Gita Wirjawan: Tambahan Anggaran Kesehatan Rp 75 T Masih Kurang

Rabu, 15 April 2020 16:44 WIB

Gita Wiryawan. Instagram

TEMPO.CO, Jakarta - Bekas Menteri Perdagangan di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Gita Wirjawan, menilai tambahan anggaran kesehatan yang disiapkan oleh pemerintah dalam stimulus ekonomi jilid III masih kurang untuk bisa menanggulangi wabah Virus Corona alias Covid-19 secara efektif. Pemerintah sebelumnya mengalokasikan tambahan anggaran Rp 75 triliun untuk menangani penyakit tersebut.

"Dana untuk tes, menyiapkan tempat tidur di rumah sakit,belum lagi siapkan ventilator, mendidik perawat dan dokter harus besar. Jauh di atas Rp 75 triliun yang dialokasikan dalam stimulus kemarin, stimulus kemarin masih kurang," ujar Gita kepada Tempo, Rabu, 15 April 2020. Setidaknya, berdasarkan hitungan dia, dana yang perlu digelontorkan di untuk bidang kesehatan dan sosial dalam enam bulan adalah sekitar Rp 400 triliun.

Dalam pengendalian pandemi, Gita juga berpendapat bahwa pendekatan tes per satu juta manusia bisa menjadi tolok ukur yang masuk akal. Saat ini Indonesia baru bisa memenuhi 100-200 tes per satu juta manusia. Angka itu jauh di bawah negara lain seperti Amerika Serikat, Cina, Jepang, Korea, dan Singapura yang bisa melakukan 8.000-12.000 tes per satu juta penduduk. "Kita masih jauh di belakang."

Gita mengatakan, tanpa adanya tes secara masif, pemerintah tidak bisa membuat kebijakan, misalnya lockdown atau karantina wilayah, secara efektif. Sebab, hingga saat ini tidak diketahui secara pasti penularannya ke mana, sejauh apa, dan jumlahnya berapa banyak. Kendati, menurut dia, kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar untuk sementara masih cukup tepat untuk diterapkan untuk membatasi mobilitas dan aktivitas.

"Selama kita membatasi mobilitas dan aktivitas itu bagus untuk pencegahan penularan. Tapi kita harus tahu lebih dalam lagi soal penularan. Kita mesti tahu lebih jauh orang yang di rumah yang enggak bisa keluar itu dia sakit atau tidak, positif tidak, kan bisa saja orang tanpa gejala tapi positif," tutur Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Kamar Dagang dan Industri alias Kadin Indonesia itu. Ia mengatakan hal tersebut hanya bisa dipastikan dengan memperbanyak tes. Sehingga, dana di sektor kesehatan, menurut dia, perlu ditambah.

Ihwal tes Corona, pemerintah belum berencana mendatangkan kembali alat tes polymerase chain reaction atau PCR untuk mengidentifikasi penyakit Covid-19.

Staf Khusus Bidang Komunikasi Kementerian BUMN, Arya Sinulingga, mengatakan alat yang ada saat ini sudah cukup. “Alat lab yang sekarang sudah mencukupi,” kata Arya kepada Tempo, Rabu, 15 April 2020.

Alat tes PCR yang baru-baru ini didatangkan Kementerian BUMN berasal dari Roche, Swiss. Pemerintah mengimpor dua unit alat automatic RNA dan 18 buah light cycle detector PCR.

Alat automatic RNA akan mampu mengetes masing-masing 1.000 spesimen per hari. Sedangkan light detector masing-masing bakal mampu mengetes 500 spesimen per hari. Alat tes PCR ini sudah tiba di Indonesia sejak Sabtu, 4 April lalu.

Selain di Jakarta, alat tes Corona ini akan didistribusikan ke beberapa lab di daerah. Di antaranya Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, Lampung, Sulawesi Selatan, dan Papua. Masing-masing daerah itu merupakan titik ditemukannya episentrum penyebaran virus corona. “Kami lagi setup di daerah-daerah,” katanya.

FRISKI RIANA

Berita terkait

Jokowi Resmikan Jalan Inpres di Gorontalo Senilai Rp 161 Miliar: Di Sini Ada Produksi Kelapa, Jagung..

