Virus Corona Ancam Pekerjaan 50 Juta Orang di Pariwisata Global

Reporter

Bisnis.com

Sabtu, 14 Maret 2020 08:36 WIB

Penumpang berkewarganegaraan asing memakai masker saat tiba di Terminal 3 kedatangan internasional Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Kamis, 5 Maret 2020. KKP Bandara Soekarno Hatta kini melakukan tiga lapis pemeriksaan bagi seluruh penumpang yang tiba untuk pencegahan dini penyebaran virus corona. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Riset Dewan Perjalanan dan Pariwisata Dunia (World Travel and Tourism Council/WTTC) pada Jumat, 13 Maret 2020, menyebutkan wabah virus corona Covid-19 mencancam lapangan kerja di sektor perjalanan dan pariwisata global. Perjalanan internasional diperkirakan terpangkas hingga 25 persen tahun ini.

Presiden & CEO WTTC, Gloria Guevara, mengatakan temuan WTTC menunjukkan dampak yang nyata pada sektor perjalanan dan pariwisata akibat wabah Covid-19, yang berpotensi mengakibatkan 50 juta orang di seluruh dunia kehilangan pekerjaan.

"Ketika waktunya tepat, WTTC dan sektor swasta global akan siap membantu dan mendukung pemerintah dan negara-negara untuk pulih," ungkap Gloria dalam rilis WTTC, Jumat.

Angka terbaru dari WTTC, yang mewakili sektor perjalanan dan pariwisata swasta global, menunjukkan perjalanan di seluruh dunia dapat terkena dampak negatif hingga 25 persen pada tahun 2020. Ini setara dengan hilangnya perjalanan global selama 3 bulan dan dapat mengakibatkan industri memangkas tenaga kerja sebanyak 12 hingga 14 persen.

“Wabah Covid-19 jelas menghadirkan ancaman signifikan bagi industri secara keseluruhan, bagi mereka yang bekerja di dalamnya, dan mereka yang ingin melanjutkan perjalanan,” ungkap Gloria.

Sementara itu, Direktur Pelaksana WTTC, Virginia Messina mengatakan masalah utama bagi perusahaan adalah bagaimana dan berapa lama mereka dapat bertahan tanpa menghasilkan pendapatan atau mengalami kerugian. "Sektor pariwisata pasti akan menderita,” ungkap Virginia.

Bisnis yang paling terkena dampak adalah mereka yang bergantung pada wisatawan Cina. Sebab Negeri Panda tersebut menyumbang sebagian besar wisatawan ke seluruh dunia.

Virginia menambahkan konsekuensi bagi perusahaan pelayaran akan sangat "menghancurkan" karena sejumlah negara melarang kapal berlabuh di pelabuhan mereka setelah Covid-19 terdeteksi pada sejumlah kapal.

Namun, ia mengatakan industri pariwisata telah terbiasa dengan kejutan semacam ini dan telah menjadi lebih tangguh dari waktu ke waktu. Sebuah studi WTTC terhadap 90 krisis berbeda menunjukkan bahwa saat ini industri membutuhkan waktu sekitar 10 bulan untuk pulih, turun dari 24 bulan satu dekade lalu.

BISNIS

Berita terkait

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

43 menit lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

59 menit lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

1 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

Kemenhub tetapkan Bandara Adi Soemarmo turun status dari bandara internasional menjadi bandara domestik. Ini kekhawatiran Sandiaga Uno,

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

3 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

Bandara Adi Soemarmo turun status dari internasional ke domestik. Bagaimana nasib pariwisata di Solo? Ini tanggapan Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

Iuran Wisata untuk Siapa

4 hari lalu

Iuran Wisata untuk Siapa

Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

7 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

7 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

8 hari lalu

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Dinilai Berpotensi Langgar Undang-undang

9 hari lalu

Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Dinilai Berpotensi Langgar Undang-undang

Rencana pemerintah memberlakukan penarikan iuran pariwisata di tiket pesawat dinilai berpotensi melanggar undang-undang.

Baca Selengkapnya

Tolak Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, Garuda Indonesia: Membebani Penumpang

9 hari lalu

Tolak Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, Garuda Indonesia: Membebani Penumpang

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Saputra menyatakan tidak setuju terhadap rencana penerapan iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya