Pandemi Corona, OJK: Ada Bank yang Kuat, Ada yang Kurang Kuat

Senin, 13 April 2020 05:30 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani (ketiga kiri) bersama Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (kedua kiri), Menteri perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita (kiri), Kedua Ojk Wimboh Santoso (kedua kanan), dan materi Perdagangan Agus Suparmanto (kanan) memberikan keterangan terkait Stimulus kedua penanganan Dampak Covid-19 di kantor Kemenko Perekonomian,Jakarta, Jumat, 13 Maret 2020. TEMPO/Sintia Nurmiza

TEMPO.CO, Jakarta - Wabah virus Corona (Covid-19) menguji daya tahan industri perbankan nasional. Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso berujar aktivitas perekonomian yang terganggu menekan kemampuan debitur untuk membayar angsuran pinjaman, dan pada akhirnya berdampak pada kinerja perbankan secara keseluruhan.

“Pastinya ada bank yang kuat, ada yang setengah kuat, dan kurang kuat, ini tergantung pada buffer yang dimiliki atau persediaan likuiditas yang cukup,” ujarnya kepada Tempo, Senin 13 April 2020.

Terlebih otoritas telah menerbitkan kebijakan restrukturisasi kredit, yang memungkinkan debitur terdampak Covid-19 mendapatkan penundaan pembayaran bunga maupun pokok pinjaman. Wimboh mengatakan kondisi likuiditas bank menjadi salah satu fokus utama pengawasan beberapa waktu terakhir.

“Kami monitor sangat dalam, dan kami menghitung seberapa kuat kemampuan mereka untuk menahan apabila nasabah menunda pembayaran angsuran pinjaman sampai dengan satu tahun,” katanya.

Jika likuiditas mulai kering, perbankan dapat memanfaatkan sejumlah opsi yang tersedia, seperti mekanisme pinjaman ke bank lain atau pasar uang antar bank (interbank call money) hingga mekanisme menggadaikan surat berharga atau repurchase agreement (repo) ke Bank Indonesia.

Advertising
Advertising

Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjaga Simpanan (LPS), Halim Alamsyah mengatakan berdasarkan pantauan terhadap kinerja perbankan di kuartal satu 2020, sejumlah indikator menunjukkan peningkatan status dari normal menjadi waspada. “Mudah-mudahan tidak memburuk,” ujarnya.

Halim menambahkan secara berkala lembaganya juga melakukan uji stress (stress test) perbankan, sehubungan dengan kapasitas LPS dalam menangani bank-bank bermasalah, termasuk melakukan penjaminan dana nasabah. “Ini kajian yang bersifat forward looking dengan skenario terburuk, dan tentu saja diharapkan tidak terjadi."

Berita terkait

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

7 jam lalu

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

PT Bank Tabungan Negara (Persero) atau BTN patuh dan taat hukum yang berlaku di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pinjol Ilegal Makin Marak, Satgas Pasti Beberkan Tiga Pemicunya

11 jam lalu

Pinjol Ilegal Makin Marak, Satgas Pasti Beberkan Tiga Pemicunya

Satgas Pasti khawatir layanan pinjaman dana online atau pinjol baik yang resmi ataupun ilegal berkembang dan digemari masyarakat. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Kembangkan Pendanaan UKM, OJK Dorong Pemanfaatan Securities Crowdfunding

2 hari lalu

Kembangkan Pendanaan UKM, OJK Dorong Pemanfaatan Securities Crowdfunding

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong pengembangan Usaha Kecil Menengah (UKM) antara lain dengan memanfaatkan securities crowdfunding.

Baca Selengkapnya

Judi Online per April 2024, Polisi Sebut Ada 729 Kasus dan 1.158 Tersangka

2 hari lalu

Judi Online per April 2024, Polisi Sebut Ada 729 Kasus dan 1.158 Tersangka

Pada 2023 terdapat 1.196 kasus judi online dengan jumlah tersangka 1.967, sedangkan di 2024 per April terdapat 792 kasus dan 1.158 tersangka.

Baca Selengkapnya

YLKI Kirim Surat ke Satgas Pasti, Minta Pemberantasan Pinjol Sampai ke Akarnya

5 hari lalu

YLKI Kirim Surat ke Satgas Pasti, Minta Pemberantasan Pinjol Sampai ke Akarnya

Kabid Pengaduan YLKI Rio Priambodo mengungkapkan, lembaganya telah mengirim surat kepada Satgas Pasti terkait aduan konsumen Pinjol ilegal.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

5 hari lalu

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

Pengamat kepolisian mengatakan problem pemberantasan judi online beberapa waktu lalu marak penangkapan tapi tak sentuh akar masalah.

Baca Selengkapnya

Konflik Nurul Ghufron dengan Anggota Dewas Albertina Ho, KPK: Tidak Ada Berantem

5 hari lalu

Konflik Nurul Ghufron dengan Anggota Dewas Albertina Ho, KPK: Tidak Ada Berantem

Juru bicara KPK Ali Fikri mengatakan laporan Nurul Ghufron tersebut murni pribadi.

Baca Selengkapnya

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

5 hari lalu

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

Satgas Pasti menemukan 537 entitas pinjol ilegal di sejumlah situs dan aplikasi sepanjang Februari hingga Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

8 hari lalu

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkomitmen meningkatkan edukasi literasi keuangan untuk perempuan.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

9 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya