Kementerian Perhubungan Siapkan Opsi Pencegah Mudik Dini Lanjutan

Rabu, 1 April 2020 04:00 WIB

Calon penumpang bersiap menaiki bus Antar Kota Antar Provinsi di Terminal Pulo Gebang, Jakarta, Ahad, 29 Maret 2020. Kementerian Perhubungan mengimbau agar warga membatalkan niatnya pulang kampung, untuk mencegah penyebaran virus corona COVID-19. ANTARA/Indrianto Eko Suwarso

TEMPO.CO, JakartaKementerian Perhubungan masih mempertimbangkan skema yang tepat untuk menahan gelombang perjalanan mudik dini keluar ibu kota. Direktur Lalu Lintas Perhubungan Darat, Sigit Irfansyah, mengatakan lembaganya masih sekedar menggencarkan sosialiasi terkait risiko perluasan wabah Covid-19 atau Corona ke daerah jika masyarakat tetap memaksa keluar ibu kota menuju kampung halaman.

“Masih lewat edukasi dulu, belum ada kebijakan berupa pelarangan. Pilihan-pilihan langkahnya masih kami pelajari dalam satu dua hari ini,” katanya kepada Tempo, Selasa 31 Maret 2020.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Budi Setiyadi, menambahkan bahwa pengambilan keputusan tegas harus melalui perhitungan terkait efek sosial.

Merujuk kajian pembatasan arus pergerakan orang yang dikompilasi Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi, terdapat beragam usulan penahan mudik dini. Beberapa skenario yang menonjol adalah penutupan akses keluar masuk DKI Jakarta dengan pengecualian terhadap angkutan bahan pokok, penguatan kampanye tidak mudik, serta penghentian operasi angkutan penumpang umum.

Dia membenarkan Dinas Perhubungan DKI Jakarta sempat mengeluarkan instruksi penghentian layanan bus antar kota antar provinsi (AKAP), bus antar jemput dalam provinsi (AJDP), dan bus wisata trayek perkotaan, pada 30 Maret lalu. Larangan yang direncanakan berlaku jam 6 sore itu kemudian dibatalkan oleh kementerian. “Itu ditunda dulu,” katanya.

Advertising
Advertising

Berdasarkan survei Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Perhubungan, gelombang mudik dini sudah terjadi melalui berbagai moda sepanjang bulan ini. Volume penumpang keluar Jakarta dengan kapal feri Pelabuhan Merak, Banten, misalnya, mencapai 1,23 juta orang pada 1-28 Maret lalu.

Survei terhadap 44 ribu responden perwakilan masyarakat Jakarta dan sekitarnya itu pun menunjukkan masih ada 37 persen sisa calon pemudik, yang berpotensi mengikuti 7 persen responden yang sudah melaksanakan mudik dini.

“Survei online kajian itu sudah ditutup, tapi masih dianalisis lebih lanjut termasuk soal isu sosialnya,” kata Peneliti Madya Balitbang Kementerian Perhubungan, Nunuj Nurjanah.

Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Organisasi Pengusaha Angkutan Darat, Ateng Aryono, mengatakan armada anggotanya masih berjalan dengan jumlah minim hingga hari ini. Imbauan social distancing dan wacana karantina wilayah, menurut dia sudah menurunkan animo penumpang dan membuat omset operator anjlok 75 persen.

“Kami setuju saja kalau akhirnya karantina, tapi seharusnya ada kepastian usaha untuk anggota kami berupa bantuan langsung tunai (BLT) di samping berbagai keringanan pajak,” katanya. “Karena pendapatan kan otomatis akan nihil.”

Menurut Ateng, pembatasan operasi akan mematikan kinerja lebih dari 100 ribu armada dan 1,5 juta sumber daya manusia di lingkungan bisnis operator bus. “Yang beroperasi hari ini juga untung-untungan, hanya unit yang dapat demand.”

EKO WAHYUDI | FRANSISCA CHRISTY ROSANA | YOHANES PASKALIS

Berita terkait

Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Selesai Akhir Tahun Ini

3 jam lalu

Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Selesai Akhir Tahun Ini

Proyek peningkatan dan pengembangan Stasiun Tanah Abang ditargetkan rampung pada akhir tahun ini.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perhubungan Klaim Keselamatan Pelayaran Indonesia Diakui Dunia

7 jam lalu

Kementerian Perhubungan Klaim Keselamatan Pelayaran Indonesia Diakui Dunia

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengklaim bahwa keselamatan dan keamanan pelayaran kapal Indonesia telah diakui dunia internasional.

Baca Selengkapnya

Taruna STIP Jakarta Tewas Dianiaya Senior, Polisi Ungkap Penyebabnya

18 jam lalu

Taruna STIP Jakarta Tewas Dianiaya Senior, Polisi Ungkap Penyebabnya

Polisi mengungkap penyebab terjadinya penganiyaan di Kampus STIP Jakarta yang menyebabkan seorang taruna tewas.

Baca Selengkapnya

Jenazah Taruna STIP Jakarta Diterbangkan ke Bali Hari Ini

19 jam lalu

Jenazah Taruna STIP Jakarta Diterbangkan ke Bali Hari Ini

Jenazah Taruna STIP Jakarta korban penganiayaan seniornya akan diterbangkan ke kampung halamannya hari ini.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Belum Aman untuk Penerbangan

3 hari lalu

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Belum Aman untuk Penerbangan

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan Bandara Sam Ratulangi, Manado belum aman untuk penerbangan akibat erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

3 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

3 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

3 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

Kemenhub tetapkan Bandara Adi Soemarmo turun status dari bandara internasional menjadi bandara domestik. Ini kekhawatiran Sandiaga Uno,

Baca Selengkapnya

Kemenhub Putuskan Hanya 17 Bandara Internasional dan 17 Bandara Domestik di Indonesia, Apa Beda Keduanya?

3 hari lalu

Kemenhub Putuskan Hanya 17 Bandara Internasional dan 17 Bandara Domestik di Indonesia, Apa Beda Keduanya?

Kemenhub tetapkan 17 bandara internasional dan 17 bandara domestik di Indonesia. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

6 hari lalu

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

Kementerian Perhubungan memutuskan hanya ada 17 bandar udara yang berstatus bandara internasional dari semula 34 buah.

Baca Selengkapnya