Hari Ke-2 Larangan Mudik, 5.041 Kendaraan Coba Keluar Jabodetabek

Sabtu, 25 April 2020 18:11 WIB

Polisi menghentikan bus penumpang saat penerapan pelarangan mudik di Jalur Pantura, Perbatasan Kabupaten Bekasi dengan Karawang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Sabtu, 25 April 2020. Hari kedua penerapan pelarangan mudik di kawasan tersebut masih banyak pengendara yang memaksakan untuk mudik. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perhubungan mencatat, pada hari kedua larangan mudik, sebanyak 5.041 kendaraan mencoba keluar dari Jabodetabek melalui pelbagai jalur. Juru Bicara Kementerian Perhubungan, Adita Irawati, mengatakan petugas telah menghalau kendaraan yang terdiri atas bus, mobil pribadi, hingga mobil travel tersebut.

"Petugas di lapangan secara persuasif meminta kendaraan tersebut untuk putar balik atau kembali ke asal keberangkatan," ujar Adita kepada Tempo, Sabtu, 25 April 2020.

Adapun kendaraan-kendaraan ini diberhentikan di sejumlah cek poin. Di antaranya di Puncak Pass, Cikarang Barat, dan Cikupa. Pos tersebut dijaga petugas gabungan yang terdiri atas kepolisian, TNI, dinas perhubungan, serta instansi terkait lainnya.

Adita mengimbau masyarakat untuk mengurungkan perjalanan keluar dan masuk Jabodetabek selama aturan pelarangan mudik berlangsung, yakni hingga 31 Mei 2020. Sebab, seandainya masyarakat tetap berkukuh melakukan perjalanan, nantinya mereka akan mengalami kesulitan lantaran petugas akan mengawasi sepanjang jalan.

Adapun peraturan pelarangan mudik ini telah tertuang dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2020. Dalam beleid itu disebutkan, masyarakat yang melanggar ketetapan akan dikenakan sanksi denda hingga hukuman bui mulai 7 Mei nanti. Sedangkan pada tahap awal penerapan, petugas hanya akan meminta masyarakat yang melanggar aturan untuk putar arah.

"Peraturan ini tidak akan efektif tanpa adanya kerja sama seluruh pihak. Jadi sebaiknya masyarakat mematuhi aturan untuk stay at home atau di rumah saja," ujar Adita.

Sementara itu berdasarkan catatan PT Jasa Marga (Persero) Tbk, lalu-lintas kendaraan yang meninggalkan Jakarta pada Jumat, 24 April 2020 dibandingkan dengan hari sebelumnya, 23 April, tampak menurun tajam. Kondisi ini terjadi di Jalan Tol Jakarta-Cikampek, Gerbang Tol (GT) Kalihurip Utama Jalan Tol Cipularang, GT Cikupa Jalan Tol Jakarta-Tangerang-Merak, dan GT Ciawi Jalan Tol Jagorawi.

Corporate Communication & Community Development Group Head Jasa Marga Dwimawan Heru merinci, kendaraan yang melintas di Jalan Tol Jakarta-Cikampek hanya 11.355 kendaraan menuju arah Timur (Jalan Tol Trans Jawa). Angka ini turun 59 persen dari hari sebelumnya.

"Sedangkan di GT Kalihurip Utama Jalan Tol Cipularang 9.977 kendaraan meninggalkan Jakarta menuju arah Timur (Bandung/Cileunyi), turun 40 persen dari hari sebelumnya," katanya.

Kemudian, di GT Cikupa Jalan Tol Jakarta-Tangerang-Merak terdapat 20.333 kendaraan meninggalkan Jakarta menuju arah Barat. Angka ini turun 37 persen. Kemudian GT Ciawi 1 Jalan Tol Jagorawi sebanyak 12.134 kendaraan meninggalkan Jakarta menuju arah Selatan atau turun 36 dari hari sebelumnya.

Saat ini, kendaraan yang boleh melintas keluar-masuk area PSBBB melalui area jalan tol, jalan utama atau jalan arteri, hingga jalan tikus adalah kendaraan-kendaraan yang dikecualikan. Misalnya, kendaraan barang, ambulans, atau kendaraan yang mengangkut tenaga medis.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Berita terkait

Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Selesai Akhir Tahun Ini

45 menit lalu

Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Selesai Akhir Tahun Ini

Proyek peningkatan dan pengembangan Stasiun Tanah Abang ditargetkan rampung pada akhir tahun ini.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perhubungan Klaim Keselamatan Pelayaran Indonesia Diakui Dunia

4 jam lalu

Kementerian Perhubungan Klaim Keselamatan Pelayaran Indonesia Diakui Dunia

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengklaim bahwa keselamatan dan keamanan pelayaran kapal Indonesia telah diakui dunia internasional.

Baca Selengkapnya

Taruna STIP Jakarta Tewas Dianiaya Senior, Polisi Ungkap Penyebabnya

16 jam lalu

Taruna STIP Jakarta Tewas Dianiaya Senior, Polisi Ungkap Penyebabnya

Polisi mengungkap penyebab terjadinya penganiyaan di Kampus STIP Jakarta yang menyebabkan seorang taruna tewas.

Baca Selengkapnya

Jenazah Taruna STIP Jakarta Diterbangkan ke Bali Hari Ini

16 jam lalu

Jenazah Taruna STIP Jakarta Diterbangkan ke Bali Hari Ini

Jenazah Taruna STIP Jakarta korban penganiayaan seniornya akan diterbangkan ke kampung halamannya hari ini.

Baca Selengkapnya

Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Kelembapan Udara Bisa Sampai 100 Persen

16 jam lalu

Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Kelembapan Udara Bisa Sampai 100 Persen

Prediksi cuaca Jakarta hari ini, Minggu 5 Mei 2024, diawali dengan cerah berawan merata di seluruh wilayahnya pada pagi ini.

Baca Selengkapnya

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

1 hari lalu

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek menggelar syawalan, hadirkan Budaya Yogyakarta antara lain sendratari dan prajurit keraton Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Belum Aman untuk Penerbangan

3 hari lalu

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Belum Aman untuk Penerbangan

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan Bandara Sam Ratulangi, Manado belum aman untuk penerbangan akibat erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

3 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

3 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

Kemenhub tetapkan Bandara Adi Soemarmo turun status dari bandara internasional menjadi bandara domestik. Ini kekhawatiran Sandiaga Uno,

Baca Selengkapnya

Kemenhub Putuskan Hanya 17 Bandara Internasional dan 17 Bandara Domestik di Indonesia, Apa Beda Keduanya?

3 hari lalu

Kemenhub Putuskan Hanya 17 Bandara Internasional dan 17 Bandara Domestik di Indonesia, Apa Beda Keduanya?

Kemenhub tetapkan 17 bandara internasional dan 17 bandara domestik di Indonesia. Kenapa?

Baca Selengkapnya