Dana Abadi Akan Dipakai untuk Tangani Corona, Ini Kata Ekonom

Kamis, 2 April 2020 06:20 WIB

Menkeu Sri Mulyani Indrawati memberikan pidato pada acara Mandiri Investment Forum 2020 Indonesia : Advancing Investment-Led Growth, di Jakarta, Rabu, 5 Februari 2020. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, JAKARTA - Dalam proyeksi fiskal negara terbaru, pelebaran defisit tersebut bernilai Rp 852 triliun. Hal itu disebabkan adanya penambahan anggaran penanganan khusus corona senilai Rp 255 triliun. Selain itu, karena corona belanja negara reguler juga diproyeksi naik menjadi Rp 2.613,8 triliun dari Rp 2.540,4 triliun.

Defisit melebar karena pendapatan khususnya perpajakan jeblok dari Rp 2.332,2 trilin menjadi Rp 1.760,9 triliun. “Kami kejar defisit 4 persen dengan asumsi belanja optimal, tapi pembiayaan juga tak membengkak,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani, Rabu 1 April 2020.. Menurutnya, masih banyak ruang yang bisa dijadikan bantalan anggaran untuk menambal kebutuhan pendanaan.

“Ada celah di subsidi BBM, kata kementerian energi konsumsi sudah berkurang signifikan,” kata Sri. Dalam APBN 2020, alokasi subsidi sepanjang tahun ada di kisaran Rp 70 triliun, namun hingga Februari baru terelisasi Rp 7 triliun. Selain itu, ada juga kantong-kantong uang dari berbagai dana abadi seperti bidang pendidikan yang kurang lebih 60 triliun yang bisa digunakan untuk menambal kebutuhan negara.

Advertising
Advertising

“Masih ada opsi utang dari surat utang negara, tapi itu harus hati-hati sekali,” kata Sri Mulyani. Corona, ujarnya, membikin situasi pasar sangat tidak tertebak. Salah-salah, nanti pemerintah justru menanggung beban bunga yang besar. Selain itu, opsi jauh, kata SMI, juga bisa didapat dari pinjaman multilateral. “Asian Infrastructure Investment Bank yang biasanya cuma mau biayai proyek, mau kasih pinjaman untuk corona.”

Dalam Perpu Penanggulangan Corona yang baru diterbitkan Selasa malam lalu, pemerintah hanya memberikan relaksasi mitigasi keuangan negara di bidang defisit negara. Sedangkan utang negara masih dipatok 60 persen dari PDB. Adapun realisasi utang negara per Februari 2020 baru mencapai Rp 4.948,18 triliun atau 30,82 persen dari PDB.

Pendiri Insitute for Development of Economic and Finance Didik Rachbini mengatakan opsi menggunakan dana-dana abadi merupakan salah satu solusi tepat menanggulangi situasi kahar seperti ini. Terbitkan obligasi, katanya, sangat berisiko terhadap bunganya. “Ya meminimalisir utang juga bikin suasana tak begitu gaduh,” ujarnya.

Dalam riset terbaru lembaga riset dan rating, Moody's Investors Service, pelonggaran defisit tersebut menandakan adanya sikap realistis negara dalam menanggulangi corona. Wakil Presiden sekaligus Analis Senior Sovereign Risk Group Moody's Investors Service Anushka Shah mengatakan kebijakan pemerintah menaikkan defisit APBN terhadap GDP juga bisa meningkatkan kepercayaan investor global. “Tergantung implementasinya nanti, tapi kebijakan ini bisa dinilai positif lantaran ditujukan untuk membendung penurunan neraca perusahaan dan mendukung konsumsi swasta,” katanya



Berita terkait

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

18 jam lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

20 jam lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Turunnya Penerimaan Pajak Berdampak pada Defisit APBN

22 jam lalu

Turunnya Penerimaan Pajak Berdampak pada Defisit APBN

Jika penerimaan pajak terus anjlok di tengah melesatnya belanja negara, defisit APBN bisa membengkak.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

1 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

2 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

2 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

2 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

3 hari lalu

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

3 hari lalu

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

Bea cukai sedang disorot masyarakat. Ini beberapa kasus yang membuat heboh

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

3 hari lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya