Sejak Awal Tahun, BI Catat Rp 125,2 T Modal Asing Keluar dari RI

Reporter

Caesar Akbar

Selasa, 24 Maret 2020 16:24 WIB

Perry Warjiyo, Gubernur Bank Indonesia saat menjadi pembicara kunci dalam diskusi bertajuk "Digital Transformation For Indonesian Economy: Finding The New Business Models" di Hotel Kempinski, Jakarta pada Rabu, 11 Maret 2020. (Foto: Norman Senjaya)

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan sepanjang tahun ini aliran modal asing yang telah keluar dari Indonesia mencapai Rp 125,2 triliun.

"Aliran modal yang keluar itu baik di Sertifikat Bank Indonesia, Surat Berharga Negara, obligasi korporasi, dan saham," ujar dia dalam siaran langsung, Selasa, 24 Maret 2020.

Aliran modal yang keluar, kata Perry, terutama berasal dari surat berharga negara. Sejak awal tahun, asing telah melepas SBN senilai sekitar Rp 112 triliun. Sementara, aliran modal yang keluar dari pasar saham adalah sekitar Rp 9,2 triliun.

Menurut Perry, aliran modal asing itu sebagian besar keluar pada Maret 2020. Pada bulan ini arus modal keluar mencapai Rp 104,7 triliun dari total modal yang minggat dari dalam negeri.

Perry mengatakan saat ini kepanikan global sudah mulai turun meski masih cukup tinggi. Ia melihat kepanikan itu terjadi bahkan di negara besar seperti Amerika Srikat maupun Eropa. Namun, ia percaya kebijakan yang diambil bank sentral AS, The Fed, dapat menstabilkan kondisi di tengah kepanikan itu.

Seiring dengan itu, ia pun mengatakan lembaganya terus berada di pasar untuk memantau stabilitas nilai tukar di tengah kondisi mewabahnya virus corona alias Covid-19. Ia mengatakan bank sentral terus melakukan stabilisasi berupa intervensi baik lewat tunai, spot, surat berharga negara atau domestic non delivery forward alias DNDF.

Untuk menjaga kestabilan rupiah, Perry mengatakan Bank Indonesia telah menggelontorkan duit hingga Rp 168,2 triliun untuk membeli surat berharga negara di pasar sekunder. "SBN tersebut adalah yang dilepas asing dan kami beli dalam rangka stabilisasi, jadi selain memasok valuta asing, kami juga membeli SBN di pasar sekunder," ujar Perry.

Perry memastikan cadangan devisa yang dimiliki Bank Indonesia lebih dari cukup untuk melakukan stabilisasi nilai tukar. Ke depannya, ia akan berkoordinasi dengan pemerintah untuk memastikan kecukupan pasokan cadangan devisa untuk stabilisasi rupiah. Di samping, ia pun memastikan kondisi likuiditas di Tanah Air saat ini lebih dari cukup.

CAESAR AKBAR

Berita terkait

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

6 jam lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

8 jam lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

21 jam lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Satgas Pasti Diminta Berantas Pinjol Ilegal, Ada Diskon 50 Persen Tiket MotoGP Mandalika

1 hari lalu

Terkini Bisnis: Satgas Pasti Diminta Berantas Pinjol Ilegal, Ada Diskon 50 Persen Tiket MotoGP Mandalika

YLKI minta Satgas Pasti berantas pinjol ilegal sampai ke akarnya.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

2 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

3 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

3 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

3 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

3 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

3 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya