Covid-19 Menyebar, Sri Mulyani Minta Pejabat Kemenkeu Tak Panik

Jumat, 13 Maret 2020 19:08 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani (tengah) bersama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama (kiri) dan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menyampaikan konferensi pers seusai Sidang Kabinet Paripurna di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa 11 Februari 2020. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berharap pejabat Kementerian Keuangan tidak ikut panik menanggapi informasi mengenai virus Corona atau Covid 19. Hal ini disampaikan saat Sri Mulyani melantik sembilan Pimpinan Tinggi Pratama (Eselon II) dan 21 Pejabat Administrator (Eselon III).

"Dalam kondisi masyarakat seperti ini, bukan ikut panik atau kebanyakan waktu untuk memforward pesan yang tidak berguna. Tapi kita berpikir terus mengenai apa yang bisa kita lakukan lebih bermanfaat," kata Sri Mulyani di Gedung Djuanda Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat, 13 Maret 2020.

Dia mengingatkan untuk seluruh jajaran pejabat terus merapatkan barisan meneliti instrumen, dan regulasi Kemenkeu. Dia juga meminta kepada seluruh pejabat di lingkungan Kemenkeu untuk bersama-sama memikirkan solusi dari permasalahan global yang di hadapi.

"Masalah ini bukan masalah Menteri Keuangan saja atau Wakil Menteri, tetapi seluruh pejabat di Kemenkeu harus ikut secara aktif memikirkan, terlibat dan ikut berpartisipasi di dalam rangka untuk terus menyiapkan instrument-instrumen keuangan negara dan menjaga kesehatan keuangan negara," ujar dia.

Dia berpesan kepada Direktur Penyusunan APBN, Direktorat Jenderal Anggaran untuk berpikir keras mengenai APBN 2020. Mendesain APBN 2021 bukan tugas mudah karena banyak perubahan terjadi.

Advertising
Advertising

Sri Mulyani juga menyampaikan kepada Pejabat di Sekretaratiat Jenderal betul-betul meningkatkan kemampuan. Adapun daftar nama pimpinan tinggi pratama Kementerian Keuangan pada Sekretariat Jenderal, yaitu Bhimantara Widyajala sebagai Tenaga Pengkaji Bidang Sumber Daya Aparatur, Harry Z. Soeratin sebagai Tenaga Pengkaji Bidang Perencanaan Strategik.

Direktorat Jenderal Anggaran Rofyanto Kurniawan sebagai Direktur Penyusunan APBN. Pada Direktorat Jenderal Pajak Ihsan Priyawibawa sebagai Direktur Potensi, Kepatuhan, dan Penerimaan, Farid Bachtiar sebagai Kepala Kantor Wilayah DJP Riau, Ahmad Djamhari sebagai Kepala Kantor Wilayah DJP Kalimantan Barat, Edward Hamonangan Sianipar sebagai Tenaga Pengkaji Bidang Pengawasan dan Penegakan Hukum Perpajakan

Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Ahmad Yani sebagai Tenaga Pengkaji Restrukturisasi, Privatisasi, dan Efektivitas Kekayaan Negara Dipisahkan. Pada Komite Stabilitas Sistem Keuangan, Ihda Mukhtiyanto sebagai Direktur Manajemen Risiko dan Hukum.

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

4 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

12 jam lalu

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

Sri Mulyani Indrawati dan Presiden ADB Masatsugu Asakawa membahas lebih lanjut program Mekanisme Transisi Energi (ETM) ADB untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

1 hari lalu

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

2 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

2 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

2 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya