Harga Minyak Anjlok, Ignasius Jonan: Nothing We Can Do

Reporter

Caesar Akbar

Selasa, 14 April 2020 16:52 WIB

Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan, mengunggah potret hitam-putih berisi kenang-kenangan bersama bekas koleganya sesama menteri Jokowi, Susi Pudjiastuti, di akun Instagram, Sabtu, 26 Oktober 2019. instagram.com/ignasius.jonan

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan mengatakan tak ada yang bisa dilakukan Indonesia terkait dengan harga minyak yang belakangan merosot.

"Kita mesti ngapain di Indonesia? Kalau untuk oil and gas, nothing that we can do dari sisi produk," ujar Jonan dalam sebuah diskusi daring, Selasa, 14 April 2020.

Ia mencontohkan sumur gas yang sudah dibuka akan sulit kembali untuk ditutup karena akan memakan ongkos dan waktu. Meskipun untuk minyak masih bisa.

Turunnya harga minyak dunia, menurut Jonan, disebabkan oleh banyak hal, mulai dari tingkat produksi, konsumsi, pasokan, permintaan, serta pergerakan politik dunia yang tidak bisa dibaca secara lengkap atau paripurna.

"Misalnya ada keributan di Timur Tengah harga minyak berubah. Kalau ada keributan di Eropa utara harga berubah. Kalau ada perubahan di mana juga harga berubah," ujar Jonan. Faktor lain yang belakangan mempengaruhi adalah dari adanya wabah virus corona Covid-19.

Adanya pagebluk, kata Jonan, mempengaruhi permintaan dunia yang berkontribusi kepada turunnya harga. Terbukti, meskipun sudah ada kesepakatan antara Arab Saudi dan Rusia, yang diikuti oleh negara OPEC dan non-OPEC untuk mengurangi produksi minyak sebesar 20 juta barel per hari, harga minyak tak terdongkrak tinggi.

"Kalau dilihat pergerakan minyak brent naiknya tidak banyak meski di-cut 20 persen. Padahal biasanya di-cut 5-10 persen saja harganya melambung tinggi, artinya dengan ada pandemi itu demand dan supply berpengaruh," ujar Jonan. Terpantau, harga minyak mentah Brent saat ini masih sekitar US$ 31,26 per barel.

Kecilnya permintaan minyak dunia, tutur Jonan, disebabkan berkurangnya aktivitas, khususnya industri, lantaran adanya wabah. Meskipun imbas itu bersifat sementara, ia mengatakan pengaruh wabah belum bisa diprediksi berapa lama bisa berdampak. Namun, kalau dalam waktu yang lama dunia belum pulih dari pagebluk, maka harga minyak pun akan terpengaruh signifikan.

"Tidak ada yang bisa tahu harga minyak bisa berapa. Semua trader di dunia juga hanya menduga saja dengan matematika, statistika, dan probabilitas tapi tidak ada yang bisa tahu, kalau tidak di-cut mungkin harganya bisa di bawah US$ 20 saat ini karena demand rendah," ujar Jonan.

CASEAR AKBAR

Berita terkait

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

6 hari lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

7 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Kemendag Minta Masyarakat Bijak Berbelanja Menyusul Penguatan Dolar dan Kenaikan Harga Minyak Akibat Konflik Iran-Israel

13 hari lalu

Kemendag Minta Masyarakat Bijak Berbelanja Menyusul Penguatan Dolar dan Kenaikan Harga Minyak Akibat Konflik Iran-Israel

Kenaikan harga minyak juga disebabkan penguatan dolar AS.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Melonjak Buntut Dugaan Serangan Israel ke Iran

14 hari lalu

Harga Minyak Melonjak Buntut Dugaan Serangan Israel ke Iran

Konflik Israel Iran yang diprediksi masih panjang membuat harga minyak dunia melambung.

Baca Selengkapnya

Dolar AS Semakin Menguat, Nilai Tukar Rupiah Capai Rp 16.301

14 hari lalu

Dolar AS Semakin Menguat, Nilai Tukar Rupiah Capai Rp 16.301

Nilai tukar dolar Singapura terhadap rupiah malah cenderung lebih turun yakni Rp 11.854

Baca Selengkapnya

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

15 hari lalu

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

Harga minyak dunia cenderung naik gara-gara konflik Iran - Israel dan penguatna dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia.

Baca Selengkapnya

Analis Sebut Harga Minyak Dunia Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar AS

18 hari lalu

Analis Sebut Harga Minyak Dunia Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar AS

Analis menyebut harga minyak alami kenaikan akibat konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Iran Serang Israel, Harga Emas dan Minyak Dunia Masih Standar

18 hari lalu

Iran Serang Israel, Harga Emas dan Minyak Dunia Masih Standar

Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan harga emas dan minyak dunia saat ini masih standar.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Tragedi Brexit 2016, Sedikitnya 12 Pemudik Tewas dalam Arus Mudik Lebaran

22 hari lalu

Kilas Balik Tragedi Brexit 2016, Sedikitnya 12 Pemudik Tewas dalam Arus Mudik Lebaran

Tragedi macet terparah mudik pada 2016. Kilas balik tragedi Brexit yang tewaskan belasan orang.

Baca Selengkapnya

Daftar Anggota MWA ITB Terpilih 2024-2029, Ada Nama Ignasius Jonan dan Salman Subakat

30 hari lalu

Daftar Anggota MWA ITB Terpilih 2024-2029, Ada Nama Ignasius Jonan dan Salman Subakat

Ignasius Jonan dan Salman Subakat ada di antara empat nama anggota MWA ITB unsur wakil masyarakat. Menunggu pengesahan mendikbudristek.

Baca Selengkapnya