Corona, Industri Penerbangan Hanya Siap Sampai Mei

Senin, 13 April 2020 13:31 WIB

Petugas kesehatan berjalan di depan maskapai penerbangan komersil Citilink, di Lapangan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin, 23 Maret 2020. Pemerintah sedang mempertimbangkan opsi pelarangan mudik untuk mencegah penularan virus Corona wabah epidemi Covid-19 (Corona).TEMPO/Imam Sukamto

Tempo.Co, Jakarta - Sekretaris Jenderal Indonesia National Air Carriers Association (Inaca) Bayu Sutanto mengatakan pelaku usaha di sektor penerbangan telah menyiapkan asumsi risiko di masa pandemi virus corona. Namun, asumsi tersebut hanya dirancang sepanjang April hingga Mei 2020.

"Kalau masa kedaruratan mundur, belum bisa diputuskan seperti apa solusinya," ujar Bayu saat dihubungi Tempo pada Senin, 13 April 2020.

Bayu mengatakan, saat ini, maskapai penerbangan masih mencoba mempertahankan bisnisnya dengan pelbagai cara. Misalnya, beberapa perseroan telah mengurangi gaji dan upah pegawai agar tidak terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK).

Alternatif lain yang ditempuh agar perusahaan bisa tetap bernapas ialah menunda pembayaran biaya-biaya operasional hingga menyetop operasi. Manajemen masing-masing juga telah menunda tunggakan sewa pesawat kepada lessor luar negeri.

Bayu menjelaskan, seandainya pandemi masih berlangsung selepas Mei nanti, maskapai penerbangan akan menghadapi situasi yang berat. Perusahaan pun akan terpaksa mengambil skenario yang lebih buruk.

Kondisi fiskal yang payah di masa wabah diakui oleh pendiri AirAsia, Tony Fernandes. Melalui sebuah surat yang dipublikasikannya pada Sabtu, 9 April lalu, Tony mengatakan 96 persen armadanya kini mandek terbang. Di sisi lain, perseroan sedang berupaya tak mem-PHK karyawan.

Untuk menekan dampaknya terhadap stabilisasi perusahaan, Tony menegaskan bahwa ia dan CEO AirAsia Kamarudi Meranun, tak akan mengambil gaji. "Saya dan Kamarudin tidak akan mengambil gaji selama periode ini," katanya.

Tak hanya maskapai penerbangan, wabah corona membuat sejumlah industri lesu darah. Majalah Tempo edisi 11 April 2020 menulis, per pekan lalu, jumlah pekerja terdampak Covid-19 sudah mencapai 1,2 juta orang. Para pekerja itu telah dirumahkan atau bahkan terkena PHK.

Organisasi Buruh Internasional atau ILO, pada Maret lalu menyerukan agar dunia menggenjot program jejaring pengamanan sosial. Negara-negara juga diminta mengintervensi industri lewat kebijakan untuk menanggulangi besarnya lonjakan potensi pengangguran.

ILO menaksir, jumlah pengangguran di dunia pada 2020 akan bertambah 24,7 juta orang dari tahun lalu 188 juta. Estimasi ini melampaui dampak krisis ekonomi 2008 yang kala itu hanya memicu pertambahan jumlah pengangguran sebanyak 22 juta orang.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA | MAJALAH TEMPO

Berita terkait

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

2 jam lalu

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

Maskapai Garuda Indonesia belum ada rencana menambah perjalanan internasional dari bandara yang lain.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Pastikan Bandara Domestik Tetap Bisa Melayani Penerbangan Luar Negeri, Asal...

3 jam lalu

Kemenhub Pastikan Bandara Domestik Tetap Bisa Melayani Penerbangan Luar Negeri, Asal...

Bandara yang statusnya diubah dari internasional menjadi domestik masih dimungkinkan untuk kembali berubah.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Jelaskan Alasan Pangkas Bandara Internasional Jadi 17

6 jam lalu

Kemenhub Jelaskan Alasan Pangkas Bandara Internasional Jadi 17

Kemenhub memangkas sejumlah bandara internasional yang dinilai belum memanfaatkan perjalanan internasional.

Baca Selengkapnya

Tidak Berstatus Internasional, Bandara Adi Soemarmo tetap Layani Penerbangan Haji 2024

1 hari lalu

Tidak Berstatus Internasional, Bandara Adi Soemarmo tetap Layani Penerbangan Haji 2024

Bandara Adi Soemarmo Solo tidak lagi menyandang status sebagai bandara internasional. Tapi tetap layani penerbangan haji.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya

2 hari lalu

Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya

Kemenhub akan terus mengevaluasi penataan bandara secara umum, termasuk bandara internasional.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

2 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

3 hari lalu

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

Ketika traveling dengan pesawat, dia otomatis masuk dalam kategori anak bawah umur yang harus didampingi supervisor.

Baca Selengkapnya

Wahana Edukasi Baru, Ajak Anak Mengenal Dunia Penerbangan

3 hari lalu

Wahana Edukasi Baru, Ajak Anak Mengenal Dunia Penerbangan

Flight Academy, wahana baru kolaborasi Traveloka dan KidZania Jakarta bisa jadi pilihan mengajak anak menjelajahi dunia penerbangan

Baca Selengkapnya

Wacana Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Berpotensi Langgar UU Penerbangan

3 hari lalu

Wacana Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Berpotensi Langgar UU Penerbangan

Penarikan iuran yang akan dimasukkan dalam komponen perhitungan harga tiket pesawat itu dinilainya berpotensi melanggar Undang-Undang (UU).

Baca Selengkapnya

Pelita Air Resmi Buka Penerbangan Langsung Kendari-Jakarta

3 hari lalu

Pelita Air Resmi Buka Penerbangan Langsung Kendari-Jakarta

Maskapai Pelita Air secara resmi membuka rute penerbangan baru Bandara Haluoleo Kendari-Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng, Banten.

Baca Selengkapnya