BI: Fleksibilitas Bisnis Digital Membuka Peluang Bisnis Seluasnya

Reporter

Eko Wahyudi

Editor

Rahma Tri

Rabu, 11 Maret 2020 22:01 WIB

Ilustrasi QR Code. Shuterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Asisten Gubernur dan Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia, Filianingsih Hendarta menilai bahwa sebuah perkembangan zaman sudah tak bisa dipungkiri. Untuk menyongsong era digital ini pula, BI kini sedang mengumpulkan data dari transaksi Quick Respons Code Indonesia Standard (QRIS).

"Apa yang kita lakukan ada sort of data hub. Kita akan lajukan analisis dan kembalikan ke pelaku industri. Kementerian/lembaga dan industri bisa memakai itu. Kita jamin itu. Enggak ada lagi kekepin data. Ini untuk masyarakat luas," kata dia dalam diskusi Transformasi Digital untuk Ekonomi Indonesia dengan tajuk Finding The New Business Model yang digelar oleh Tempo Media Group hari ini, Rabu 11 Maret 2020, di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta Pusat.

Filianingsih mengatakan, BI telah menyiapkan mitigasi terhadap risiko yang terjadi terhadap kebijakan tersebut. "Ini artinya fleksibilitas bisnis digital membuka peluang bisnis seluas-luasnya," ucapnya.

Dia menjelaskan, saat ini Bank Indonesia telah menyiapkan tiga tahapan untuk mengaplikasikan QRIS. Pertama, pihaknya akan berfokus menggarap transaksi domestik, karena dalam mempercepat transaksi digital diperlukan edukasi kepada publik. "Bagaimana kita terbiasa, kalau kita sudah terbiasa maka akan mudah. jadi target kita adalah mercant untuk yang mikro dan kecil ya sekarang kita lakukan hari ini pekan QRIS di 46 Kantor Bank Indonesia," ucapnya.

Kedua, Filianingsih menuturkan, akan mendorong penggunaan QRIS bisa digunakan di luar negeri dalam transaksi cross border inbound dan cross border outbond. Sehingga para Tenaga Kerja Indonesia yang bekerja di sana bisa mendapatkan kemudahan. "Cross border inbound, jadi kita akan menarik TKI untuk tidak susah payah kalo transfer dia cukup memakai QRIS dan juga wisatawan asing dia juga bisa pake QRIS," ucapnya.

Selanjutnya untuk tahapan terakhir, Filianingsih mengungkapkan, dengan mengusung prinsip cashless untuk bepergian ke luar negeri. Sehingga para pelancong asal Indonesia, terutama WNI yang hendak beribadah haji tidak perlu repot-repot membawa uang kartal.

"Kalau kita keluar negeri kita tidak perlu lagi bawa duit, bisa pakai QRIS. Nah utamanya jemaah haji, gak perlu lagi menukar rupiah dengan riyal tetapi bisa pakai QRIS. Jadi pemerintah kita tidak perlu lagi impor riyal lagi ya," jelasnya.

EKO WAHYUDI

Berita terkait

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

6 jam lalu

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

Bank Danamon Indonesia belum berencana menaikkan suku bunga KPR meski suku bunga acuan BI naik menjadi 6,25 persen

Baca Selengkapnya

Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

15 jam lalu

Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.

Baca Selengkapnya

Daftar 12 Laboratorium di Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

1 hari lalu

Daftar 12 Laboratorium di Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

Indonesia Digital Test House menjadi laboratorium uji perangkat digital terbesar di Asia Tenggara. Simak pesan peresmian Jokowi.

Baca Selengkapnya

Seputar Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

1 hari lalu

Seputar Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

Jokowi mengharapkan pembukaan Indonesia Digital Test House (IDTH) di BBPPT dapat memperkuat ekosistem digital lokal. Berikut hal-hal seputar IDTH.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Mengaktifkan Passkey WhatsApp

2 hari lalu

Begini Cara Mengaktifkan Passkey WhatsApp

Passkey memungkinkan pengguna untuk melindungi akun pengguna WhatsApp agar lebih aman.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

4 hari lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Anggota Komunitas Pers Politeknik Tempo Tamatkan Pelatihan, Resmi jadi Agen Cek Fakta

4 hari lalu

Anggota Komunitas Pers Politeknik Tempo Tamatkan Pelatihan, Resmi jadi Agen Cek Fakta

Komunitas Pers Politeknik Tempo (Korste) telah menyelesaikan rangkaian pelatihan cek fakta bersama tim Cek Fakta Tempo pada Jumat, 3 Mei 2024 dan resmi menjadi agen cek fakta.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

5 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

5 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

5 hari lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya