Wabah Corona, Jokowi: Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Terkoreksi
Reporter
Dewi Nurita
Editor
Rahma Tri
Jumat, 20 Maret 2020 11:05 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi memastikan bahwa proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia terkoreksi akibat mewabahnya virus Corona atau COVID-19.
"Penyebaran Covid-19 berimplikasi pada perekonomian dunia dan diperkirakan akan turun dari 3 persen menjadi 1,5 persen atau lebih dari itu. Dan pertumbuhan ekonomi kita yang semula diproyeksikan 5-5,4 persen juga akan mengalami penurunan," ujar Jokowi saat membuka rapat terbatas terkait kebijakan moneter dan fiskal menghadapi dampak ekonomi pandemi global Covid-19 via video conference pada Jumat, 20 Maret 2020.
Kemarin, Bank Indonesia (BI) juga telah mengumumkan memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2020, dari semula 5,0-5,4 persen menjadi 4,2-4,6 persen.
Jokowi mengatakan, tantangan ekonomi global di tengah wabah corona harus bisa dijawab. Di bidang fiskal, Jokowi meminta semua kementerian dan lembaga serta pemerintah daerah melakukan refocusing dan realokasi anggaran belanja.
"Saya sudah minta fokus di tiga hal saja yaitu; pertama, bidang kesehatan terutama dalam upaya pengendalian Covid-19. Kedua, bansos. Ketiga, insentif ekonomi bagi pelaku usaha dan UMKM sehingga mereka tetap bisa berproduksi dan terhindar dari PHK," ujar Jokowi.
<!--more-->
Sementara untuk kebijakan moneter, Jokowi meminta BI, OJK, LPSK, dan Kementerian Keuangan terus berkoordinasi memastikan ketersediaan likuiditas dalam negeri dan memantau sistem keuangan serta mitigasi keuangan. "Saya minta BI fokus menjaga stabilitas nilai rupiah, menjaga inflasi agar terkendali dan mempercepat ketentuan pergunaan rekening rupiah di dalam negeri," ujar Jokowi
Sementara di bidang perbankan, Jokowi meminta OJK fokus kepada kebijakan stimulus ekonomi yang memberikan kemudahan dan keringanan ekonomi kepada kelompok terdampak UMKM dan sektor informal sehingga produksi berjalan dan tidak ada PHK.
"Saya mendapat laporan, OJK telah mengeluarkan kebijakan stimulus ekonomi bagi debitur termasuk debitur UMKM yang terkena dampak COVID-19. Kebijakan restrukturisasi kredit dan pembiayaan sangat bagus. Saya minta kebijakan stimulus ini bisa dievaluasi secara periodik untuk melihat kebutuhan-kebutuhan di lapangan," ujar Jokowi
Selain itu, Presiden juga meminta penyaluran kredit usaha rakyat atau KUR lebih diintensifkan lagi dan dieksekusi sebanyak-banyaknya. "Saya minta dukungan seluruh asosiasi usaha, kelompok profesi, serikat buruh, serikat pekerja, himpunan nelayan dan petani untuk bersama-sama bergotong royong menghadapi tantangan ekonomi saat ini dan ke depan," kata Jokowi.
DEWI NURITA