Corona, Morgan Stanley Prediksi Ekonomi Global Tumbuh 0,3 Persen

Kamis, 26 Maret 2020 14:34 WIB

Suasana aktivitas di area bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis 14 November 2019. Sri Mulyani menilai, pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi secara global akan lebih baik dari tahun ini. ANTARA FOTO/Galih Pradipta

TEMPO.CO, Jakarta - Chief Asia and Emerging Market Morgan Stanley Jonathan Garner memperkirakan perekonomian global hanya akan tumbuh 0,3 persen pada tahun ini karena terimbas pandemi virus Corona. Pertumbuhan ekonomi dunia diproyeksikan bakal jatuh ke jurang resesi, seperti yang pernah terjadi pada krisis ekonomi 2009.

Garner menyebutkan prediksi itu dengan skenario tingkat menengah di mana puncak wabah virus Corona terjadi terjadi pada April-Mei 2020. "Tim ekonom kami memperkirakan resesi global seperti yang terjadi pada 2009 atau 0,3 persen pertumbuhan yoy, diikuti dengan pemulihan pada 2021," katanya pada webcast Morgan Stanley Asia Rserach Macro, Kamis, 26 Maret 2020.

Dalam skenario terburuk, menurut Garner, ekonomi global akan terkontraksi hingga minus 2,1 persen pada tahun ini. Meski ada kemungkinan mengarah ke skenario terburuk itu, tetapi ia berpegang pada base case pertumbuhan 0,3 persen.

Lebih jauh, Garner menyebutkan, secara global pihaknya tidak memprediksi akan terjadinya great depression. Hal itu mengingat segala langkah yang telah diupayakan oleh bank-bank sentral dunia serta pemerintah dalam memberikan stimulus yang diperlukan. Selanjutnya, pemerintah dan otoritas global disarankan menyeimbangkan antara stimulus fiskal, moneter dan layanan kesehatan publik.

Sementara itu, Chief China Economist Robin Xing menambahkan, negara Cina sebagai pusat pandemi Corona bakal terpukul perekonomiannya pada kuartal pertama tahun ini. Kini negara itu menggenjot pemulihan ekonomi pada kuartal kedua. Namun demikian, hal itu kemungkinan juga tak akan mulus sebab dihadapkan pada pelemahan permintaan eksternal yang masih berjuang melawan pandemi.

Advertising
Advertising

Pemulihan di Cina, menurut Xing, akan sangat bergantung pada penurunan tajam konsumsi di AS. Produk domestik bruto AS diperkirakan menyusut hingga 2,4 persen pada kuartal pertama, diikuti oleh penurunan 30,1 persen pada kuartal kedua. Namun, PDB kuartal ketiga kemungkinan akan lebih baik, karena konsumsi naik kembali setelah wabah mereda.

Perlambatan di AS ini akan berdampak signifikan pada Cina. Xing mengatakan, pasar lapangan kerja yang lebih lemah, dikombinasikan dengan social distancing akan menghambat pemulihan konsumsi domestiknya. "Base case untuk ekonomi Cina sekarang adalah pertumbuhan 4 persen untuk 2020 dan 7,5 persen untuk 2021," ucapnya.

BISNIS

Berita terkait

Rekap Hasil Thailand Open 2024: Tuan Rumah Juara Umum dengan 2 Gelar, Wakil Indonesia Jadi Runner-up

6 jam lalu

Rekap Hasil Thailand Open 2024: Tuan Rumah Juara Umum dengan 2 Gelar, Wakil Indonesia Jadi Runner-up

Tuan rumah jadi juara umum dengan dua gelar di Thailand Open 2024, tiga gelar lainnya diraih Cina, India, dan Malaysia.

Baca Selengkapnya

Kemenkes Minta Jemaah Haji Waspada Virus MERS-CoV, Ini Penularan dan Gejalanya

19 jam lalu

Kemenkes Minta Jemaah Haji Waspada Virus MERS-CoV, Ini Penularan dan Gejalanya

Kemenkes minta jemaah haji mewaspadai virus MERS-CoV pada musim haji. Berikut gejalanya dan risiko terinfeksi virus ini.

Baca Selengkapnya

Ajudan Klaim Pembicaraan Vladimir Putin dan Xi Jinping Sangat Sukses

1 hari lalu

Ajudan Klaim Pembicaraan Vladimir Putin dan Xi Jinping Sangat Sukses

Seorang ajudan dari Pemerintah Rusia mengklaim Vladimir Putin dan Xi Jinping bertemu dalam "suasana hati yang sedang baik" di Beijing.

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

3 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

3 hari lalu

Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) oleh BPJS Kesehatan mulai tahun depan menjadi sistem Kelas Rawat Inap Standar (KRIS).

Baca Selengkapnya

BPOM Pastikan Vaksin AstraZeneca Sudah Tidak Beredar di Indonesia

3 hari lalu

BPOM Pastikan Vaksin AstraZeneca Sudah Tidak Beredar di Indonesia

Koordinator Humas Badan Pengawas Makanan dan Obat (BPOM) Eka Rosmalasari angkat bicara soal penarikan vaksin AstraZeneca secara global.

Baca Selengkapnya

Airlangga Soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen: Semoga Geopolitik Berubah

3 hari lalu

Airlangga Soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen: Semoga Geopolitik Berubah

Untuk jadi negara maju Airlangga sebut pemerintah memproyeksikan ekonomi harus di atas 5 persen

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

3 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Cina kepada Pemimpin terpilih Taiwan: Pilih Damai atau Perang

4 hari lalu

Cina kepada Pemimpin terpilih Taiwan: Pilih Damai atau Perang

Cina menganggap Taiwan sebagai provinsi yang memisahkan diri, namun Taiwan bersikeras pihaknya sudah memiliki pemerintahan independen sejak 1949.

Baca Selengkapnya

Kalah dari Cina, Biden Naikkan Tarif Impor Termasuk Mobil Listrik

4 hari lalu

Kalah dari Cina, Biden Naikkan Tarif Impor Termasuk Mobil Listrik

Biden memutuskan menaikkan tarif impor produk Cina termasuk mobil listrik dan baterainya.

Baca Selengkapnya