Menteri Perdagangan Agus Suparmanto (kiri) dan Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Nasional Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Nur Khabsyin (kanan) usai diskusi di Kantor DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Raden Saleh, Jakarta Pusat, Jumat, 6 Maret 2020. Tempo/Fajar Pebrianto
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Agus Suparmanto meyakini kegiatan ekspor dalam negeri tidak terpengaruh dengan adanya penyebaran virus corona atau COVID-19 seiring dengan pemulihan di China.
Dia mengatakan tidak ada kendala pada proses ekspor ke China. Namun, dia mengakui ada perlambatan di sektor logistik. “Enggak (terhambat). Semua mungkin sama ya, komoditas tidak ada hambatan, hanya perlambatan saja karena itu masalah virus corona. Tapi di China sudah membaik, artinya kegiatan sudah mulai aktif dan beberapa waktu ke depan (ekspor) akan lebih positif,” ujarnya usai Rapat Koordinasi Pembahasan tentang Kebijakan Stimulus ke-2 Dampak COVID-19 pada Rabu, 11 Maret 2020 di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
Dalam rapat tersebut, pemerintah membahas perumusan Paket Kebijakan Ekonomi dalam menghadapi virus corona. Adapun sektor yang menjadi perhatian utama adalah manufaktur mengingat ketergantungan bahan baku yang tinggi terhadap China.
Hasil Paket Kebijakan Ekonomi yang baru akan diumumkan usai pembahasan teknis selesai dilakukan dan akan diumumkan dalam rapat terbatas bersama presiden. “(Sub sektorna) masih dalam pembahasan, jadi nanti prosesnya akan diumumkan segera,” tuturnya.
LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada
8 hari lalu
LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada
Kolaborasi LPIE dengan institusi pemerintahan membawa mitra binaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) LPEI untuk pertama kalinya menembus pasar ekspor ke Kanada.
BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen
8 hari lalu
BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen
Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.