Permintaan Masker dan APD Naik, Produksi Pabrik Tekstil Melonjak

Reporter

Caesar Akbar

Selasa, 7 April 2020 12:15 WIB

Ilustrasi masker kain. ANTARA/Arif Firmansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Asosiasi Pertekstilan Indonesia Rizal Rakhman mengatakan tingginya permintaan masker dan alat pelindung diri membuat utilitas pabrikan tekstil sejumlah perusahaan melonjak.

"Cukup besar, mungkin bisa dua kali lipat (kenaikan utilitas pabrik)," kata Rizal kepada Tempo, Selasa, 7 April 2020. Kebutuhan akan dua produk tersebut belakangan ini naik lantaran mewabahnya Virus Corona alias COVID-19.

Memanfaatkan momentum tersebut, sejumlah perusahaan tekstil dan produk tekstil mulai mengalihkan produksinya untuk membuat masker dan APD. Kendati demikian, menurut Rizal, jumlah perusahaan beralih produksi, tidak cukup banyak ketimbang total pelaku industri TPT.

"Belum banyak, hanya sekitar 20-an dari total perusahaan anggota API yang mencapai lebih dari 1.500 perusahaan," tutur Rizal. "Sehingga, meskipun itu (pengalihan produksi ke masker dan APD) berpengaruh, secara nasional belum terlalu signifikan."

Rizal mengatakan secara nasional tidak semua pabrik bisa beralih untuk memproduksi APD dan masker. Sementara di tengah mewabahnya Corona ini kondisi pasar lesu dan menekan semua sektor TPT. Rata-rata, utilitas pabrik tekstil saat ini tertekan hingga di bawah 50 persen.

Sebelumnya, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menargetkan industri dalam negeri bisa memproduksi 18 juta potong alat pelindung diri pada Mei 2020. Adapun kebutuhannya adalah sekitar lima sampai sepuluh juta potong per bulan.

"Kami prediksi pada awal bulan Mei kalau utilisasi produksi mencapai seratus persen, maka apa yang kami data, 18 juta picis per bulan bisa terpenuhi dan tercapai," kata Agus dalam rapat bersama Dewan Perwakilan Rakyat, Senin, 6 April 2020.

Berdasarkan paparan kemenperin, ada 35 perusahaan di Tanah Air yang siap memproduksi APD. Dengan jumlah tersebut, kapasitas produksi bisa mencapai 18,3 juta potong per bulan. "Sekarang masih tahap persiapan, mudah-mudahan bulan Mei akan tercapai."

Produksi APD itu pun, kata Agus, mulai bisa terdorong dengan terlibatnya pelaku industri tekstil dan produk tekstil Indonesia untuk mengalihkan produksinya. Salah satu perusahaan yang telah mulai memproduksi APD antara lain PT Sri Rejeki Isman Tbk alias Sritex yang kini produksinya mencapai 140 ribu picis per bulan dan ditargetkan bisa meningkat ke satu juta picis per bulan.

Sebelumnya, Direktur Industri Tekstil, Kulit, dan Alas Kaki Kemenperin Elis Masitoh menjelaskan, penambahan produksi APD di dalam negeri berasal dari sejumlah perusahaan eksisting yang mendiversifikasi produknya, termasuk di sektor industri tekstil.

“Kami berharap, produsen ini akan mampu memenuhi produksi 16-17 juta unit APD per bulan dan untuk baju medis atau surgical gown sebesar 508.800 paket per bulan,” tuturnya. Selanjutnya, kebutuhan masker dalam menghadapi pandemic Covid–19 ini diperkirakan mencapai 162 juta buah per bulan. Sementara itu, kapasitas produksi di dalam negeri sebesar 131 juta per bulan.

