IHSG Anjlok, BEI: Dana Pensiun dan Asuransi Siap Masuk Pasar

Reporter

Bisnis.com

Jumat, 13 Maret 2020 12:20 WIB

Pengunjung memperhatikan layar pergerakan saham saat Public Expose Live 2019 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa, 20 Agustus 2019. Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) atau yang biasa disebut Self Regulatory Organization (SRO) menggelar Public Expose Live 2019 yang diikuti 42 emiten. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan ada beberapa dana pensiun yang berkomitmen untuk masuk ke pasar pada sesi perdagangan, Senin, 16 Maret 2020. BEI juga mengimbau investor untuk tidak panik kendati Indeks Harga Gabungan atau IHSG terkoreksi 5 persen pada sesi pertama perdagangan hari ini, Jumat, 13 Maret 2020.

Direktur Utama BEI Inarno Djajadi mengatakan pada Senin mendatang beberapa lembaga pengelola dana panjang siap masuk ke pasar saham untuk membeli saham-saham yang terkoreksi. “Ada beberapa dana pensiun yang berkomitmen untuk membeli karena memang saat ini tepat untuk belanja saham-saham bagus. Asuransi dan dana pensiun yang cukup besar,” ujarnya di Jakarta, Jumat, 13 Maret 2020.

Inarno mengajak para investor agar lebih rasional dan tidak ikut-ikutan melakukan aksi jual saham. Pasalnya banyak saham yang terkoreksi saat ini memiliki kinerja yang baik.Seperti diketahui, BEI melaporkan investor asing membukukan aksi jual bersih atau net sell senilai sekitar Rp 256,57 miliar pada perdagangan, Kamis, 12 Maret 2020.

IHSG terkoreksi 5,01 persen ke level 4.895,748 pada pukul 15:33 WIB. Secara otomatis, perdagangan saham pun dihentikan sekaligus ditutup karena penghentian sementara berlangsung pada pukul 15,33 WIB.

Hari ini, BEI juga menyetop sementara perdagangan saham pada pukul 09.15 WIB setelah indeks terkoreksi 5,01 persen. Perdagangan saham kembali dibuka pada pukul 09.45 WIB.

Advertising
Advertising

Senior Vice President Research PT Kanaka Hita Solvera Janson Nasrial menjelaskan investor asing melakukan aksi jual Rp 250 miliar pada, Kamis, 12 Maret 2020. Namun, sayangnya tidak ada perlawanan dari investor lokal.

Dia menyebut seharusnya di tengah gejolak pasar pemerintah dapat masuk ke pasar saham. Salah satunya lewat pembelian kembali saham atau buyback lewat institusi seperti BPJS, Taspen, dan lain-lain.

“Dalam dua hari ini sama sekali tidak ada perlawanan dari institusi lokal terhadap aksi jual asing,” katanya.

Janson menilai seharusnya Indonesia bisa meniru Singapura yang memiliki Temasek. Perseroan pelat merah Negeri Singa itu memiliki kemampuan membeli Bank of America saat terjadi subprime mortgage pada 2008. “Pada 2017 dan 2018 kalau tidak salah asing net sell besar tetapi BPJS yang menahan pasar,” ujarnya.

Berita terkait

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

18 jam lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

3 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

7 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

7 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

8 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

8 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

10 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

10 hari lalu

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

10 hari lalu

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

Putusan MK terkait sengketa Pilpres diprediksi akan mempengaruhi IHSG. Perdagangan hari ini ditutup 7.073,82 atau melemah 13,50 basis poin.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

11 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya