Arab Saudi Genjot Produksi, Harga Minyak Turun Jadi USD 32,98

Kamis, 12 Maret 2020 08:44 WIB

Kilang Minyak di kota Angarsk, Rusia. [themoscowtimes.com]

TEMPO.CO, Jakarta - Harga minyak mentah turun setelah Arab Saudi berencana menggenjot kapasitas produksinya dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan virus Corona sebagai pandemi.

Pada akhir perdagangan Rabu, 11 Maret 2020, minyak mentah West Texas Intermediate untuk pengiriman April ditutup melemah 4 persen atau US$ 1,38 ke level di US$ 32,98 per barel di New York Mercantile Exchange. Sementara itu, minyak mentah Brent untuk kontrak Mei ditutup melemah 3,8 persen atau US$ 1,43 ke posisi US$ 35,79 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London.

Bloomberg melaporkan perang pangsa pasar minyak mentah makin intens setelah Saudi Aramco mengumumkan rencana kenaikan kapasitas produksi minyaknya menjadi 13 juta barel per hari. Tak hanya itu, Abu Dhabi National Oil Co. juga menyatakan akan memompa minyak mentah sebanyak mungkin bulan depan. Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia menyatakan pandemi virus corona (WHO).

Penurunan pasar minyak tercermin dalam waktu terdekat terdekat untuk patokan global Brent yang tenggelam lebih dalam ke struktur contango, yang menandakan kelebihan pasokan. Sinyal ini berada pada titik terlemah sejak 2016, menciptakan insentif bagi pedagang untuk memesan minyak dan menyimpannya sehingga dapat mereka jual di kemudian hari ketika harga meningkat.

"Tantangan bagi pasar minyak pada umumnya adalah bahwa OPEC telah kembali ke rencananya mengelola pangsa pasarnya sendiri daripada menstabilkan harga," kata Rob Haworth, analis investasi senior di Bank Wealth Management AS.

Advertising
Advertising

Haworth memperkirakan dampak virus Corona bakal masih bakal besar terhadap permintaan terhadap minyak. "Ketakutan pasar akan berkurangnya pertumbuhan permintaan sangat nyata," ujarnya, seperti dikutip Bloomberg.

Disintegrasi koalisi antara OPEC dan produsen sekutu pekan lalu mengguncang pasar yang sudah rapuh yang berada di tengah tekanan Covid-19 terhadap permintaan. Krisis telah mendorong bank sentral global untuk memberi sinyal langkah-langkah stimulus guna membendung pukulan ekonomi dari wabah tersebut.

Sementara itu, di Amerika Serikat, Senator Lisa Murkowski mengatakan para pembuat kebijakan sedang mempertimbangkan opsi agar pemerintah federal dapat membantu para pengebor minyak. Termasuk di antaranya membeli minyak dengan harga murah untuk Strategic Petroleum Reserve, cadangan darurat negara.

Di tengah jatuhnya harga dan tekanan dari Covid-19, Energy Information Administration memangkas prospek permintaan bahan bakar minyak atau BBM sebesar 900 ribu barel untuk kuartal pertama. Sementara itu, Departemen Energi As juga mengatakan output minyak rata-rata mencapai 12,7 juta barel per hari pada tahun 2021, menandai penurunan output tahunan pertama sejak 2016.

BISNIS

Berita terkait

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

15 jam lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

1 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

4 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Konflik Israel-Iran, Pertamina Klaim Tidak Ada Gangguan Stok BBM

4 hari lalu

Konflik Israel-Iran, Pertamina Klaim Tidak Ada Gangguan Stok BBM

PT Pertamina Patra Niaga memastikan stok bahan bakar minyak (BBM) Indonesia tidak terganggu meski ada konflik di Israel dan Iran.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Harga BBM Paling Murah, Indonesia Termasuk?

5 hari lalu

10 Negara dengan Harga BBM Paling Murah, Indonesia Termasuk?

Berikut ini daftar negara dengan harga BBM paling murah di dunia, ada yang hanya dijual Rp467 per liter. Apa Indonesia termasuk?

Baca Selengkapnya

Kemendag Minta Masyarakat Bijak Berbelanja Menyusul Penguatan Dolar dan Kenaikan Harga Minyak Akibat Konflik Iran-Israel

7 hari lalu

Kemendag Minta Masyarakat Bijak Berbelanja Menyusul Penguatan Dolar dan Kenaikan Harga Minyak Akibat Konflik Iran-Israel

Kenaikan harga minyak juga disebabkan penguatan dolar AS.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Melonjak Buntut Dugaan Serangan Israel ke Iran

8 hari lalu

Harga Minyak Melonjak Buntut Dugaan Serangan Israel ke Iran

Konflik Israel Iran yang diprediksi masih panjang membuat harga minyak dunia melambung.

Baca Selengkapnya

Dolar AS Semakin Menguat, Nilai Tukar Rupiah Capai Rp 16.301

8 hari lalu

Dolar AS Semakin Menguat, Nilai Tukar Rupiah Capai Rp 16.301

Nilai tukar dolar Singapura terhadap rupiah malah cenderung lebih turun yakni Rp 11.854

Baca Selengkapnya

Pertamina Patra Niaga Pastikan BBM dan Operasional Aman Pasca Erupsi Gunung Ruang

9 hari lalu

Pertamina Patra Niaga Pastikan BBM dan Operasional Aman Pasca Erupsi Gunung Ruang

PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi memastikan sarana dan fasilitas pelayanan kepada konsumen pasca erupsi Gunung Ruang aman.

Baca Selengkapnya

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

9 hari lalu

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

Harga minyak dunia cenderung naik gara-gara konflik Iran - Israel dan penguatna dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia.

Baca Selengkapnya