Corona, Batik Keris Luncurkan Masker Rajut Harga Rp 6.000-an

Sabtu, 21 Maret 2020 20:14 WIB

Batik Keris meluncurkan produk masker berbahan rajut dengan Rp 6.000 per helai. Produk ini diluncurkan di tengah kelangkaan dan mahalnya harga masker di pasaran akibat masifnya penyebaran virus Corona atau Covid-19. Instagram.com

TEMPO.CO, Jakarta - Produsen pakaian ternama, Batik Keris, meluncurkan produk masker berbahan rajut dengan Rp 6.000 per satuan. Produk ini diluncurkan di tengah kelangkaan dan mahalnya harga masker di pasaran akibat penyebaran virus Corona atau Covid-19.

"Penutup hidung dan mulut dari Batik Keris ini selain nyaman dipakai, tentunya aman karena bisa dicuci ulang," tulis Batik Keris dalam akun resmi Instagram mereka @batikkerisindo pada Sabtu, 21 Maret 2020

Selain itu, pada bagian tengah masker ini terdapat ruang yang bisa digunakan untuk menyisipkan tisu, yang setiap saat dapat diganti. Selain itu, masker ini tersedia dalam berbagai warna, tergantung stok bahan yang ada.

Sejak beberapa bulan terakhir, masker yang biasanya mudah ditemui di toko retail seperti Alfamart sampai Carrefour, kini mendadak hilang. Di pasar khusus alat kesehatan seperti Pasar Pramuka, harga masker tetap tinggi meski sudah ada penindakan terhadap sejumlah penimbun.

Harga masker yang biasanya hanya Rp 25 sampai Rp 30 ribu per kotak, kini tembus hingga Rp 200 ribu sampai Rp 350 ribu. Di sisi lain, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indonesia justru masih mengekspor masker selama Januari dan Februari 2020.

Advertising
Advertising

Lebih lanjut, masker Batik Keris ini dapat dibeli secara satuan maupun partai besar. Khusus untik pembelian partai besar, pembeli minimal harus memesan minimal 500 satuan masker. Adapun waktu pengiriman yaitu 7 hari dan uang muka 50 persen dengan pelunasan sebelum pengiriman.

Sebelumnya perusahaan tekstil PT Sri Rejeki Isman Tbk. atau Sritex mengumumkan memproduksi masker cuci sebagai alat pelindung diri untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang melonjak akibat pandemi virus Corona. Informasi tersebut beredar dalam pesan pendek yang diterima wartawan.

"Dalam rangka membantu pemerintah melawan virus Covid-19, Sritex membantu memproduksi masker non-medis, anti-microbial, dan anti-air dengan bahan kain yang aman dan nyaman digunakan," tulis manajemen Sritex.

Masker ini dapat dipesan melalui layanan hotline atau pendaftaran ke laman Sritex. Adapun masker dijual seharga RP 5.500 per lembar dengan minimum pemesanan 1.000 lembar.

Sritex menjelaskan, masker ini dapat dicuci ulang. Namun, diimbau konsumen tidak mencucinya menggunakan pemutih. Masker juga mesti dicuci dengan suhu di bawah 40 derajat. Sementara itu, untuk cara penyetrikaan, produk tersebut hanya bisa disetrika dengan suhu panas medium.

BISNIS

Berita terkait

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

45 hari lalu

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

Di Jakarta, setidaknya ada dua TPU yang jadi tempat permakaman korban saat pandemi Covid-19, yakni TPU Tegal Alur dan Pondok Ranggon.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

46 hari lalu

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?

Baca Selengkapnya

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

51 hari lalu

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

Seorang pria di Jerman mendapat suntikan Vaksin Covid-19 sebanyak 217 kali dalam waktu 29 bulan.

Baca Selengkapnya

4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

52 hari lalu

4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

Genap 4 tahun pasca kasus Covid-19 teridentifikasi pertama kali di Indonesia pada 2 Maret 2020 diikuti sebaran virus yang terus meluas.

Baca Selengkapnya

Ganjar Pranowo Sambangi Sritex, Mengaku Kaget Ternyata Gibran juga Datang Siangnya: Tahu Gitu Bareng

24 Januari 2024

Ganjar Pranowo Sambangi Sritex, Mengaku Kaget Ternyata Gibran juga Datang Siangnya: Tahu Gitu Bareng

Ganjar Pranowo berkampanye di Sukoharjo kemarin. Ia pun mengunjungi pabrik tekstil Sritex yang pada siang harinya dikunjungi Gibran.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 Melonjak 200 Persen, Wali Kota Depok Terbitkan Surat Edaran Berisi 8 Imbauan

6 Januari 2024

Kasus Covid-19 Melonjak 200 Persen, Wali Kota Depok Terbitkan Surat Edaran Berisi 8 Imbauan

Wali Kota Depok menerbitkan surat edaran berisi delapan poin imbauan. Hal yang mendasari SE ini karena kasus Covid-19 di Depok melonjak.

Baca Selengkapnya

Ragam Istilah Ketika Pandemi Covid-19, Masih Ingat dengan Social Distancing?

6 Januari 2024

Ragam Istilah Ketika Pandemi Covid-19, Masih Ingat dengan Social Distancing?

Kendati Covid-19 tidak lagi berstatus pandemi jadi endemi Covid-19, tapi masyarakat diimbau agar tetap waspada. Ini istilah saat Covid-19 mewabah.

Baca Selengkapnya

Kasus COVID-19 di AS Meningkat, Rumah Sakit Kembali Wajibkan Penggunaan Masker

4 Januari 2024

Kasus COVID-19 di AS Meningkat, Rumah Sakit Kembali Wajibkan Penggunaan Masker

Rumah sakit di setidaknya empat negara bagian Amerika Serikat menerapkan kembali kewajiban penggunaan masker di tengah meningkatnya kasus COVID-19

Baca Selengkapnya

Heru Budi Imbau Warga Jakarta Pakai Masker saat Liburan, Antisipasi Kenaikan Covid-19

24 Desember 2023

Heru Budi Imbau Warga Jakarta Pakai Masker saat Liburan, Antisipasi Kenaikan Covid-19

Dinas Kesehatan DKI Jakarta memprediksi kenaikan kasus Covid-19 bakal terjadi bertepatan libur natal dan tahun baru

Baca Selengkapnya

Angka Covid-19 Disebut Naik, Begini Suasana Liburan di Singapura

22 Desember 2023

Angka Covid-19 Disebut Naik, Begini Suasana Liburan di Singapura

Salah seorang warga Singapura yang tidak mau namanya disebutkan mengatakan, Covid-19 memang sedang naik di Singapura, tetapi sudah dianggap biasa.

Baca Selengkapnya