Dihantam Pandemi Corona, Boeing Minta Bantuan Tunai USD 60 Miliar
Reporter
Bisnis.com
Editor
Rahma Tri
Kamis, 19 Maret 2020 10:06 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pabrikan pesawat terbesar dari Amerika Serikat, Boeing Co. mengajukan proposal bantuan uang tunai kepada pemerintah Donald Trump senilai US$ 60 miliar. Bantuan itu diperlukan Boeing untuk menjaga kelangsungan perusahaan dan pemasoknya selama pandemik virus corona atau Covid-19.
Boeing saat ini masih memperbaiki proposalnya, namun dipastikan sebagian besar dana akan mengalir melalui Boeing kepada pemasok komponennya. Permohonan bantuan dari Boeing semakin menegaskan besarnya tekanan pada industri penerbangan di tengah pandemi Corona ini. Terutama dengan jangka waktu pandemik yang masih belum bisa dipastikan.
"Boeing tidak akan bertahan tanpa bailout pemerintah," kata Bill Ackman, analis dari Pershing Square Capital Management, seperti yang dilansir dari Bloomberg pada Kamis 19 Maret 2020.
Boeing mengatakan hal ini akan menjadi salah satu cara terpenting bagi maskapai, bandara, pemasok, dan produsen untuk menjembatani pemulihan. “Dana dibutuhkan untuk mendukung kesehatan industri penerbangan yang lebih luas, karena dari setiap dukungan likuiditas untuk Boeing akan digunakan untuk pembayaran kepada pemasok untuk menjaga kesehatan rantai pasokan," jelas manajemen.
Saat ini Boeing sedang menyiapkan diri dari sejumlah gangguan yang berkepanjangan dari virus yang juga terancam meluas ke pabriknya, dengan beberapa karyawannya telah terinfeksi. Selain itu, virus corona telah memperlambat pemulihan program 737 Max yang terlibat dalam dua kecelakaan mematikan.
<!--more-->
Pembuat pesawat yang berbasis di Chicago telah menghentikan produksi Max pada Januari sambil menunggu regulator mencabut larangan terbang global yang mencapai batas satu tahun pada 13 Maret.
Analis Bank of America Corp Ron Epstein menuturkan saat ini Boeing berusaha menghindari PHK dan melindungi rantai pasokannya yang rapuh. Untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan tahun ini yang mencakup kesepakatan senilai US$4,2 miliar untuk mengambil alih Embraer SA Brasil, Boeing telah merencanakan untuk menerbitkan hutang jangka panjang atau surat berharga di pasar pembiayaan.
Boeing tercatat memiliki US$ 6,1 miliar surat berharga komersial pada tanggal 31 Desember, dan US$ 9,6 miliar untuk revolving credit line agreement per 31 Januari yang diajukan kepada komisi sekuritas dan bursa Amerika Serikat. Perusahaan baru saja menarik pinjaman US$13,8 miliar untuk meningkatkan cadangannya.
Berdasarkan Bloomberg, saham Boeing juga telah jatuh sebesar 72 persen sejak puncaknya pada 12 Februari 2020 dan menghapus sekitar US$141 miliar nilai pemegang saham. Senada, dengan periode yang sama, kompetitor Boeing di Eropa, saham Airbus SE, telah turun 64 persen.
BISNIS