Rupiah Melemah Tipis Usai BI Pertahankan Suku Bunga Acuan

Reporter

Antara

Selasa, 14 April 2020 16:42 WIB

Pegawai memindahkan uang rupiah di cash center Bank Mandiri, Jakarta, Selasa, 25 Juni 2019. Nilai tukar rupiah terpantau menguat pada Selasa (25/6). Nilai tukar Rupiah senilai Rp 14.138 per dolar Amerika Serikat (AS), menguat jika dibandingkan pada hari sebelumnya yang berada pada level Rp 14.165 per dolar AS. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa sore, 14 April 2020, melemah tipis usai bank sentral menahan suku bunga acuan.

Rupiah ditutup melemah 15 poin atau 0,1 persen menjadi Rp 15.645 per dolar AS dari sebelumnya Rp 15.630 per dolar AS.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan Bank Indonesia dalam pertemuan hari ini tetap mempertahankan suku bunga acuannya di 4,5 persen karena fundamental ekonomi masih cukup stabil. Di sisi lain BI, hari ini kembali melakukan intervensi di pasar valas dan obligasi.

"Walaupun saat ini masa WFH, perdagangan tersebut sudah aktif bertransaksi dari pembukaan pagi dan kondisi global akibat pandemi virus corona ini sudah diantisipasi sebelumnya oleh Bank Indonesia, sehingga dengan sigap melakukan penjagaan ketat dan ekstra waspada terhadap mata uang garuda," ujar Ibrahim.

Intervensi tersebut, lanjut Ibrahim, mampu membawa rupiah relatif stabil meski pada Selasa sore, melemah tipis.

Sentimen lainnya, pemerintah melalui Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan skenario terberat pada pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2020 akan berada di posisi 0,3 persen hingga minus 2,6 persen akibat merebaknya pandemi Covid-19 dan kuartal tersebut merupakan periode terberat untuk perekonomian Indonesia.

Di sisi lain, tekanan pertumbuhan ekonomi masih akan berlanjut hingga kuartal III namun ada kemungkinan pertumbuhan ekonomi di kuartal IV akan kembali membaik. Sedangkan secara tahunan, proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia berkisar 2,3 persen namun skenario terburuk pertumbuhan ekonomi minus hingga 0,4 persen di tahun ini.

Untuk menahan jatuhnya pertumbuhan ekonomi, pemerintah akan mengerahkan APBN 2020 pada tiga prioritas, yakni sektor kesehatan, jaring pengaman sosial (social safety net), dukungan kepada dunia usaha dan yang terpenting adalah perkembangan wabah Covid-19 yang berangsur-angsur berkurang sehingga skenario tersebut bisa berjalan seperti yang diinginkan.

Dari eksternal, rilis data neraca perdagangan Cina lebih baik dari perkiraan di tengah tekanan berat ekonomi global akibat pandemi Covid-19. Berdasarkan data neraca Cina, nilai ekspor Cina turun 6,6 persen dan impor turun 0,9 persen pada bulan Maret secara tahunan, lebih rendah dari konsensus. Neraca perdagangan Cina pada Maret tercatat surplus US$ 20 miliar.

Rilis data ekonomi yang lebih baik dari perkiraan itu disebabkan sebagian wilayah yang kini kembali beraktivitas dan pembatasan wilayah atau lockdown mulai dilonggarkan di pusat industri Wuhan.

Rupiah pada pagi hari dibuka melemah di posisi Rp 15.700 per dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp 15.645 per dolar AS hingga Rp 15.708 per dolar AS.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Selasa, menunjukkan rupiah menguat menjadi Rp 15.722 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp 15.840 per dolar AS.

ANTARA

Berita terkait

Paytren Dicabut OJK, Yusuf Mansur Berharap Tak Kapok Coba Ide Lain

1 jam lalu

Paytren Dicabut OJK, Yusuf Mansur Berharap Tak Kapok Coba Ide Lain

Yusuf Mansyur mengklaim investasi syariah paytren tidak menjadi tempat pencucian uang, dia tidak tergoda dengan uang yang dianggap tidak benar

Baca Selengkapnya

Kepala Perwakilan BI Solo Sebut Kendala-kendala yang Masih Dihadapi UMKM

1 hari lalu

Kepala Perwakilan BI Solo Sebut Kendala-kendala yang Masih Dihadapi UMKM

Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) harus konsisten menerapkan kualitas hasil produksi jika ingin bisa bertahan di tengah dinamika ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

1 hari lalu

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti menyatakan pihaknya terus memperkuat sinergi dan mendukung upaya pengendalian inflasi daerah.

Baca Selengkapnya

Rupiah Diprediksi Berada di Rentang Rp15.900 - Rp16.025 per Dolar AS Hari Ini

2 hari lalu

Rupiah Diprediksi Berada di Rentang Rp15.900 - Rp16.025 per Dolar AS Hari Ini

Pada awal perdagangan Jumat pagi, rupiah turun 60 poin atau 0,38 persen menjadi Rp15.984 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

2 hari lalu

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

Survei BI mengindikasikan harga properti residensial di pasar primer triwulan I 2024 tetap naik, tecermin dari pertumbuhan Indeks Harga Properti Residensial triwulan I 2024 sebesar 1,89 persen

Baca Selengkapnya

Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

2 hari lalu

Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memberikan analisis soal nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS belakangan ini.

Baca Selengkapnya

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

2 hari lalu

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

Rupiah melemah dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, apa saja?

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

2 hari lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

Kurs rupiah hari ini ditutup menguat 104 poin ke level Rp 15.923 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

3 hari lalu

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

Rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu ditutup menguat setelah rilis data inflasi Indeks Harga Produsen (PPI) Amerika Serikat menguat.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Fluktuatif, Citroen Terapkan Strategi Khusus Jual Produk Anyar

4 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Fluktuatif, Citroen Terapkan Strategi Khusus Jual Produk Anyar

Masih sangat berfluktuasinya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS membuat sejumlah produsen mobil menerapkan strategi khusus dalam menjual produknya.

Baca Selengkapnya