CAESAR AKBAR

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

3 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Politikus PDIP Ihsan Yunus Penuhi Pemeriksaan KPK sebagai Saksi Korupsi APD Kemenkes 2020

12 hari lalu

Politikus PDIP Ihsan Yunus Penuhi Pemeriksaan KPK sebagai Saksi Korupsi APD Kemenkes 2020

KPK memeriksa politikus PDIP Ihsan Yunus dalam kasus dugaan korupsi APD Kemenkes 2020 di Gedung Merah Putih KPK, Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Impor Dibatasi, Pengusaha Tekstil: Meski Belum Signifikan, Tren Kinerja Industri TPT Mulai Positif

18 hari lalu

Impor Dibatasi, Pengusaha Tekstil: Meski Belum Signifikan, Tren Kinerja Industri TPT Mulai Positif

Asosiasi Serat dan Benang Filamen Indonesia (APSyFI) mengungkapkan dampak kebijakan pembatasan impor yang diterapkan oleh pemerintah.

Baca Selengkapnya

Pulang Umrah, Fadel Muhammad Penuhi Panggilan KPK untuk Diperiksa dalam Kasus Korupsi APD Covid-19

35 hari lalu

Pulang Umrah, Fadel Muhammad Penuhi Panggilan KPK untuk Diperiksa dalam Kasus Korupsi APD Covid-19

Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad diperiksa dalam kasus dugaan korupsi pengadaan alat pelindung diri (APD) Covid-19 di Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Umroh, Fadel Muhammad Tak Penuhi Panggilan KPK sebagai Saksi Kasus Korupsi APD Covid-19

42 hari lalu

Umroh, Fadel Muhammad Tak Penuhi Panggilan KPK sebagai Saksi Kasus Korupsi APD Covid-19

KPK memanggil Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad sebagai saksi dugaan korupsi pengadaan APD Covid-19 di Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Industri Tekstil Dukung Permendag Pengaturan Impor, Dukung Industri dan Ciptakan Lapangan Kerja

42 hari lalu

Industri Tekstil Dukung Permendag Pengaturan Impor, Dukung Industri dan Ciptakan Lapangan Kerja

Industri tekstil mengklaim industri pertekstilan menyerap banyak tenaga kerja terutama yang berpendidikan rendah sehingga patut dipertahankan.

Baca Selengkapnya

Jastip Teriak Merasa Dirugikan karena Pembatasan Impor, Industri Tekstil: Mereka Ilegal, Gak Bayar Pajak

43 hari lalu

Jastip Teriak Merasa Dirugikan karena Pembatasan Impor, Industri Tekstil: Mereka Ilegal, Gak Bayar Pajak

Ketua APSYFI angkat bicara merespons protes pengusaha jasa titip (Jastip) yang mengaku rugi atas kebijakan terbaru pemerintah.

Baca Selengkapnya

API Dukung Pembatasan Barang Impor: Bisa Dorong Peningkatan Utilitas Industri Tekstil Dalam Negeri

43 hari lalu

API Dukung Pembatasan Barang Impor: Bisa Dorong Peningkatan Utilitas Industri Tekstil Dalam Negeri

Ketua API Jemmy Kartiwa mendukung Permendag Nomor 3 Tahun 2024 yang intinya mengatur batas bawaan barang impor.

Baca Selengkapnya

Kasus Korupsi Pengadaan APD di Kemenkes, KPK Panggil Direktur PT Daekyung Glotech Indah

23 Februari 2024

Kasus Korupsi Pengadaan APD di Kemenkes, KPK Panggil Direktur PT Daekyung Glotech Indah

Saksi yang dipanggil KPK yakni Direktur PT Daekyung Glotech Indah, Jeon Byung Kil, dan staf marketing Daekyung Glotech, Ira Saptamia.

Baca Selengkapnya

Kolaborasi Tiga SMK Sumatra Barat Bangun Hilirisasi Tekstil

20 Februari 2024

Kolaborasi Tiga SMK Sumatra Barat Bangun Hilirisasi Tekstil

Tiga Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) berkolaborasi menjalankan bisnis Batik Braja. Ada sekolah yang bertugas memproduksi, memasarkan, serta mencatat di pembukuan.

Baca Selengkapnya