Mudik Belum Dilarang, ASDP Susun Skenario Pembatasan Kuota Penumpang

Jumat, 17 April 2020 13:18 WIB

Kendaraan pemudik tujuan Sumatera antre memasuki kapal Roro di Pelabuhan Merak, Banten, Senin 3 Juni 2019 dini hari. Mulai H-7 hingga H-3 lebaran 2019 sebanyak 556.727 pemudik tujuan Sumatera sudah menyebrang melalui Pelabuhan Merak. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

TEMPO.CO, Jakarta - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menyusun skenario pembatasan jumlah penumpang di masa pandemi virus corona Covid-19 untuk menghadapi masa Lebaran 2020. Skenario ini disusun selagi pemerintah belum memutuskan adanya pelarangan mudik.

"Pada intinya kami akan melakukan mitigasi. Kami akan mengatur jarak penumpang sehingga kapasitas di dalam kapal juga akan diubah," ujar Direktur Utama ASDP Ira Puspadewi dalam konferensi pers yang dilakukan secara virtual, Jumat, 17 April 2020.

Ira menjelaskan, penentuan kapasitas penumpang di dalam armada memang sepenuhnya menjadi wewenang regulator. Namun, sebagai pelaksana lapangan, ASDP sudah menyusun cara membatasi kapasitas orang dengan mengatur penjualan tiket melalui sistem daring atau online.

Adapun sistem penjualan tiket online ini akan efektif diterapkan sepenuhnya pada 1 Mei 2020 nanti. Melalui mekanisme tersebut, penumpang yang tidak terekam dalam manifes sistem pembelian tiket daring tidak akan diizinkan naik ke kapal sehingga kebijakan ini akan mengantisipasi kemungkinan adanya penumpang gelap.

Seandainya pemerintah sewaktu-waktu menetapkan pelarangan mudik, Ira memastikan perseroan akan mengembalikan tiket penumpang yang sudah dibeli sebelumnya. Pengembalian dana pun mengacu pada kondisi force majeure atau kebencanaan.

Sedangkan untuk angkutan logistik, Ira memastikan ASDP tak akan melakukan pembatasan kapasitas. "Seperti arahan Pak Presiden (Jokowi) dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Luhut Binsar Pandjaitan), lalu-lintas untuk barang kebutuhan harus tetap dijaga keberlangsungannya," ucapnya.

Pemerintah sampai saat ini memang belum memutuskan adanya pelarangan mudik. Kebijakan yang disetujui oleh Presiden Jokowi baru sebatas imbauan agar masyarakat tetap berada di rumah dan tidak ke luar kota.

Meski begitu, Luhut sebelumnya membuka opsi pelarangan mudik. Ia mengatakan pemerintah mungkin saja memutuskan melarang mudik sesuai dengan perkembangan yang terjadi di tengah pandemi.

"Mungkin saja minggu depan atau kapan, pemerintah mengatakan tidak ada mudik," ujar Luhut pada Selasa petang, 14 April 2020.

Menurut Luhut, pemerintah akan terus mengevaluasi seluruh kebijakan yang diputuskan selama wabah berlangsung. Kebijakan-kebijakan tersebut pun bersifat fleksibel dengan mempertimbangkan perkembangan jumlah kasus positif virus corona.

"Kalau peningkatannya makin banyak atau belum turun, atau turun namun tidak signifikan, ya bisa saja kita bilang tutup, tidak ada (mudik) dulu," ucapnya.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Berita terkait

Delay 5 Jam, Penumpang Lion Air SUB-BDJ Desak Kompensasi Rp 300 Ribu

3 jam lalu

Delay 5 Jam, Penumpang Lion Air SUB-BDJ Desak Kompensasi Rp 300 Ribu

Pesawat Lion Air JT 316 rute Surabaya-Banjarmasin delay selama lima jam karena menunggu kedatangan pesawat Lion Air dari Batam.

Baca Selengkapnya

Pengguna LRT Jabodebek Mencapai 1,4 Juta di April 2024

2 hari lalu

Pengguna LRT Jabodebek Mencapai 1,4 Juta di April 2024

Jumlah penumpang Light Rail Transit atau LRT Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi (Jabodebek) selama April 2024 sebanyak 1.402.933 orang.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

3 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

4 hari lalu

Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

Jumlah penumpang Garuda Indonesia Group di kuartal pertama 2024 sebanyak 5,42 juta.

Baca Selengkapnya

Dubai akan Bangun Bandara Terbesar di Dunia, Bisa Tampung 260 Juta Penumpang

4 hari lalu

Dubai akan Bangun Bandara Terbesar di Dunia, Bisa Tampung 260 Juta Penumpang

Bandara Internasional Al Maktoum akan menggantikan Bandara Internasional Dubai yang masih beroperasi saat ini

Baca Selengkapnya

Kompensasi Apa yang Didapat Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Penerbangan Pesawat?

5 hari lalu

Kompensasi Apa yang Didapat Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Penerbangan Pesawat?

Penumpang memiliki hak mendapat kompensasi dari maskapai jika terjadi keterlambatan penerbangan pesawat.

Baca Selengkapnya

Ini Kompensasi yang Seharusnya Diterima Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Kereta Api

6 hari lalu

Ini Kompensasi yang Seharusnya Diterima Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Kereta Api

Aturan kompensasi diatur dalam Permenhub Nomor PM 63 Tahun 2019 tentang Standar Pelayanan Minimum Angkutan Orang dengan Kereta Api.

Baca Selengkapnya

LRT Jabodebek Layani 3,8 Juta Penumpang pada Triwulan I Tahun Ini

6 hari lalu

LRT Jabodebek Layani 3,8 Juta Penumpang pada Triwulan I Tahun Ini

Light Rail Transit atau LRT Jabodebek mencatat jumlah pengguna selama Triwulan pertama 2024 mencapai 3.841.554 orang.

Baca Selengkapnya

KCIC Sebut Cuaca Buruk Picu Keterlambatan Perjalanan Kereta Cepat Whoosh

9 hari lalu

KCIC Sebut Cuaca Buruk Picu Keterlambatan Perjalanan Kereta Cepat Whoosh

Cuaca buruk membuat perjalanan kereta cepat Whoosh mengalami keterlambatan. PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) memberi kompensasi makanan dan minuman untuk penumpang.

Baca Selengkapnya

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

10 hari lalu

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

Ketika traveling dengan pesawat, dia otomatis masuk dalam kategori anak bawah umur yang harus didampingi supervisor.

Baca Selengkapnya