6 hari lalu

Jokowi Resmikan Jalan Inpres di Gorontalo Senilai Rp 161 Miliar: Di Sini Ada Produksi Kelapa, Jagung..

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan pembangunan jalan daerah di Provinsi Gorontalo pada hari ini, Senin, 22 April 2024.

Baca Selengkapnya

7 Fakta Bandara Panua Pohuwato yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

6 hari lalu

7 Fakta Bandara Panua Pohuwato yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

Presiden Jokowi meresmikan Bandara Panua Pohuwato pada hari ini, Senin, 22 April 2024. Berikut 7 fakta Bandara Panua Pohuwato, Gorontalo.

Baca Selengkapnya

Wacana MRT di Tangsel, Benyamin Angkat Tangan Jika Gunakan Anggaran Pemda

6 hari lalu

Wacana MRT di Tangsel, Benyamin Angkat Tangan Jika Gunakan Anggaran Pemda

Wacana pembangunan MRT kembali mencuat setelah sebelumnya proyek tersebut merupakan usulan dari Pemkot Tangsel pada beberapa tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Bandara Panua Pohuwato Senilai Rp 437 Miliar

6 hari lalu

Jokowi Resmikan Bandara Panua Pohuwato Senilai Rp 437 Miliar

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan bandara Panua Pohuwato, Kabupaten Pohuwato, Gorontalo, pada hari ini, Senin, 22 April 2024.

Baca Selengkapnya

Imbas Serangan Iran ke Israel, Pemerintah akan Evaluasi Anggaran Subsidi BBM 2 Bulan ke Depan

12 hari lalu

Imbas Serangan Iran ke Israel, Pemerintah akan Evaluasi Anggaran Subsidi BBM 2 Bulan ke Depan

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto merespons soal imbas serangan Iran ke Israel terhadap harga minyak dunia. Ia mengatakan pemerintah akan memonitor kondisi selama dua bulan ke depan sebelum membuat keputusan ihwal anggaran subsidi bahan bakar minyak atau BBM.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Sepakat Jaga Defisit Anggaran 2025 3 Persen, Apindo: Penyusunan RAPBN Mesti Displin

16 hari lalu

Pemerintah Sepakat Jaga Defisit Anggaran 2025 3 Persen, Apindo: Penyusunan RAPBN Mesti Displin

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani menanggapi soal keputusan pemerintah menjaga defisit APBN 2025 di bawah 3 persen.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Tidak Ada Perbedaan Belanja Bansos 2024 dengan Tahun sebelumnya

23 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Tidak Ada Perbedaan Belanja Bansos 2024 dengan Tahun sebelumnya

Sri Mulyani mengatakan realisasi bansos Kemensos terbilang rendah pada periode Januari-Februari 2023.

Baca Selengkapnya

Muhadjir Effendy Sebut Anggaran Rp 496,8 Triliun untuk Perlinsos Sudah Disetujui DPR

23 hari lalu

Muhadjir Effendy Sebut Anggaran Rp 496,8 Triliun untuk Perlinsos Sudah Disetujui DPR

Muhadjir Effendy menyebut program perlinsos ditujukan untuk menurunkan tingkat kemiskinan masyarakat Indonesia.

Baca Selengkapnya

Anggota Dewan Sebut Program Rice Cooker Gratis Kementerian ESDM Abal-abal, Harus Diaudit BPK

33 hari lalu

Anggota Dewan Sebut Program Rice Cooker Gratis Kementerian ESDM Abal-abal, Harus Diaudit BPK

Program rice cooker gratis merupakan proyek hibah untuk rumah tangga yang diatur dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 11 Tahun 2023.

Baca Selengkapnya

Program Rice Cooker Gratis ESDM Tersalurkan 68,5 Persen, Habiskan Duit Rp 176 Miliar

33 hari lalu

Program Rice Cooker Gratis ESDM Tersalurkan 68,5 Persen, Habiskan Duit Rp 176 Miliar

ESDM meminta maaf program hibah rice cooker gratis belum bisa memenuhi harapan.

Baca Selengkapnya