Petugas medis keluar dari ruang isolasi khusus untuk pasien airborne yang disiapkan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Moewardi, Solo, Jawa Tengah, Senin, 27 Januari 2020. Untuk mengantisipasi penyebaran Virus Corona dari Tiongkok melalui Bandara Adi Soemarmo, RSUD Dr. Moewardi Solo menyiapkan tim khusus yaitu Severe Acute Respiratory Infection (SARI) yang bertugas menangani pasien terduga dan ruang isolasi khusus untuk pasien dugaan terjangkit Virus Corona. ANTARA
Jakarta - PT Angkasa Pura I (Persero) telah mengetatkan pengawasan di Bandara Internasional Adi Soemarmo menyusul peningkatan kewaspadaan di Solo pasca-mewabahnya virus corona atau Covid-19.
"Khusus untuk Jawa Tengah, di bandara, kami mengikuti aturan yang ada. Namun demikian untuk SOC (kode Bandara Adi Soemarmo), kami telah melakukan peningkatan kewaspadaan," ujar Vice President Corporate Secretary Angkasa Pura I Handy Heryudhitiawan kepada Tempo, Sabtu, 14 Maret 2020.
Handy menyatakan, sejak merebaknya virus corona di beberapa negara, perseroan memang telah menyiapkan sejumlah upaya antisipasi penyebaran wabah melalui bandara-bandara yang dikelola AP I. Salah satunya dengan pemasangan alat pemindaian suhu tubuh atau thermal scanner.
Dalam upaya pengawasan tersebut, Angkasa Pura I juga bekerja sama dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan atau KKP. Tak hanya memasang sensor suhu tubuh, bandara-bandara pun meningkatkan kebersihan di seluruh area publik yang kerap dilalui penumpang. "Kami juga menyemprot disinfektan," tutur Handy, mengimbuhkan.
Sedangkan untuk internal manajemen, perseroan telah mengeluarkan surat edaran penanggulangan kebijakan korporasi terhadap perilaku karyawan. Di antaranya dengan menjadwalkan senam sehat dan pembersihan area kerja secara berkala.
Adapun pengetatan pengawasan di Bandara Adi Soemarmo ini menyusul kebijakan Pemerintah Kota Surakarta yang menetapkan daerahnya sebagai kota dengan status Kejadian Luar Biasa atau KLB Covid-19. Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo mengatakan, dengan status itu, pemerintah menginstruksikan sekolah menghentikan sementara pertemuan tatap muka. "Pelajar dari PAUD hingga SMP belajar di rumah hingga waktu yang belum ditentukan," katanya.
Sedangkan pelajar SMA akan menyusul setelah ujian tengah semester selesai. Adapun guru tetap masuk kerja untuk ikut menjaga kebersihan sekolah.
