Anggaran Dialihkan untuk Corona, Proyek Jaringan Gas Dievaluasi
Reporter
Bisnis.com
Editor
Rahma Tri
Senin, 6 April 2020 12:36 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah bakal mengevaluasi proyek pembangunan jaringan gas rumah tangga pada tahun ini. Evaluasi ini dilakukan karena ada pengalihan anggaran yang akan dialokasikan untuk penanganan pandemi corona atau COVID-19.
Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas Alimuddin Baso memperkirakan pembangunan jaringan gas (jargas) rumah tangga yang hingga kini belum mendapatkan kontrak bakal terimbas pandemi corona. Sebab, ada pengalihan fokus anggaran pendapatan dan belanja pemerintah yang sebelumnya dialokasikan untuk pembangunan jaringan gas menjadi penangangan wabah Covid-19.
“Pemerintah sudah mengumumkan kebutuhan anggaran yang besar untuk Covid-19, semua sektor akan kontribusi, nah nanti pilihan-pilihan yang prioritas mungkin ada yang jalan, mungkin karena durasi waktunya tidak cukup akan kami evaluasi,” katanya seperti dikutip Bisnis, Senin 6 April 2020.
Kendati demikian, Alimuddin memastikan, kontrak pembangunan jaringan gas yang yang sudah disepakati akan tetap berjalan sesuai kontrak yang ada dengan protokol kesehatan yang sudah ditetapkan. Dia menjelaskan, pihaknya turut mengevaluasi proses pembangunannya sesuai protokol kesehatan di setiap daerah masing-masing proyek jargas.
Adapun sepanjang tahun ini, sebenarnya ada tujuh paket pembangunan jaringan gas rumah tangga untuk tahun anggaran 2020 yang meliputi 15 kota. Alimuddin mengatakan, kontrak pembangunan jargas yang ditandatangani tersebut merupakan 30 persen dari total 21 paket jargas yang akan dibangun pada tahun 2020.
Kontrak yang disepakati tersebut untuk membangun 82.187 Saluran Rumah tangga (SR) di 15 kabupaten kota, senilai Rp 862,40 miliar. Sementara itu, untuk 2020, dari total anggaran Rp 9,67 triliun, senilai Rp 4,1 triliun dialokasikan untuk Ditjen Migas yang mayoritas dialokasikan untuk pembangunan jargas.
“Jadi nanti kami evaluasi dulu dan kami kemudia dengan sisa waktu yang ada kami laksanakan, kemudian sama tentu ini kan kondisi sudah butuh integrasi keputusan nasional,” ungkapnya.
Sebelumnya, Pemerintah menargetkan lelang proyek pembangunan 14 paket infrastruktur jaringan gas kota dapat rampung pada Mei 2020.