cabai besar defisit di 23 provinsi.
Lalu stok cabai rawit defisit di 19 provinsi dan stok bawang merah diperkirakan juga defisit di satu provinsi. Sementara itu, stok telur ayam defisit di 22 provinsi. Meski stok minyak goreng diperkirakan cukup untuk 34 provinsi, stok gula pasir diperkirakan defisit di 30 provinsi serta stok bawang putih diperkirakan defisit di 31 provinsi.
Jokowi meminta segala masalah yang berkaitan dengan distribusi bahan pangan segera diselesaikan. “Sehingga daerah yang mengalami defisit kebutuhan pokoknya dapat disuplai melalui distribusi dari daerah yang surplus. Transportasi distribusi pangan antarprovinsi, antarwilayah, dan antarpulau tidak boleh terganggu meski beberapa wilayah menerapkan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar),” ujarnya.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA | DEWI NURITA