Stafsus Sri Mulyani, Yustinus Prastowo Langsung Dapat Tugas

Selasa, 14 April 2020 18:31 WIB

Yustinus Prastowo. Cita.or.id

Tempo.Co, Jakarta - Resmi menjadi Staf Khusus Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sejak kemarin, Yustinus Prastowo mengaku sudah mengantongi tugas berkaitan dengan Virus Corona alias COVID-19.

"Tugas saya membantu mengkomunikasikan kebijakan Kemenkeu, terutama terkait dengan penanganan pandemi ini," ujar dia kepada Tempo, Selasa, 14 April 2020. Prastowo mengatakan dirinya telah diminta untuk menjalin komunikasi dengan para pemangku kepentingan terkait dengan Kementerian Keuangan. Di samping juga mendengarkan dan menjaring masukan dari mereka.

Di sektor perpajakan, Prastowo mengatakan pemerintah terus melaksanakan relaksasi dan berfokus kepada pemberian stimulus. Sehingga, ada revisi penerimaan target perpajakan yang tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 54 Tahun 2020 tentang Perubahan Postur dan Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2020.

Beleid tersebut menyebutkan proyeksi penerimaan perpajakan turun dari Rp 1.865,75 triliun menjadi Rp 1.462,6 triliun. Menurut Yustinus, kebijakan itu bagus untuk memoderasi pemungutan pajak. Dalam keadaan yang relaksasi, ia mengatakan ini adalah saat yang tepat untuk memperbaiki fundamental, sistem, dan administrasi. "Sehingga, ketika pandemi selesai kita siap."

Kemarin, Prastowo resmi diangkat menjadi staf khusus Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Pengangkatan Prastowo termaktub dalam Keputusan Menteri Nomor 189/KMK.01/2020. "Betul, hari ini resminya," ujar Yustinus kepada Tempo, Senin, 13 April 2020. Yustinus mengatakan ada dua tugas yang diberikan kepadanya ketika mengemban jabatan ini.

Tugas pertama adalah membantu komunikasi strategis dengan pemangku kepentingan terkait Kementerian Keuangan. Tugas lainnya adalah mengawal reformasi perpajakan sampai tuntas.

Juru bicara Kementerian Keuangan Rahayu Puspasari mengatakan Yustinus menjabat sebagai Staf Khusus Menteri Keuangan yang akan mengawal Komunikasi Strategis Kementerian Keuangan. Sektor perpajakan, kata dia, akan menjadi salah satu ruang lingkup tugas Prastowo.

Sebelum dikenal sebagai pengamat perpajakan, alumnus Sekolah Tinggi Akuntansi Negara itu mengawali karir sebagai pegawai pelat merah di Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan dari 1997 hingga 2010. Ia kemudian terjun sebagai aktivis sosial dan terlibat dalam berbagai kegiatan advokasi dan penelitian.

Beberapa organisasi yang pernah diselaminya antara lain perkumpulan Prakarsa, Komisi Anggaran Independen (KAI), Transparency International Indonesia (TII), Indonesia Corruption Watch (ICW), Internasional NGO Forum on Indonesia Development (INFID), Tifa Foundation, Oxform, dan The United States Agency for International Development (USAID).

Berita terkait

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

10 jam lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

2 hari lalu

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

Wali Kota Medan Bobby Nasution boleh dibilang banjir penghargaan. Menantu Jokowi ini dapat penghargaan Satyalancana baru-baru ini.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

2 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

2 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

2 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

2 hari lalu

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan penyaluran bantuan sosial atau Bansos selama Januari-Maret 2024 mencapai Rp 43 triliun.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

2 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

2 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

2 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa realisasi anggaran dari APBN untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) baru mencapai 11 per

Baca Selengkapnya

Prabowo Serahkan Program Makan Siang Gratis ke Jokowi, TKN Siap Beri Usulan untuk RAPBN 2025

2 hari lalu

Prabowo Serahkan Program Makan Siang Gratis ke Jokowi, TKN Siap Beri Usulan untuk RAPBN 2025

TKN memastikan pembahasan program makan siang gratis untuk RAPBN 2025 sudah dilakukan oleh Presiden Jokowi dan presiden terpilih Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya