Kemenperin: Pasokan Bahan Baku IKM Makanan Sulit Didapat

Reporter

Antara

Sabtu, 11 April 2020 18:24 WIB

Gati Wibawaningsih, Direktorat Jenderal (Dirjen) Industri Kecil Menengah dan Aneka Kementerian Perindustrian Republik Indonesia saat ditemui di konfrerensi pers Entrepreneurs Organization Womenpreneur Award (EOWA) 2020 di Gedung Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Rabu 4 Desember 2019. TEMPO/Silvy Riana Putri

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perindustrian memaparkan sejumlah kendala yang dihadapi industri kecil dan menengah (IKM) makanan, terutama pasokan bahan baku dan harganya yang melonjak hingga omzet yang anjlok sampai 90 persen.

"Data yang kami terima, yaitu pasokan bahan baku IKM makanan sulit didapat dan harganya saat ini terbilang meningkat," kata Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Gati Wibawaningsih melalui keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu, 11 April 2020.

Beberapa harga bahan baku yang melonjak antara lain kedelai dari Rp 6.700 menjadi Rp 8.500 per kilogram. Saat ini kedelai masih mudah ditemui di Pulau Jawa, tapi sulit di luar Pulau Jawa, seperti Sulawesi.

Kemudian gula pasir, harganya naik dari Rp 12.500 menjadi Rp 18 ribu per kilogram, bahkan ada yang mencapai Rp 21 ribu per kg di Kota Palu. Selain itu, ada pembatasan pembelian gula pasir maksimal 3 kilogram.

"Jika ingin membeli kemasan bulk besar, harus di distributor dan dalam jumlah yang besar sekali," ujar Gati.

Demikian pula dengan harga gula rafinasi, melonjak dari Rp 9.000 menjadi Rp 11 ribu per kilogram. Kemudian harga buah-buahan meningkat sekitar 20 persen, dan bahan baku susu segar naik dari Rp 6.500 menjadi Rp 8.500 per liter.

Harga jahe merah turut naik hingga melebihi 100 persen yakni dari Rp 35 ribu menjadi Rp 70 ribu per kilogram. Bahkan mencapai Rp 130 ribu per kilogram di Kota Palu. Untuk harga bawang putih juga tak luput dari kenaikan harga, yakni dari Rp 35 ribu menjadi Rp 55 ribu per kilogram.

Gati menuturkan IKM makanan juga mengalami penurunan omzet hingga 50 persen. Bahkan ada yang anjlok hingga 90 persen.

"Pada akhirnya, mereka menjual secara obral stok yang ada agar tidak menumpuk di gudang dan supaya mendapat pemasukan," ujar Gati.

Selain itu, lanjut dia, pasar ekspor juga turut mengalami hambatan, karena diberlakukannya karantina atau lockdown, seperti yang terjadi pada ekspor bawang goreng Monita dari Kabupaten Kuningan ke Arab Saudi.

Untuk itu, kata dia, IKM terus menjalankan penjualan secara online agar tetap mendapatkan pemasukan, seraya berharap agar akses pengiriman barang tetap dapat berjalan meskipun diberlakukan karantina wilayah.

Dalam menghadapi kondisi tersebut, kata dia, IKM makanan mengharapkan sejumlah bantuan dari pemerintah, di antaranya berupa bantuan modal usaha, penundaan pembayaran kredit perbankan, stabilisasi harga bahan baku agar kembali seperti semula, dan adanya intervensi pemerintah pusat untuk menjamin ketersediaan bahan baku hingga ke daerah, terutama gula pasir.

Selain itu, diharapkan bantuan dari pemerintah baik hibah maupun pinjaman, penundaan pembayaran iuran PDAM dan PLN, keringanan pembayaran BPJS karena karyawan dirumahkan, penundaan pembayaran pajak, hingga subsidi biaya pengiriman untuk penjualan online, terutama untuk Indonesia Bagian Timur yang mengalami kendala pada mahalnya biaya kirim.

"IKM melakukan penggiliran jam kerja, yang berarti akan terjadi pengurangan pendapatan pegawai karena upah dibayar secara harian. Nampaknya kondisi ini berlaku di sebagian besar IKM makanan," ujar Gati.

ANTARA

Berita terkait

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

10 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Impor Dibatasi, Pengusaha Tekstil: Meski Belum Signifikan, Tren Kinerja Industri TPT Mulai Positif

23 hari lalu

Impor Dibatasi, Pengusaha Tekstil: Meski Belum Signifikan, Tren Kinerja Industri TPT Mulai Positif

Asosiasi Serat dan Benang Filamen Indonesia (APSyFI) mengungkapkan dampak kebijakan pembatasan impor yang diterapkan oleh pemerintah.

Baca Selengkapnya

Zulhas Sebut Impor Produk Elektronik Tidak Dilarang tapi Diatur, Ini Sebabnya

24 hari lalu

Zulhas Sebut Impor Produk Elektronik Tidak Dilarang tapi Diatur, Ini Sebabnya

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas angkat bicara soal pembatasan impor produk elektronik yang dilakukan oleh Kementerian Perindustrian.

Baca Selengkapnya

Batasi Impor Produk Elektronik, Kemenperin Harapkan Geliat Produsen Dalam Negeri

25 hari lalu

Batasi Impor Produk Elektronik, Kemenperin Harapkan Geliat Produsen Dalam Negeri

Kemenperin berharap pengaturan tata niaga impor produk elektronik dapat membuka peluang bagi produsen dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Kemenperin Batasi Impor Produk Elektronik Televisi, Mesin Cuci, AC hingga Kulkas

25 hari lalu

Kemenperin Batasi Impor Produk Elektronik Televisi, Mesin Cuci, AC hingga Kulkas

Pengaturan arus impor ini sebagai tindak lanjut arahan Joko Widodo perihal kondisi neraca perdagangan produk elektronik pada 2023 yang defisit.

Baca Selengkapnya

Luhut soal Utang Minyak Goreng Rp 474 Miliar: Kasihan Pedagang Itu, Mereka Modalnya Terbatas

41 hari lalu

Luhut soal Utang Minyak Goreng Rp 474 Miliar: Kasihan Pedagang Itu, Mereka Modalnya Terbatas

Menteri Luhut Pandjaitan menegaskan pemerintah berkomitmen memenuhi pembayaran utang selisih harga atau rafaksi minyak goreng kepada para pedagang.

Baca Selengkapnya

Kemenperin Sebut PPN 12 Persen Berpotensi Pengaruhi Kinerja Industri

51 hari lalu

Kemenperin Sebut PPN 12 Persen Berpotensi Pengaruhi Kinerja Industri

Kemenperin angkat suara soal kebijakan PPN 12 persen.

Baca Selengkapnya

Industri Minuman Ringan Ungkap Tantangan Sulit Pasarkan Produk Minim Kalori dan Gula

52 hari lalu

Industri Minuman Ringan Ungkap Tantangan Sulit Pasarkan Produk Minim Kalori dan Gula

Industri Minuman Ringan mengklaim pihaknya telah berupaya untuk menghasilkan produk-produk yang minim kalori dan gula ke masyarakat.

Baca Selengkapnya

Pertumbuhan Industri Air Minum dalam Kemasan Ditopang Air Mineral dan Teh Kemasan

53 hari lalu

Pertumbuhan Industri Air Minum dalam Kemasan Ditopang Air Mineral dan Teh Kemasan

Industri air minum dalam kemasan (AMDK) memberikan kontribusi besar dalam pertumbuhan penjualan minuman ringan periode 2022 hingga 2023.

Baca Selengkapnya

Kemenperin Tegaskan Perluasan Industri Penerima Harga Gas Khusus Tak Bebani Industri Migas

23 Februari 2024

Kemenperin Tegaskan Perluasan Industri Penerima Harga Gas Khusus Tak Bebani Industri Migas

Kemenperin menbantah Kementerian ESDM terkait perluasan harga gas khusus industri yang dinilai membebani industri migas.

Baca Selengkapnya